Jangan-Jangan Kamu Iri? Kenali Tanda-Tanda Kamu Punya Sifat Dengki

Oke, sahabat! Siap buat ngobrolin soal perasaan yang kadang suka bikin nyesek pas lihat orang lain lagi glowing? Yup, rasa iri atau dengki. Kadang emang cuma selewat doang di pikiran, tapi kalau dibiarin terus, wah bisa bahaya nih buat hati kita. Yuk, kita kupas bareng-bareng tentang ciri-ciri orang iri, kenali tanda-tandanya kalau sifat ini mulai nyempil di diri kita, dan gimana caranya biar hati kita bisa bersih kembali.

Iri dan Dengki Mirip Sih, Tapi Beda Level

Sebelum lanjut, biar nggak salah kaprah, kita bedain dulu nih, sahabat. Iri itu lebih ke perasaan nggak seneng atau agak bete gitu pas lihat orang lain dapet sesuatu yang keren, entah itu prestasi, barang bagus, atau kebahagiaan. Rasanya kayak, “Duh, kok dia bisa, ya? Pengen juga deh.”

Nah, kalau Dengki itu udah naik level. Nggak cuma nggak seneng, tapi ada keinginan jahat biar kenikmatan atau kesuksesan orang itu hilang atau lenyap. Bahaya banget, kan? Dua-duanya ini kayak alarm buat hati kita, apalagi kalau kita nggak sadar udah punya perasaan ini.

Kata para ahli psikologi, rasa iri ini sering banget muncul karena kita nggak puas sama diri sendiri, terus diperparah sama kebiasaan ngebanding-bandingin hidup kita sama orang lain. Apalagi di zaman sosmed kayak sekarang, ya? Buka Instagram, eh, lihat si A liburan, si B dapet promosi, si C pamer barang baru. Gampang banget kepancing buat iri kalau nggak punya self-control. Tapi tenang, sahabat, bukan berarti nggak bisa diatasi kok.

Yuk, Introspeksi! Jangan-jangan Kita Punya Ciri-ciri Ini?

Ngaku deh, kadang kita denial kalau punya rasa iri. Biar lebih aware, coba cek deh, ada nggak tanda-tanda ini di diri kita:

1. Susah Banget Ngasih Pujian Tulus (atau Ikut Seneng)

Pernah nggak, pas temen cerita dia sukses, hati rasanya panas dingin, terus mulut kayak dikunci buat bilang, “Wah, keren banget! Selamat, ya!”? Kalau iya, hmm, ini lampu kuning, sahabat. Padahal, muji orang lain itu nggak bikin kita kelihatan rendah, lho. Justru nunjukkin kita punya hati yang lapang dan bisa ikut bahagia buat orang lain. Itu vibes positif!

2. Diam-diam Seneng Kalau Denger Orang Lain Lagi Susah

Nah, ini nih yang kadang nggak kita sadari. Pas denger kabar si X (yang mungkin kita anggap saingan) lagi apes atau gagal, terus ada rasa puas atau seneng dikit di hati? Waduh, ini bukan kemenangan, sahabat, tapi tanda bahaya buat jiwa kita. Istilah kerennya schadenfreude, alias seneng di atas penderitaan orang lain. Mau dilihat dari sisi agama atau psikologi, ini jelas nunjukkin ada yang nggak beres sama hati kita.

3. Hobi Ngebandingin Diri, tapi Jadinya Insecure

Ngebandingin diri buat motivasi biar lebih maju sih oke. Tapi kalau ngebandinginnya malah bikin kita down, ngerasa kecil, atau malah mikir, “Coba dia nggak seberhasil itu, biar gue kelihatan lebih oke,” nah, itu udah masuk zona iri yang nggak sehat. Ingat, sahabat, hidup ini bukan lomba lari lawan orang lain, tapi perjalanan unik kita masing-masing. Your journey, your pace!

4. Suka Nyebar Gosip atau ‘Nurunin’ Nilai Orang Lain

Coba jujur sama diri sendiri, pernah nggak sengaja nyeletuk jelek atau nyinyirin orang yang kelihatan lebih sukses dari kita, biar dia kelihatan biasa aja di mata orang lain? Kalau pernah, yuk, buruan dikoreksi. Sikap kayak gini nggak cuma nyakitin orang lain, tapi juga nurunin ‘harga diri’ kita sendiri di mata kita dan Tuhan.

5. Ngerasa Gagal Total Cuma Gara-gara Orang Lain Sukses

Relate nggak, sahabat? Pas lihat pencapaian orang lain, kita malah ngerasa, “Yah, gue gagal…” Padahal, suksesnya dia kan bukan berarti kita gagal? Tapi kalau pikiran ini sering muncul, bisa jadi itu bisikan si iri yang lagi berusaha menyesatkan kita. Rezeki dan jalan sukses tiap orang itu beda-beda.

Efek Negatif Iri Dengki itu Nggak Cuma Bikin Hati Kotor

Rasa iri ini efeknya nggak main-main, lho. Nggak cuma bikin hubungan sama orang jadi renggang, tapi juga ngaruh ke kesehatan mental kita. Riset dari University of California nunjukkin kalau orang yang sering banget merasa iri itu lebih gampang kena depresi, cemas berlebihan (anxiety), dan susah banget merasa puas sama hidupnya sendiri.

Di lingkungan sosial, jelas banget. Iri itu bisa jadi pemicu konflik, bikin silaturahmi putus, dan ngerusak pertemanan yang udah dibangun lama. Padahal, kita kan pengennya punya circle yang positif dan saling support, ya kan?

Terus, Gimana Dong Cara Ngatasinnya?

Langkah pertama dan paling penting adalah awareness dan acceptance. Sadari dan akui kalau kita pernah atau lagi ngerasain iri. Jangan denial. Setelah itu, yuk coba langkah-langkah ini:

1. Power Up Rasa Syukur!

Ini ‘antivirus’ paling ampuh buat iri. Coba deh, tiap hari, luangin waktu buat mikirin atau bahkan nulis 3 hal yang kita syukuri hari itu. Sekecil apa pun. Fokus ke apa yang kita punya, bukan apa yang orang lain punya. Hati jadi lebih adem, percaya deh. Allah SWT juga berfirman dalam Al-Qur’an:

لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ

Artinya: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu…” (QS. Ibrahim: 7).

Jadi, makin bersyukur, makin ditambah nikmatnya, bukan malah ngiri sama nikmat orang.

2. Dari Ancaman Jadi Inspirasi

Lihat suksesnya orang lain bukan sebagai ancaman yang bikin kita insecure. Coba lihat sebagai bukti kalau “Oh, ternyata bisa ya kayak gitu? Keren!”. Jadikan inspirasi. Yakinkan diri, “Kalau dia bisa dengan jalannya, insya Allah aku juga bisa dengan jalanku sendiri.” Ingat, rezeki itu udah diatur sama Allah, nggak mungkin ketuker.

3. Rem Mulut dan Hati, Ganti Sama Doa Baik

Pas rasa iri mulai muncul, tahan dulu jari buat ngetik nyinyir atau mulut buat ngomongin di belakang. Tarik napas dalam-dalam. Coba paksa (kalau perlu) buat doain kebaikan buat orang itu. “Ya Allah, semoga dia makin sukses dan berkah.” Awalnya mungkin aneh, tapi ini latihan hati yang luar biasa. Kata Nabi Muhammad SAW, doa baik untuk orang lain tanpa sepengetahuannya itu bakal diaminkan malaikat, dan malaikat itu juga mendoakan hal yang sama buat kita. Keren, kan?

4. Boost Kepercayaan Diri (PD)!

Seringkali, iri itu akarnya dari rasa minder atau nggak pede sama diri sendiri. Makanya, penting banget buat kenali potensi, kelebihan, dan value diri kita. Fokus kembangin apa yang kita punya. Tiap orang punya timeline suksesnya masing-masing, sahabat. Nggak perlu balapan.

5. Lebih Dekat Sama Yang Maha Memberi Nikmat

Iri itu kadang muncul karena kita kurang yakin sama takdir dan keadilan Allah. Coba deh perkuat hubungan kita sama Allah. Perbanyak doa, dzikir, baca Al-Qur’an. Dengan iman yang kuat, hati jadi lebih lapang menerima apa pun ketetapan-Nya. Ingat selalu, Allah Maha Tahu yang terbaik buat kita. Dan jangan lupa berlindung dari kejahatan orang yang dengki, seperti yang diajarkan dalam Al-Qur’an:

وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ

Artinya: “…dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki.” (QS. Al-Falaq: 5).

Ini pengingat bahwa dengki itu nyata dan kita perlu perlindungan Allah darinya, sekaligus introspeksi agar kita tidak menjadi si pendengki.

Jangan Sampai Iri Jadi Gaya Hidup Kita

Sahabat, jangan biarkan iri ini jadi kebiasaan atau mindset yang nempel terus. Kalau dibiarin, dia bisa merusak banyak hal: kerjaan, pertemanan, bahkan hubungan keluarga. Orang yang hatinya penuh iri itu susah banget buat bener-bener bahagia, karena fokusnya selalu ke ‘rumput tetangga’ yang kelihatan lebih hijau.

Ingat lagi pesan Rasulullah SAW:

“Jauhilah oleh kalian sifat hasad (iri dengki), karena sesungguhnya hasad itu memakan kebaikan-kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar.” (HR. Abu Dawud).

Serem, kan? Amal baik kita bisa hangus gitu aja gara-gara penyakit hati ini. Nggak cuma nyakitin orang lain, tapi merugikan diri kita sendiri banget.

Baca Juga: Bukan Hanya Salat, Ciri-ciri Orang Beriman Berikut Telah Dijelaskan dalam Al-Quran

Kesimpulan

Anggap obrolan kita ini sebagai cermin buat diri sendiri ya, sahabat, bukan buat nunjuk-nunjuk orang lain. Kenali kalau ada tanda-tanda iri dalam diri, terus pelan-pelan perbaiki pakai cara-cara tadi. Ujung-ujungnya, hati yang bersih itu bikin hidup lebih enteng, happy, dan hubungan sama orang lain jadi lebih hangat.

Dunia ini luas banget, sahabat, dan nikmat Allah itu nggak ada batasnya. Yuk, berhenti saling bandingin, mulai saling doain dan dukung. Karena kalau kita bisa ikut seneng lihat orang lain bahagia, itulah the real winning buat hati kita.

Mau Coba Ubah Rasa Iri Jadi Energi Positif yang Bermanfaat?

Sahabat, salah satu cara ampuh buat ngelawan rasa iri adalah dengan banyak bersyukur dan fokus pada kebaikan. Nah, daripada energi kita habis buat mikirin nikmat orang lain, gimana kalau kita salurkan jadi sesuatu yang bikin orang lain tersenyum?

Yayasan Senyum Mandiri ngajak kamu buat ikut tebar kebaikan dan kebahagiaan buat mereka yang membutuhkan. Dengan berbagi, kita belajar mensyukuri apa yang kita punya, dan hati jadi lebih lapang. Pas kita lihat senyum tulus dari mereka yang kita bantu, rasa iri itu bisa luntur digantikan kebahagiaan yang beda.

Yuk, ubah potensi negatif iri jadi aksi positif! Kepoin program-program kebaikan di Yayasan Senyum Mandiri dan temukan cara seru buat berbagi kebahagiaan. Klik disini untuk informasi lebih lanjut atau scan qr barcode dibawah dan jadilah bagian dari gerakan senyum ini! Karena berbagi itu bikin nagih, dan pastinya lebih bikin happy daripada ngiri! 😉

CS Senyum Mandiri (1)

“Menebar Sejuta Kebaikan”

Satu pemikiran pada “Jangan-Jangan Kamu Iri? Kenali Tanda-Tanda Kamu Punya Sifat Dengki”

Tinggalkan komentar