Jarang Diketahui! Adab Tertawa Dalam Islam

Adab Tertawa Dalam Islam – Tertawa adalah ekspresi kebahagiaan yang alami dan manusiawi. Dalam kehidupan sehari-hari, tertawa sering ditandai sebagai arti kebahagiaan dan kesehatan mental. Namun, dalam Islam, tertawa juga memiliki adab dan etika yang perlu diperhatikan agar tidak berlebihan dan tetap sesuai dengan ajaran agama. Artikel ini akan membahas secara lebih dalam tentang adab tertawa dalam Islam, yang mungkin jarang diketahui oleh banyak orang.

Dalam hal ini islam adalah agama yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk bagaimana kita mengekspresikan kegembiraan dan kebahagiaan melalui tertawa. Rasulullah SAW, sebagai teladan terbaik bagi umat Muslim, memberikan contoh bagaimana tertawa dengan cara yang baik dan tidak berlebihan. Mengetahui dan menerapkan adab tertawa dalam Islam dapat membantu kita menjaga hubungan baik dengan sesama dan tetap berada di jalan yang Allah ridhai.

Manfaat Tertawa

Sebelum membahas adab tertawa dalam Islam, penting untuk memahami manfaat tertawa dari segi kesehatan. Tertawa memiliki banyak manfaat, seperti:

  1. Mengurangi Stres: Tertawa dapat membantu mengurangi hormon stres dalam tubuh dan meningkatkan produksi endorfin, yang dapat membuat kita merasa lebih bahagia.
  2. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh: Tertawa dapat meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh, sehingga kita lebih tahan terhadap penyakit.
  3. Meningkatkan Kualitas Hidup: Dengan tertawa, kita bisa merasa lebih rileks dan puas dengan hidup, serta meningkatkan hubungan sosial dengan orang lain.

Adab Tertawa Dalam Islam

1. Tidak Berlebihan

Sebenarnya islam juga mengajarkan kita untuk tidak berlebihan dalam segala hal, termasuk dalam tertawa. Tertawa yang berlebihan dan terus-menerus dapat mengeraskan hati dan menjauhkan kita dari mengingat Allah. Rasulullah SAW bersabda:

“Janganlah kamu banyak tertawa, karena banyak tertawa dapat mematikan hati.” (HR. Tirmidzi)

2. Menjaga Kesopanan

Dengan kata lain saat tertawa, kita harus tetap menjaga kesopanan dan tidak mengganggu orang lain. Disamping itu tertawa yang terlalu keras atau tidak pada tempatnya bisa mengganggu kenyamanan orang lain. Selain itu sebaiknya tertawa dengan suara yang tidak berlebihan dan tetap menunjukkan rasa hormat kepada orang di sekitar.

3. Tidak Mengejek atau Menghina

Di sisi lain tertawa yang didasari oleh mengejek atau menghina orang lain sangat tidak dianjurkan dalam Islam. Hal ini bisa menyakiti perasaan orang lain dan merusak hubungan sosial. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, karena boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok).” (QS. Al-Hujurat: 11)

4. Mengingatkan akan Akhirat

Meskipun tertawa sangat mengasyikan, tertawa yang terlalu sering dan berlebihan juga bisa membuat kita lupa akan akhirat dan tujuan hidup yang sebenarnya. Rasulullah SAW selalu menjaga keseimbangan antara kegembiraan dunia dan mengingat akhirat. Beliau bersabda:

“Sekiranya kamu mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kamu akan sedikit tertawa dan banyak menangis.” (HR. Bukhari)

Contoh Tertawa Rasulullah SAW

Tentunya Rasulullah SAW adalah contoh terbaik dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam cara tertawa. Demikian pula beliau tidak pernah tertawa terbahak-bahak, tetapi hanya tersenyum atau tertawa ringan. Ini menunjukkan bahwa tertawa dengan cara yang sederhana dan tidak berlebihan sudah cukup untuk mengekspresikan kebahagiaan.

Baca Juga: Jangan Lupakan! Adab Menguap Dalam Islam

Mengetahui dan menerapkan adab tertawa dalam Islam bukan berarti kita tidak boleh tertawa atau bersenang-senang. Oleh karena itu, Islam mengajarkan kita untuk menikmati hidup dengan cara yang sehat dan bermakna. Dengan mengikuti adab tertawa yang diajarkan dalam agama ini, kita bisa menjaga hati tetap lembut, menjaga hubungan baik dengan sesama, dan tetap berada di jalan yang diridhai Allah SWT.

Semoga artikel ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya adab tertawa dalam Islam dan selain itu bagaimana menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan semakin dekat dengan Allah SWT.

Tinggalkan komentar