Kisah Uwais Al-Qarni Pemuda Miskin yang Terkenal di Langit

Kisah Uwais Al-Qarni, hingga saat ini masih menginspirasi banyak orang. Namun, tidak banyak yang tahu, siapakah pemuda tersebut? Dikisahkan pada zaman Rasulullah SAW, ada seorang pemuda yang hidup dalam kemiskinan bernama Uwais Al-Qarni.

Lahir dan dibesarkan di negeri Yaman, Uwais Al-Qarni tinggal bersama ibunya yang kini tengah mengalami kelumpuhan. Uwais Al-Qarni dan ibunya hidup di zaman Rasulullah SAW.

Sehingga, ketika islam telah sampai di negeri Yaman, Uwais serta ibunya termasuk orang yang ikut mengucapkan dua kalimat syahadat. Kisah Uwais Al-Qarni sangat memilukan, ayahnya meninggal ketika ia masih kecil.

Sehingga Uwais pun hanya dibesarkan oleh kasih sayang ibunya. Setelah beranjak dewasa, Uwais ingin membalas jasa ibunya dengan cara berbakti meski penyakit kulit yang ia derita terus menggerogotinya.

Kisah Uwais Al-Qarni yang Ingin Berjumpa Rasulullah SAW

Selain dikenal berbakti, Uwais juga sangat merindukan sosok Rasulullah SAW. Maka dari itu, ia berinisiatif pergi ke Kota Madinah untuk bertemu, tak lupa ia meminta restu pada sang sang ibunda tercinta.

Sesampainya di Madinah, ternyata Baginda Rasul tengah memimpin peperangan sehingga ia hanya bertemu dengan Siti Aisyah RA. Teringat akan ibunya yang sedang sakit, Uwais pun beranjak kembali ke negeri asalnya sembari menitipkan salam pada Siti Aisyah RA.

Baca Juga: Kisah Inpiratif Umar Bin Khattab: Transformasi dari Musuh Islam Menadi Khulafaur Rasyidin

Kisah Uwais Al-Qarni masih berlanjut, kendati belum bertemu dengan Rasulullah SAW. Akan tetapi, nama Uwais telah Rasulullah SAW beritahukan kepada para sahabatnya.

Sebagaimana hadis berikut, “Suatu ketika, apabila kalian bertemu dengan dia, mintalah doa dan istighfarnya. Dia adalah penghuni langit, bukan orang bumi,” (HR. Ahmad).

Kisah Uwais Al-Qarni Menggendong Ibunya ke Mekah

Ibu Uwais sangat merindukan kota Mekah, ia berkeinginan untuk pergi ke Baitullah demi melaksanakan  ibadah haji. “Anakku, mungkin Ibu tak lama lagi akan bersama dengan kamu, ikhtiarkan agar Ibu dapat mengerjakan haji,” pinta sang ibu kepada Uwais.

Uwais pun terkejut serta termenung akan permintaan ibunya, sebab perjalanan dari Yaman menuju Mekah terbilang cukup jauh. Ia harus melewati hamparan padang pasir yang tandus serta harus membawa perbekalan yang mencukupi.

Namun, semangatnya untuk berbakti kepada ibunya sangatlah besar. Sehingga dibelilah seekor lembu dan dibuatkan kandangnya. Setiap pagi, Uwais selalu bolak balik sembari menggendong lembu yang ia beli tersebut.

Orang-orang disekitarnya merasa keheranan dan menganggap Uwais orang yang aneh. Tanpa terasa, kini lembu milik Uwais telah berbobot 100 Kg. Kekuatan dan tenaga Uwais pun sudah sangat meningkat pesat.

Ternyata, alasan Uwais memangkul seekor lembu setiap paginya ialah, sebagai bentuk latihan untuk menggendong ibunya pergi ke Mekah kelak. Tibalah musim haji, akhirnya Uwais dapat mewujudkan keinginan ibunya untuk berkunjung ke Baitullah.

Kisah Uwais Al-Qarni saat Tawaf di Kabah

Betapa mulianya seorang Uwais Al-Qarni dalam memenuhi keinginan ibunya tercinta. Bahkan, ia masih berdiri dengan tegap sembari menggendong ibunya tawaf di Kabah. Ibunya terharu dan berlinang air mata saat melihat baitullah.

Di hadapan Kabah, Uwais dan ibunya berdoa, ” Ya Allah, ampuni semua dosa ibu,” Ucap Uwais. Sontak ibunya bertanya, “Bagaimana dengan dosamu?”.

Lantas Uwais menjawab, “Dengan terampunnya dosa Ibu, maka Ibu akan masuk surga. Cukuplah ridho dari Ibu yang akan membawaku ke surga.” Sebab keinginan hatinya yang tulus dan penuh cinta tersebut, Allah seketika memberikannya karunia.

Kisah Uwais Al-Qarni masih berlanjut, seketika itu juga penyakit kulit yang menggerogoti Uwais Allah sembuhkan. Hanya disisakan bekas penyakitnya sebesar bulatan putih pada tengkuknya.

Hikmah bulatan putih pada tengkuknya tersebut adalah sebagai tanda pengenal bagi sahabat Nabi yakni, Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Thalib agar dapat mengenali Uwais Al-Qarni.

Kisah Uwais Al-Qarni Wafat

Selang beberapa tahun kemudian, Uwais Al-Qarni berpulang ke Rahmatullah. Banyak hal-hal aneh terjadi selama wafatnya Uwais Al-Qarni. Salah satunya, banyak orang yang takziah kepadanya.

Penduduk Yaman merasa heran dan bertanya-tanya, siapakah gerangan orang-orang yang bertakziah serta mengurusi jenazahnya tersebut? Sebab Uwais Al-Qarni bukanlah sosok yang terkenal dikalangan sekitar.

Rupanya, manusia manusia asing yang tidak penduduk Yaman kenali itu merupakan pasukan Malaikat yang di utus ke bumi. Mereka turun ke bumi untuk mengurus jenazah Uwais Al-Qarni. Kini penduduk Yaman pun tahu siapa Uwais itu sebenarnya.

Baca Juga: Kisah Abu Thalhah yang Mewakafkan Kebun Kurma demi Meraih Ridho Ilahi

Kisah pemuda berbakti bernama Uwais Al-Qarni hingga saat ini masih dikenang banyak orang. Begitu besar rasa cinta dan kasih sayangnya pada ibunya sehingga ia begitu terkenal di langit, namun tak dikenal di bumi.

Dari kisah diatas, semoga kita dapat meneladani sifat Uwais Al-Qarni. Dan semoga dari kisah Uwais Al-Qarni tersebut, kita termasuk golongan orang-orang yang berbakti pada orang tua.

Deskripsi: Kisah Uwais Al-Qarni, pemuda yang tidak dikenal di bumi, namun terkenal di langit. Tetapi tidak banyak yang tahu, siapakah pemuda tersebut?[]

Tinggalkan komentar