Pengertian sabar merujuk kepada perilaku terpuji yang dicintai oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW. Sabar merupakan kondisi hati yang bersih sehingga mampu menerima setiap keadaan yang dialami seorang manusia.
Perilaku sabar dapat meninggikan derajat seorang hamba. Pasalnya, jika seorang hamba berupaya menetapkan sabar dalam hatinya, maka ia akan lebih mudah menghadapi segala ujian yang tiba padanya. Untuk itu, sikap atau sifat orang yang senantiasa bersabar akan memperoleh keutamaan yang besar dihadapan Allah SWT.
Dalam Islam, pengertian sabar memiliki pemahaman tersendiri, sehingga tak hanya mencakup hubungan antar sesama makhluk saja, melainkan juga hubungan antara makhluk dan Allah SWT selaku Tuhannya.
Di dalam Surat Ali ‘Imran Ayat 146, tergambar pengertian sabar sebagaimana yang dilakukan Para Nabi, Allah SWT berfirman,
وَكَأَيِّن مِّن نَّبِىٍّ قَٰتَلَ مَعَهُۥ رِبِّيُّونَ كَثِيرٌ فَمَا وَهَنُوا۟ لِمَآ أَصَابَهُمْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ وَمَا ضَعُفُوا۟ وَمَا ٱسْتَكَانُوا۟ ۗ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلصَّٰبِرِينَ
Artinya: “Dan berapa banyaknya nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut(nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar”.
Baca Juga: Keutamaan Sabar dalam Islam dan Balasan bagi Orang yang Bersabar
Berkaitan dengan salah satu akhlaqul karimah ini, melalui artikel berikut kami akan memaparkan pemahaman mengenai pengertian sabar dalam ruang lingkup Islam.
Pengertian Sabar
Secara etimologi, pengertian sabar berasal dari bahasa Arab, َر َب ص yang berarti menahan, mencegah atau tabah.
Sedangkan menurut terminologi, sabar merupakan upaya seseorang untuk menahan diri dari sifat kegundahan dan rasa emosi, kemudian menahan lisan dari keluh kesah serta menahan anggota tubuh dari tindakan yang memiliki potensi untuk merusak diri.
Dengan kata lain, sabar adalah cara seseorang untuk menahan diri dari perkara-perkara yang kurang baik jika tidak mendapat pengarahan yang tepat.
Sabar menjadikannya obat dari berbagai penyakit hati yang sangat berpotensi merusak akhlak seseorang. Tanpa sabar, penyakit hati akan lebih mudah menggerogoti diri seseorang.
Perilaku sabar tidak hanya merujuk pada kemampuan diri seorang manusia untuk menahan emosi dan menjaga anggota tubuh saja. Sesungguhnya, sabar itu menjaga hati seseorang untuk dapat berada dalam pengarahan yang tepat. Sebab, segala sesuatu akan ada masanya, baik dan buruk suatu keadaan akan silih berganti seiring berjalannya waktu.
Jadi, sabar merupakan kunci bagi seorang manusia untuk bertahan dan menghadapi setiap keadaan dengan penuh kekuatan.
Sabar dapat menghantarkan kita akan emosi sesaat atau hawa nafsu yang tidak baik untuk diri seseorang.
Rasulullah SAW pernah bersabda,
وَمَنْ يَسْتَعْفِفْ يُعِفَّهُ اللَّهُ، وَمَنْ يَسْتَغْنِ يُغْنِهِ اللَّهُ، وَمَنْ يَتَصَبَّرْ يُصَبِّرْهُ اللَّهُ، وَمَا أُعْطِيَ أَحَدٌ عَطَاءً خَيْرًا وَأَوْسَعَ مِنْ الصَّبْرِ
Artinya: “Barangsiapa yang berusaha menjaga diri, maka Allah menjaganya, barangsiapa yang berusaha merasa cukup, maka Allah mencukupinya. Barangsiapa yang berusaha bersabar, maka Allah akan menjadikannya bisa bersabar dan tidak ada seorang pun yang dianugerahi sesuatu yang melebihi kesabaran.” (HR Bukhari No 1469).
Kesimpulan yang dapat kita pelajari mengenai sabar ialah sikap atau sifat seseorang yang berusaha memelihara diri akan segala sesuatu. Dengan sabar, ujian dapat menjadi pembelajaran hidup yang sangat mulia, bahkan dapat menghantarkan kita kepada surga. Karena sabar adalah anugerah, dan Allah SWT menghibahkan anugerah hanya kepada hambanya yang beriman.
Demikian pembahasan kita kali ini mengenai pengertian sabar. Berita lainnya bisa Sahabat dapatkan hanya di website resmi Senyum Mandiri Foundation.
Tak hanya menyajikan artikel saja, Yayasan Senyum Mandiri membuka jalan kebaikan bagi Sahabat yang ingin menunaikan Zakat, Infaq, Sedekah, dan Wakaf.
Mari tingkatkan keimanan dengan bersedekah melalui Yayasan Senyum Mandiri!
Informasi lebih lengkapnya bisa klik disini.