Salah satu tradisi yang pasti kita kenal banget itu ziarah kubur. Mengunjungi makam orang tua, kakek-nenek, atau kerabat yang sudah lebih dulu berpulang. Tapi, pernah gak sih kita berhenti sejenak dan mikir, “ziarah yang selama ini gue lakuin udah bener belum, ya?”
Jangan sampai niat baik kita untuk mendoakan jadi kurang maksimal karena kita mengabaikan adab ziarah kubur dan makna sejatinya. Ziarah kubur itu lebih dari sekadar tradisi tabur bunga atau bersih-bersih makam, sahabat. Ini adalah momen spiritual buat kita merenung, mengirim doa terbaik, dan nge-charge ulang hubungan kita dengan Allah SWT.
Tujuan Ziarah Kubur. Self-Reminder yang Sering Kita Lupakan
Dalam Islam, ziarah kubur itu punya peran penting. Dulu memang sempat dilarang, tapi kemudian dianjurkan langsung oleh Rasulullah ﷺ. Beliau bersabda:
“Dulu aku melarang kalian ziarah kubur, sekarang ziarahlah karena ia mengingatkan pada kematian.” (HR. Muslim)
Nah, ini poin utamanya adalah mengingat kematian. Tujuannya itu super dalem, sahabat. Ziarah kubur itu semacam “rem darurat” buat kita, ngingetin kalau hidup di dunia ini cuma sementara, cuma mampir. Saat kita berdiri di depan nisan, kita dipaksa sadar kalau semua dari kita pada akhirnya akan kembali ke sana. Gak ada jabatan, kekayaan, atau jumlah followers yang bisa kita bawa, kecuali amal baik kita.
Selain itu, doa dari kita yang masih hidup adalah hadiah terindah bagi mereka yang sudah di alam kubur. Rasulullah ﷺ juga menjelaskan tentang pahala yang tak akan terputus, bahkan setelah seseorang wafat:
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak yang saleh.” (HR. Muslim)
Doa kita adalah salah satu dari tiga hal itu, sahabat. Sayangnya, kita seringkali lebih fokus ke hal-hal seremonial kayak bawa bunga yang paling bagus, tapi lupa sama esensinya yaitu memperbanyak doa dan memohonkan ampunan untuk mereka.
Adab Ziarah Kubur yang Wajib Kamu Tahu
Kerennya Islam itu, ia mengatur adab dalam segala hal, bahkan untuk urusan ziarah kubur. Biar ziarah kita lebih bermakna dan sesuai tuntunan, yuk perhatikan beberapa adab ini:
1. Ucapkan Salam Saat Masuk Area Pemakaman
Ini basic banget tapi sering kelewat. Begitu masuk, ucapkan salam untuk para penghuni kubur:
“Assalaamu ‘alaikum ahlad-diyaari minal mu’miniina wal-muslimiin, wa innaa in shaa’allaahu bikum laahiqoon. Nas’alullaaha lanaa wa lakumul ‘aafiyah.”
Artinya, kita mendoakan keselamatan mereka sekaligus jadi pengingat buat diri sendiri kalau suatu saat nanti kita juga akan menyusul.
2. Jangan Duduk atau Menginjak Makam
Ini bukan sekadar ‘pamali’ atau mitos ya, sahabat. Ini soal respect. Rasulullah ﷺ sangat menekankan hal ini dalam sabdanya:
“Lebih baik seseorang duduk di atas bara api yang membakar bajunya hingga menembus kulitnya daripada duduk di atas kuburan.” (HR. Muslim)
Hadis ini nunjukkin betapa terlarangnya perbuatan itu. Menghormati mereka yang sudah wafat adalah cerminan akhlak kita.
3. Jaga Sikap dan Tetap Khusyuk
Area pemakaman itu bukan tempat buat update status sambil cekikikan, ngobrol ngalor-ngidul, apalagi bikin konten foto-foto dengan pose yang gak pantes. Jaga suasana agar tetap khidmat. Fokuskan hati dan pikiran untuk mendoakan dan merenung.
4. Stop Minta-Minta di Kuburan!
Ingat ya, hal ini fatal dan penting banget. Kita ziarah itu untuk mendoakan yang sudah meninggal, BUKAN meminta sesuatu dari mereka. Meminta rezeki, jodoh, atau keselamatan kepada penghuni kubur adalah perbuatan syirik yang dilarang keras dalam Islam. Ingat ya sahabat, satu-satunya tempat kita meminta pertolongan hanya kepada Allah SWT.
5. Pakai Baju yang Sopan
Meskipun bukan di dalam masjid, area pemakaman adalah tempat yang sakral. Gak perlu formal kayak mau ke kondangan, tapi pakaian yang sopan dan menutup aurat itu menunjukkan rasa hormat kita kepada tempat dan orang-orang yang telah dimakamkan di sana.
Baca Juga: Ilmu Penting! Tata Cara Berziarah yang Baik Menurut Islam
Kirim ‘Hadiah’ Doa-doa Terbaik Saat Ziarah
Nah, selain salam pembuka tadi, ada beberapa bacaan yang dianjurkan banget buat kita panjatkan sebagai hadiah untuk almarhum/almarhumah:
- Surat Al-Fatihah, sebagai surat pembuka segala doa.
- Ayat Kursi (Al-Baqarah: 255) dan Surat Al-Ikhlas, untuk memohonkan perlindungan dan pahala.
- Doa khusus untuk jenazah, seperti:
“Allaahummaghfir lahu warhamhu wa ‘aafihi wa’fu ‘anhu.”
(Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, sejahterakan dia, dan maafkanlah kesalahannya).
- Khususnya saat menziarahi orang tua, jangan lupakan doa ini:
“Rabbirhamhuma kamaa rabbayaanee shagheeraa.”
(Wahai Tuhanku, sayangilah mereka berdua sebagaimana mereka berdua telah mendidikku waktu kecil).
Gimana kalau ‘ngirimin’ pahala bacaan Al-Qur’an? Banyak ulama memperbolehkan kok, yang penting niatnya tulus ikhlas karena Allah dan tidak dijadikan ritual wajib yang memberatkan.
Meluruskan Tradisi yang Kurang Pas
Di masyarakat kita kan banyak tradisi ya, sahabat. Ada beberapa kebiasaan yang perlu kita lurusin lagi nih, biar gak nyampur sama ajaran agama dan esensi dari adab ziarah kubur itu sendiri. Misalnya:
- Membakar kemenyan atau menabur bunga sambil percaya hal itu bisa menolak bala. Padahal, perlindungan itu datangnya cuma dari Allah.
- Mengadakan ritual khusus pada hari ke-7, 40, atau 100 yang tidak ada dasarnya dalam syariat.
- Membacakan doa pakai pengeras suara sampai mengganggu kekhusyukan peziarah lain.
Menghormati orang yang sudah meninggal itu penting, tapi pastikan caranya tidak bertentangan dengan ajaran Islam ya.
Kesimpulan
Jadi, intinya ziarah kubur itu ibadah yang simpel tapi maknanya dalem banget. Ini bukan soal seberapa bagus bunga yang kita bawa, tapi seberapa tulus doa yang kita panjatkan dan seberapa dalam perenungan yang kita dapatkan.
Sahabat, mari niatkan setiap langkah kita ke pemakaman sebagai momen untuk introspeksi diri. Lakukan ziarah dengan adab yang benar, kirimkan doa dengan khusyuk, dan jauhi perbuatan yang sia-sia. Karena ziarah adalah pengingat terbaik bahwa dunia ini hanya sementara, dan yang abadi adalah bekal amal kita.
“Jika engkau ingin tahu bagaimana akhir hidupmu, lihatlah bagaimana engkau hidup saat ini.”
Semoga setiap ziarah yang kita lakukan bisa membawa kebaikan, baik untuk almarhum/almarhumah, maupun untuk diri kita sendiri agar menjadi pribadi yang lebih baik.
Sempurnakan Baktimu, Alirkan Pahala Abadi Untuk Mereka
Sahabat, doa kita untuk orang-orang terkasih yang telah tiada adalah hadiah terbaik. Tapi, ada satu lagi cara untuk terus mengalirkan pahala untuk mereka, yaitu melalui sedekah jariyah atas nama almarhum/almarhumah.
Ini adalah bentuk kebaikan yang pahalanya tak akan putus, terus mengalir menjadi cahaya dan pemberat timbangan kebaikan bagi mereka di alam sana.
Jika sahabat ingin menyempurnakan bakti dan mengirimkan hadiah abadi ini, Yayasan Senyum Mandiri siap membantu menyalurkan amanah sahabat. Setiap donasi yang dititipkan akan kami wujudkan dalam program-program bermanfaat untuk anak yatim, dhuafa, dan mereka yang membutuhkan.
Insya Allah, setiap senyuman dan kelegaan yang lahir dari sedekah itu akan menjadi pahala yang tak terputus bagi orang terkasih yang kita doakan.
Yuk, wujudkan cintamu dalam kebaikan yang abadi. Salurkan sedekah jariyah atas nama almarhum/almarhumah bersama Yayasan Senyum Mandiri sekarang juga!
Klik Disini atau scan QR Barcode dibawah ini untuk informasi lebih lanjut.

“Menebar Sejuta Kebaikan”