Jilbab Punuk Unta – Jilbab adalah bagian dari busana yang dikenakan oleh perempuan Muslim untuk menutup aurat sesuai dengan ajaran Islam. Dalam beberapa tahun terakhir, muncul tren pemakaian jilbab yang menonjol di bagian belakang kepala, sehingga menyerupai punuk unta.
Gaya ini kemudian dikenal sebagai jilbab seperti punuk unta, yang menuai pro dan kontra di kalangan umat Islam. Dalam artikel ini, kita akan menelusuri hadis tentang jilbab model seperti ini, hukum memakai jilbab seperti punuk unta, dan cara berhijab yang benar menurut pandangan Islam.
Apa itu Jilbab Punuk Unta?
Jilbab ini adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan gaya berhijab di mana rambut atau penutup kepala dikumpulkan dan diikat dengan cara yang membuatnya terlihat menonjol di belakang kepala, menyerupai punuk unta. Gaya ini menjadi populer di kalangan wanita muda, yang berusaha untuk tampil modis namun tetap mematuhi aturan berpakaian dalam Islam.
Jilbab model seperti ini memiliki daya tarik estetika tersendiri bagi sebagian orang. Namun, gaya ini telah menjadi topik kontroversial karena dianggap tidak sesuai dengan prinsip-prinsip dasar dalam Islam mengenai kesederhanaan dan menutupi aurat secara sempurna.
Hadis Jilbab Punuk Unta
Istilah jilbab punuk unta berasal dari hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, di mana Rasulullah SAW bersabda:
“Akan ada di kalangan umatku, di akhir zaman, wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang, yang melenggok-lenggokkan kepala mereka seperti punuk unta. Mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium aromanya.” (HR. Muslim)
Hadis ini sering dijadikan dasar oleh para ulama untuk melarang pemakaian hijab yang menyerupai bentuk punuk unta, karena dinilai bertentangan dengan prinsip kesopanan dan kesederhanaan dalam Islam.
Dalam memahami hadis tentang model jilbab ini, para ulama memberikan interpretasi bahwa hadis ini melarang segala bentuk penampilan yang mencolok dan menarik perhatian, khususnya dalam cara berpakaian dan berhijab. Hal ini mencakup penggunaan aksesori yang berlebihan, penataan rambut yang mencolok, dan cara berpakaian yang tidak sesuai dengan etika dan nilai-nilai Islam.
Hukum Memakai Jilbab Seperti Punuk Unta
Pandangan Ulama
Dalam Islam, berpakaian dengan cara yang sederhana dan tidak mencolok adalah bagian dari ajaran agama. Beberapa ulama berpendapat bahwa hukum memakai jilbab seperti punuk unta adalah haram karena gaya ini dianggap melanggar prinsip-prinsip dasar dalam berpakaian Islami. Para ulama menekankan bahwa tujuan utama berhijab adalah untuk menutupi aurat dan menghindari perhatian yang tidak diinginkan dari lawan jenis.
Beberapa argumen yang sering dikemukakan oleh para ulama yang melarang jilbab punuk unta antara lain:
- Menarik Perhatian: Hijab seharusnya berfungsi untuk menutupi aurat dan menghindari perhatian, bukan malah menarik perhatian karena bentuk atau modelnya yang mencolok.
- Melanggar Kesederhanaan: Islam mengajarkan kesederhanaan dalam berpakaian. Jilbab yang menyerupai punuk unta dianggap berlebihan dan tidak sederhana.
- Mengikuti Tren yang Tidak Islami: Beberapa ulama berpendapat bahwa mengikuti tren yang tidak Islami, termasuk dalam cara berpakaian, bisa menjerumuskan ke dalam perilaku yang tidak sesuai dengan ajaran agama.
Pendapat Ulama yang Lebih Moderat
Meskipun ada ulama yang melarang secara tegas, ada juga ulama yang lebih moderat dalam menanggapi tren jilbab punuk unta. Mereka berpendapat bahwa yang penting adalah niat dan tujuan dalam berhijab, bukan semata-mata bentuk fisiknya. Selama tujuan berhijab adalah untuk menutupi aurat dan mematuhi perintah Allah, maka cara berhijab yang digunakan bisa disesuaikan dengan budaya dan perkembangan zaman, asalkan tidak melanggar prinsip-prinsip dasar Islam.
Baca Juga: Golongan Orang yang Tidak Akan Mencium Bau Surga
Cara Berhijab yang Benar Menurut Islam
Menutupi Aurat Secara Sempurna
Cara berhijab yang benar menurut Islam adalah dengan menutupi seluruh bagian tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Pakaian yang longgar dan tidak menonjolkan isi bentuk tubuh. Selain itu, bahan pakaian sebaiknya tidak terlalu tipis sehingga tidak memperlihatkan bagian dalam tubuh.
Tidak Mencolok
Salah satu prinsip dalam berpakaian Islami adalah menghindari pakaian yang mencolok atau menarik perhatian. Hal ini berlaku juga untuk model dan aksesori yang digunakan dalam berhijab.
Menghindari Berlebihan dalam Penampilan
Dalam Islam, berlebihan dalam penampilan, termasuk dalam cara berpakaian dan berhijab, tidak dianjurkan. Sebaiknya, muslimah berpenampilan sederhana dan rapi, serta menghindari penggunaan aksesori yang berlebihan dan mencolok.
Memahami Esensi Hijab
Esensi hijab bukan hanya sekadar menutupi aurat, tetapi juga meliputi sikap dan perilaku yang sesuai dengan ajaran Islam. Hijab seharusnya menjadi cerminan dari kesopanan, kesederhanaan, dan ketaatan kepada Allah.
Contoh Jilbab yang Sesuai dengan Ajaran Islam
Berikut ini adalah beberapa contoh jilbab yang sesuai dengan ajaran Islam:
- Jilbab Syari: Jilbab ini menutupi seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Biasanya terbuat dari bahan yang tebal dan longgar, sehingga tidak memperlihatkan bentuk tubuh.
- Hijab Pashmina: Hijab pashmina bisa digunakan dengan cara yang sederhana dan tidak mencolok. Sebaiknya dipadukan dengan pakaian yang longgar dan tidak menonjolkan bentuk tubuh.
- Jilbab Instan: Jilbab instan adalah pilihan yang praktis dan sederhana. Modelnya yang simpel dan longgar membuat jilbab ini sesuai dengan prinsip-prinsip berpakaian dalam Islam.
- Khimar: Khimar adalah penutup kepala yang panjang dan lebar, menutupi kepala hingga ke bagian dada. Model ini sangat sesuai dengan ajaran Islam karena menutupi aurat dengan sempurna.
Menghindari Tren yang Tidak Islami
Sebagai muslimah, penting untuk menghindari tren berpakaian yang tidak Islami. Berikut ini adalah beberapa tips untuk menghindari tren yang tidak sesuai dengan ajaran Islam:
Memilih Pakaian yang Sederhana dan Tidak Mencolok: Sebaiknya memilih pakaian yang sederhana dan tidak mencolok, baik dari segi model maupun warna.
Menghindari Aksesori yang Berlebihan: Aksesori yang berlebihan dan mencolok sebaiknya dihindari. Pilihlah aksesori yang sederhana dan sesuai dengan prinsip kesederhanaan dalam Islam.
Memahami Esensi Berhijab: Memahami esensi berhijab adalah penting agar tidak terjebak dalam tren berpakaian yang tidak Islami. Berhijab bukan hanya sekadar menutupi aurat, tetapi juga meliputi sikap dan perilaku yang sesuai dengan ajaran Islam.
Kesimpulan
Jilbab punuk unta telah menjadi topik yang kontroversial di kalangan umat Islam. Hukum memakai jilbab seperti punuk unta masih diperdebatkan, dengan beberapa ulama melarangnya secara tegas, sementara yang lain lebih moderat dalam menanggapi tren ini. Namun, yang terpenting adalah memahami esensi berhijab dan mematuhi prinsip-prinsip berpakaian dalam Islam.
Dalam cara berhijab yang benar, muslimah seharusnya menutupi aurat dengan sempurna, tidak mencolok, dan menghindari berlebihan dalam penampilan. Dengan demikian, berhijab tidak hanya menjadi kewajiban, tetapi juga cerminan dari kesederhanaan, kesopanan, dan ketaatan kepada Allah.
Dengan memahami hadis jilbab punuk unta dan prinsip-prinsip berpakaian dalam Islam, muslimah dapat berhijab dengan cara yang sesuai dengan ajaran agama, tanpa harus mengikuti tren yang tidak Islami. Semoga artikel ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang jilbab punuk unta dan membantu muslimah dalam menjalankan kewajiban berhijab dengan benar dan sesuai dengan ajaran Islam.