Istiqomah adalah Bentuk Perjuangan Seorang Hamba untuk Melanggengkan Urusan Ibadah

Istiqomah adalah kata yang berasal dari Bahasa Arab dengan tujuan untuk mendeskripsikan bentuk konsistensi seseorang terhadap ibadah yang dia lakukan, baik berupa ibadah hati, badan, maupun perkataan.

Dalam perkara ibadah, istiqomah adalah hal yang paling penting untuk dilakukan seorang Muslim. Pasalnya, istiqomah mengandung banyak keutamaan dan makna yang dapat diperoleh seseorang yang mengerjakannya.

Istilah seperti istiqomah ini tidak hanya digunakan dalam ruang lingkup peribadahan saja, melainkan juga banyak dibahas akan proses muamalah, akidah, dan akhlak. Dengan begitu, makna istiqomah haruslah kita pahami lebih dalam bukan hanya sekadar tahu.

Baca Juga: Tawakal Adalah Ibadah Hati Paling Utama dari Akhlak Iman yang Mulia

Melalui artikel ini, kamu dapat mendalami pengertian istiqamah dengan cara pandang yang berbeda, sehingga memudahkan sesiapa yang membacanya. Untuk itu, pelajari selengkapnya hingga akhir.

Istiqomah adalah

Pada pengertiannya, kata istiqomah berasal dari Bahasa Arab yakni ‘istiqama, yastaqimu, istiqamah’ yang artinya tegak lurus.

Makna secara lebih luasnya, istiqomah adalah keteguhan hati untuk melakukan suatu kebaikan, membela dan mempertahankan keimanan keislaman meski harus menghadapi godaan serta rintangan.
Istiqomah adalah bentuk keimanan seorang hamba yang mampu melanggengkan amalan baik dalam kehidupannya sehari-hari.

Pada hakikatnya, istiqomah adalah sikap terpuji yang dibaliknya dipenuhi akan perjuangan serta upaya seseorang untuk bisa melawan berbagai ujian yang berpotensi sebagai pemutus keimanan. Seseorang yang mampu mengambil sikap istiqomah adalah hamba yang memiliki kekuatan dalam hatinya, sehingga ia mampu bertahan untuk melakukan hal baik dalam kondisi apapun.

Istiqomah adalah kekuatan hati yang Allah karuniakan kepada hamba-Nya yang memiliki cahaya iman. Dari sinilah kita dapat tahu bahwasanya setiap ikhtiar yang kita lakukan dapat membuahkan hasil yang terbaik.

Allah SWT memerintahkan seluruh hambanya untuk senantiasa menanamkan sikap istiqamah seraya memohon ampun kepada-Nya. Sebagaimana telah dimaktubkan dalam Al-Qur’an Surat Fussilat Ayat 6,

قُلْ إِنَّمَآ أَنَا۠ بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ يُوحَىٰٓ إِلَىَّ أَنَّمَآ إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَٰحِدٌ فَٱسْتَقِيمُوٓا۟ إِلَيْهِ وَٱسْتَغْفِرُوهُ ۗ وَوَيْلٌ لِّلْمُشْرِكِينَ

Artinya: “Katakanlah: ‘Bahwasanya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahwasanya Tuhan kamu adalah Tuhan yang Maha Esa, maka tetaplah pada jalan yang lurus menuju kepada-Nya dan mohonlah ampun kepada-Nya. Dan kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang mempersekutukan-Nya’,”

Kata istiqomah yang ada dalam ayat diatas mendapat penekanan agar umat Muslim semua dapat teguh akan jalan yang lurus, yakni jalan kebenaran. Penjelasan ayat diatas juga terdapat pada ringkasan Tafsir dari Kementrian Agama RI sebagai berikut:

“Setelah mendengar pernyataan langsung dari kaum musyrik mekkah tentang penolakan mereka tersebut, Allah memerintah nabi Muhammad untuk menjawabnya. Katakanlah kepada mereka, wahai nabi Muhammad, ‘aku ini hanyalah seorang manusia seperti kamu juga. Aku adalah nabi dan rasul Allah dengan membawa Al-Qur’an yang diwahyukan kepadaku. Di dalam Al-Qur’an itu terdapat ajaran dasar bahwa tuhan kamu adalah Allah dan dia adalah tuhan yang maha esa; karena itu tetaplah kamu beribadah kepada-Nya, dan mohonlah ampunan kepada-Nya agar kamu tidak terjerumus kepada kesesatan. Dan sadari-lah bahwa dengan bercermin kepada umat terdahulu yang telah diazab Allah, maka akan celakalah orang-orang yang mempersekutukan-Nya de-ngan yang lain. 7. Siapakah orang-orang yang mempersekutukan Allah itu’ mereka adalah orang-orang yang tidak menunaikan zakat, dan mereka juga ingkar terhadap kehidupan akhirat dan tidak mempercayai adanya kebangkitan manusia kembali setelah mereka dimatikan”.

Sesuai dengan penggalan tafsir dari Kementrian Agama RI, salah satu orang yang mengingkari Allah SWT ialah orang-orang yang enggan menunaikan zakat. Dan mereka termasuk kedalam golongan orang yang mendapat azab dan celaka. Maka dari itu, sebagai seorang Muslim sudah sepantasnya senantiasa menunaikan zakat, karena hal ini merupakan perintah yang harus dipenuhi.

Baca Juga: Cara Istiqomah dalam Beribadah, agar Selalu Konsisten di Jalan Allah

Namun, tahukah Sahabat? Saat ini begitu banyak kemudahan untuk menunaikan zakat karena bisa dilakukan dimanapun. Sebagai salah satu upaya yang memberi kemudahan bagi Sahabat yang hendak menunaikan zakat, Yayasan Senyum Mandiri telah menghadirkan program zakat yang kemudian akan disalurkan kepada mustahik zakat (orang yang berhak menerima zakat).

Zakat dan amal kebaikan yang Sahabat tunaikan melalui Yayasan Senyum Mandiri akan disalurkan kepada pihak yang membutuhkan.

Tunggu apalagi? Yuk mulai tunaikan zakat disini! Informasi selengkapnya dapat Sahabat peroleh pada link di bawah ini.

Rekening Donasi

Tinggalkan komentar