Tawakal Adalah Ibadah Hati Paling Utama dari Akhlak Iman yang Mulia

Tawakal adalah salah satu akhlak terpuji yang terpancar dari keadaan hati yang suci nan bersih. Tawakal juga menjadi akhlak yang sangat melekat dalam diri Rasulullah SAW.

Tawakal merupakan ibadah hati yang memiliki kedudukan paling agung dan mulia. Sehingga Allah SWT sangat mencintai hambanya yang senantiasa melanggengkan tawakal dalam benaknya.

Perilaku terpuji seperti tawakal ini telah diperintahkan oleh Allah SWT untuk ditanamkan dalam diri seorang hamba. Tawakal adalah bentuk dari penerimaan diri seseorang akan apa yang telah Allah SWT tetapkan padanya. Sebagaimana telah tertuang dalam Al-Qur’an Surat Al-Mulk ayat 29,

قُلْ هُوَ ٱلرَّحْمَٰنُ ءَامَنَّا بِهِۦ وَعَلَيْهِ تَوَكَّلْنَا ۖ فَسَتَعْلَمُونَ مَنْ هُوَ فِى ضَلَٰلٍ مُّبِينٍ

Artinya: Katakanlah: “Dialah Allah Yang Maha Penyayang kami beriman kepada-Nya dan kepada-Nya-lah kami bertawakkal. Kelak kamu akan mengetahui siapakah yang berada dalam kesesatan yang nyata”.

Baca Juga: Pelajari Selengkapnya Mengenai Pengertian Ridha Menurut Bahasa dan Istilah

Apa itu tawakal? Artikel ini telah merangkum materi tentang tawakal. Maka dari itu, simak penjelasannya hingga tuntas agar Sahabat mampu memahaminya dengan baik.

Tawakal adalah

Tawakal menurut bahasa merupakan kata yang diambil dari bahasa Arab yaitu “At-Tawakkul” tulisan arab dari at-tawakkul adalah: التَّوَكَّلُ

Kata at-tawakkul bersumber dari kata: تَوَكَّلَ – يَتَوَكَّلُ – تَوَكُّلًا (tawakkala – yatawakkalu – tawakkulan) yang artinya adalah menyerahkan, menyandarkan, dan memasrahkan.

Sedangkan menurut istilah, tawakal adalah menyandarkan hati kepada Allah SWT dengan dibarengi usaha, do’a, serta yakin bahwa Allah merupakan Maha Pemberi Rezeki, Maha Pengasih, Maha Penyayang, dan Tiada Tuhan yang patut disembah selain Dia. Sehingga tidak ada yang mustahil bagi-Nya.

Tawakal adalah keadaan hati yang pasrah atau berserah diri terhadap apa yang Allah SWT takdirkan untuk hambanya. Namun, pasrah yang dimaksud bukan berarti menyerah atau menerima apa yang ada tanpa berusaha dan berdo’a.

Kepasrahan yang menjadi bagian dari tawakal adalah penerimaan diri akan usaha dan do’a yang telah ditekadkan seorang hamba. Tidak lupa, didalamnya juga terkandung keyakinan yang penuh bahwasanya Allah SWT akan memberikan yang terbaik kepada seorang hamba berdasarkan yang ia perlukan, bukan semata-mata terhadap hal yang seorang hamba inginkan.

Perlu diingatkan bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah. Karena jalan yang telah Allah Ta’ala tetapkan merupakan hal yang sebaik-baiknya.
Tawakal adalah pelengkap jiwa bagi setiap orang yang beriman. Kendati demikian, tawakal bukan berarti seseorang harus meninggalkan kewajiban dan kesunahan yang hendaknya ia penuhi, melainkan tawakal wajib ditempatkan ketika kita sudah berupaya dan berdo’a dengan maksimal.

Pasalnya, tawakal yang sesungguhnya ialah hal yang dapat mendekatkan diri seorang hamba kepada Allah SWT, bukan lantas membuat seseorang jauh dari cahaya keimanan.

Terkait dengan pembahasan tentang tawakal, tahukah Sahabat bahwasanya sedekah juga merupakan bentuk dari tawakal? Karena pada saat itu kita dapat membantu sesama dalam keadaan hati yang pasrah atas apa yang sudah kita berikan.

Dengan sedekah yang dibarengi tawakal, maka kita akan lebih mudah memperoleh cinta kasih Allah SWT dan Rasulnya. Sebab, dengan sedekah kita akan yakin dapat menjadi insan yang bermanfaat bagi orang lain. Dalam keyakinan itu tersirat makna tawakal yang seseungguhnya.

Melalui Yayasan Senyum Mandiri, Sahabat dapat menunaikan Zakat, Infaq, Sedekah, dan Wakaf sebagai upaya untuk menjadi manusia mulia yang senantiasa membantu kaum miskin, fakir, dan dhuafa.

Tunggu apalagi? Mari tunaikan kebaikan sedekah di Yayasan Senyum Mandiri. Karena amal ibadah yang Sahabat lakukan dapat menjadi suka cita bagi yang lebih membutuhkan.

Informasi selengkapnya bisa klik link dibawah ini.

Rekening Donasi

Tinggalkan komentar