Jadikan Ramadhan Momentum Hijrah Terbaik dalam Kehidupan

Ramadhan momentum hijrah—Ramadhan adalah bulan penuh berkah yang bisa kita jadikan ladang untuk menuai kebaikan.

Tak terkecuali dalam upaya hijrah. Ramadhan momentum hijrah terbaik yang bisa kita lakukan untuk meraih kebiasaan baik dan pahala sebanyak-banyaknya. Bahkan, beberapa ulama beranggapan, Ramadhan layaknya pintu gerbang yang terbuka seluas-luasnya untuk kita mendapatkan kebaikan dan kebahagiaan.

Karena itulah, sayang jika tidak menjadikan Ramadhan momentum hijrah dalam kehidupan. Lantas, bagaimana cara agar kita bisa melakukannya? Ini dia penjelasannya.

Jadikan Ramadhan Momentum Hijrah Terbaik

Di bulan Ramadhan kita tak hanya diperintahkan untuk berpuasa dengan cara menahan diri dari lapar dan haus saja. Melainkan juga melatih diri untuk mengendalikan hawa nafsu, dan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Jangan sampai, bulan Ramadhan ini usai begitu saja dengan membawa penyesalan. Sebab, kita belum tentu bisa merasakan kehangatan Ramadhan di tahun-tahun berikutnya. Maka dari itu, penting untuk kita menyadari bahwasanya diri ini adalah salah satu makhluk paling beruntung yang bisa merasakan keberkahan Ramadhan.

Selain ini, kita juga harus menyelaraskan diri untuk meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah, dan menguatkan hubungan kita terhadap sesama manusia.

Karena dengan begitu, kita akan mudah memperoleh kebaikan dan keutamaan Ramadhan yang telah dijanjikan. Hadits tentang keutamaan puasa lainnya dibalas langsung oleh Allah SWT. Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda,

“Setiap amal ibnu Adam (manusia) dilipatgandakan, kebaikan sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali lipat; Allah SWT berfirman: kecuali puasa, sesungguhnya puasa milik-Ku, dan Aku akan membalasnya. Ia (orang puasa) meninggalkan syahwat dan makan karena-Ku.” (HR Muslim).

BACA JUGA: https://senyummandiri.org/6-cara-istiqomah-dalam-bertaubat-kepada-allah/

Cara Menjadikan Ramadhan Momentum Hijrah dalam Kehidupan

Adapun demi mewujudkan keutamaan dan kebaikan bulan Ramadhan, perlu adanya tekad dan upaya dalam menjalankan ibadah. Sebagai berikut adalah langkah-langkah terbaik untuk kita menjadikan Ramadhan momentum hijrah dalam kehidupan

Menjalankan ibadah puasa dengan penuh keikhlasan dan kesabaran

Dari Abu Hurairah RA berkata, Rasulullah SAW bersabda,

“Siapa berpuasa di bulan Ramadan dengan dilandasi iman dan ikhlas mengharap ridha Allah, maka diampuni dosanya yang lalu.” (HR Al-Bukhari).

Selain itu, Puasa dan Al-Qur’an yang dibaca pada malam Ramadhan akan memberi syafaat kepada orang yang mengerjakannya kelak di hari kiamat.

Rasulullah saw bersabda:

اَلصُّيَامُ وَاْلقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ يَقُوْلُ اَلصِّيَامُ أيْ رَبِّ مَنَعْتُهُُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتَ بِالنَّهَارِ فَشَفِّعْنِى فَيْهِ وَيَقُوْلُ اْلقُرْآنُ مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِالَّيْلِ فَشَفِّعْنِي فِيْهِ قَالَ فَيُشَفِّعَانِ

Artinya: Puasa dan Al-Qur’an akan memberikan syafaat seorang hamba pada hari kiamat. Puasa berkata: “Ya Rabbi, aku mencegahnya dari makan dan minum di siang hari” Al-Qur’ an juga berkata: “Aku mencegahnya dari tidur di malam hari, maka kami mohon syafaat buat dia.” Beliau bersabda: “Maka keduanya dibolehkan memberi syafaat (HR Ahmad).

Memperbanyak ibadah shalat, membaca Al-Quran, dan melakukan amalan-amalan lainnya

Keutamaan puasa Ramadan sebagaimana disebutkan dalam hadits lainnya yaitu sebagai penebus dosa sampai datangnya Ramadan berikutnya. Tentunyam, keutamaan ini hanya bisa diperoleh bagi mereka yang senantiasa melakukan shalat, dan memperbanyak ibadah. Hal ini berdandar dari sebuah hadits berikut yang berbunyi,

“Jarak antara salat lima waktu, salat Jumat dengan Jumat berikutnya dan puasa Ramadan dengan Ramadan berikutnya merupakan penebus dosa-dosa yang ada di antaranya, apabila tidak melakukan dosa besar.” (HR Muslim).

Menahan hawa nafsu, amarah, dan perkataan yang tidak baik

Puasa bukanlah suatu amalan yang mengharuskan kita menahan diri dari lapar dan dahaga saja. Melainkan juga melatih diri untuk menahan amarah dan keburukan, baik dari segi perkataan maupun berbuatan.

Nah dari sinilah, kita mulai bisa mengganti lembaran baru, untuk hidup yang lebih baik dan bermakna.
Melakukan muhasabah diri dan introspeksi diri.

Untuk mengubah diri menjadi lebih baik, perlu adanya kesadaran diri yang penuh. Sehingga, kita mampu mengevaluasi terhadap apa yang dirasa kurang dari diri kita.

Jika kita orang yang malas, maka mulailah melakukan hal-hal kecil yang dapat meringankan perkerjaan kita. Selain itu, selaraskan hal ini dengan rutin mengandiri kajian agar hati lebih lapang dalam menerima nasihat agama.

Meningkatkan kepedulian dan berbagi dengan sesama.

Sedekah yang paling baik adalah pada bulan Ramadhan. Maka dari itu, jangan lewatkan kesempatan Ramadhan untuk bersedekah. Bahkan dalam haditsnya, Rasulullah SAW pernah bersabda:

أيُّ الصَّدَقَةِ أفْضَلُ؟ قَالَ صَدَقَةٌ فَيْ رَمَضَانَ

Artinya: Rasulullah saw pernah ditanya, “Sedekah apakah yang paling mulia?” Beliau menjawab: “Yaitu sedekah dibulan Ramadhan” (HR Tirmidzi).

Sedekah itu tidak harus menunggu kaya. Karena berapapun nominalnya, jika dilakukan dengan ikhlas maka jaminannya adalah syurga.

Di bulan yang penuh dengan keberkahan ini, terutama di saat yang paling utama seperti Lailatul Qadar, kami ingin mengajak Sahabat dermawan untuk menjadikan ibadah puasa sebagai bentuk nyata dari perhatian dan kepedulian terhadap sesama, terutama bagi mereka yang lebih membutuhkan.

Tunggu apalagi sahabat? Mari upayakan jalan menuju surga dengan menunaikan sedekah 1.000 bulan melalui Yayasan Senyum Mandiri!

Info selengkapnya, bisa sahabat cari disini!

Rekening Donasi

Tinggalkan komentar