6 Cara Istiqomah dalam Bertaubat Kepada Allah

Cara istiqomah dalam bertaubat memang tidaklah mudah, tapi tidak sulit juga bila dijalani karena Allah.
Tapi, bagi kita yang tengah berjuang untuk tidak lagi kembali akan kemaksiatan dan kesalahan yang dulu dilakukan, hal ini sangat sulit dijalani, terutama di waktu masih awal-awal hijrah.

Tapi tenang Sobat hijrah, selagi ada niatan yang kuat, insha Allah kita akan lebih mudah menjalani cara-cara istiqomah dalam bertaubat.

Lalu, apa saja cara istiqomah dalam bertaubat yang bisa kita amalkan? Berikut ini ulasan selengkapnya yang bisa kamu simak hingga akhir.

6 Cara Istiqomah dalam Bertaubat

Bisa bertekad untuk keluar dari lubang kemaksiatan dan kesalahan saja sudah hal yang luar biasa. Apalagi jika Sobat hijrah mau melangkah lebih jauh agar tetap berada dalam naungan taubat, tentunya ini lebih dari kata luar biasa.

Namun, tak sedikit yang merasa kesulitan menjalani hari-hari dalam taubat. Itulah yang dinamakan perjuangan. Memang tidak mudah, tapi jika terus diupayakan sedikit demi sedikit, akan terasa lebih ringan. Terutama dengan dibarengi cara-cara istiqomah dalam bertauat seperti ulasan pada artikel ini.

Tentunya, hal ini sangat dicintai Allah dan Rasul-Nya. Sebab, istiqomah adalah perbuatan yang amat terpuji, sehingga dapat mengahantarkan kita akan keimanan yang hakiki.

BACA JUGA: https://senyummandiri.org/jenis-jenis-taubat-yang-patut-anda-ketahui-ayo-taubat-sebelum-terlambat/

Ketika kamu sudah melangkah dan mengingkrarkan diri untuk bertaubat, lantas hal apakah yang harus dilakukan sebagai cara istiqomah dalam bertaubat? Ini jawabannya.

1. Tata Hati dan Luruskan Niat Semata-Mata Karena Allah SWT

Hati yang bersih dan ikhlas akan menciptakan niat yang baik. Dari niat yang baik itulah, akan tercipta perbuatan-perbuatan yang baik pula. Sebab, niat adalah penentu dari keadaan hati yang bisa terlihat dari perbuatan dan sifat seseorang.

Untuk itu, cara istiqomah dalam bertaubat yang pertama harus kita lakukan ialah dengan menata hati dan meluruskan niat dengan semata-mata karena Allah SWT.
Diriwayatkan oleh Umar bin Khatab, Rasulullah bersabda:

إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ

Artinya: “Sesungguhnya amal perbuatan itu diiringi dengan niat, dan sesungguhnya bagi setiap insan akan memperoleh menurut apa yang diniatkan. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka dibenarkan hijrahnya itu oleh Allah dan Rasul-Nya. Dan barang siapa hijrahnya untuk dunia yang hendak diperoleh atau wanita yang hendak dipersunting, maka ia akan mendapatkan apa yang diingini itu saja.” (HR. Bukhari dan Muslim).

BACA JUGA: https://senyummandiri.org/6-hadits-tentang-niat-berdasarkan-fungsinya/

2. Mulai Perbaiki Shalat

Pernah dengar kutipan bijak seperti ini belum, “Perbaiki shalatmu, maka Allah akan perbaiki hidupmu”. Sangat menyentuh bukan? Kutipan ini bukanlah hal dusta, melainkan salah satu hal yang bisa kita rasakan jika mulai sungguh-sungguh membenahi shalat.

Mulai dari waktunya, bacaan shalat, hingga gerakan-gerakannya. Karena dengan terus berusaha memperbaikinya, kita akan lebih mudah untuk meraih kesempurnaan shalat.

Shalat adalah ibadah paling utama dan paling dulu akan dihisab. Namun, jauh daripada itu, shalat bukan hanya sekadar kewajiban yang mesti kita kerjakan. Melainkan juga penolong dari keburukan dan kemaksiatan yang dapat mengancam keimanan kita. Sebagaimana Allah SWT talah berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah Ayat 153, yang artinya:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱسْتَعِينُوا۟ بِٱلصَّبْرِ وَٱلصَّلَوٰةِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلصَّٰبِرِينَ

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.

3. Perbanyak Membaca Al-Qur’an dan Mempelajari Tafsirnya

Membaca Al-Qur’an disetiap harinya merupakan salah satu cara isqomah dalam bertaubat kepada Allah. Sebab dengan melakukannya, kita sama saja telah memenuhi rukun iman yang ketiga, yakni percaya akan kitab-kitab Allah.

Namun, lebih baik dari itu, mulailah juga untuk mempelajari tafsirnya. Karena dengan itu, kita bisa lebih mudah memahami isi Al-Qur’an, terutama yang tengah kita baca.

4. Perbanyak Do’a dan Dzikir kepada Allah SWT

Tidak hanya bacaan Al-Qur’an saja yang harus kita perbanyak lafalkan, dzikir juga jangan sampai ketinggalan. Sebab, dengan dzikir itulah hati akan selalu ingat dengan Allah, dan bibir akan terus basah dengan kalimat Allah.

Selain itu, jangan lewatkan do’a disetiap waktu, terutama di saat-saat mustajab seperti sehabis shalat, di sepertiga malam, hingga diantara adzan dan iqomah. Karena dengan do’a, kita akan lebih mudah memperoleh pertolongan Allah yang senantiasa kita butuhkan.

5. Bergaul dengan Orang-Orang yang Shalih dan Shalihah

Lingkungan menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pola pikir dan perilaku kita. Karenanya, dalam upaya melakukan cara istiqomah dalam bertaubat, perlu dibarengi dengan lingkungan yang sehat dan baik.

Sifat seseorang dan kesalehan itu “menular”, dengan berkumpul bersama orang saleh, maka kita juga akan menjadi saleh dengan izin Allah. Perhatikan hadits berikut:

Artinya: “Perumpamaan kawan yang baik dan kawan yang buruk seperti seorang penjual minyak wangi dan seorang peniup alat untuk menyalakan api (pandai besi). Adapun penjual minyak wangi, mungkin dia akan memberikan hadiah kepadamu, atau engkau membeli darinya, atau engkau mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, mungkin dia akan membakar pakaianmu, atau engkau mendapatkan bau yang buruk”.[HR. Bukhari dan Muslim].

6. Upgrade Diri di Setiap Harinya

Sebagai umat dari Rasulullah SAW, umat Islam diingatkan oleh Rasulullah SAW agar tiap waktunya menjadi orang yang lebih baik. Perubahan ini dilandaskan pada hadits orang yang amal usahanya lebih buruk dari hari kemarin menurut hadits nabi termasuk orang yang celaka.

Landasan hadits yang dimaksud adalah sebagai berikut. Rasulullah SAW bersabda,

Artinya: “Barang siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, dialah tergolong orang yang beruntung, (dan) barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin dialah tergolong orang yang merugi dan bahkan, barang siapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin dialah tergolong orang yang celaka.” (HR Al Hakim).

Cara istiqomah dalam bertaubat dengan selalu memperbaiki diri ini sangatlah mudah dan bisa dilakukan dari hal-hal yang sederhana, seperti yang tadinya hanya melakukan shalat wajib saja, sekarang mulai melakukan shalat Sunnah dhuha. Atau bisa juga dengan rutin bersedekah, terutama di waktu yang sangat mulai seperti Ramadhan ini.

Di bulan yang penuh dengan keberkahan ini, bersama dengan Yayasan Senyum Mandiri, kami ingin mengajak Sahabat dermawan untuk menjadikan ibadah sebagai bentuk nyata dari perhatian dan kepedulian terhadap sesama, terutama bagi mereka yang lebih membutuhkan.

Melalui program sedekah Ramadhan ini, setiap langkah kecil yang Sahabat putuskan akan memberikan kontribusi besar bagi kebaikan adik-adik yatim di Asrama.

Tunggu apalagi? Yuk mulai berdonasi dari sekarang!

Rekening Donasi

Tinggalkan komentar