Kisah Haru Syifa, Adik Yatim Penghafal Al-Qur’an yang Ingin Menjadi Dokter

Genap usia 6 tahun, Nur Siti Fatimah atau yang lebih akrab disapa Syifa, telah kehilangan sosok seorang ayah.
Mungkin, sosok seorang ayah merupakan hal yang biasa saja bagi sebagian besar orang, namun tidak bagi Syifa.

“Di tahun 2018, waktu aku umur 6 tahun, ayahku meninggal karena sakit.” ujar Syifa.

Di tengah kerinduannya akan sosok sang ayah, Syifa hanya bisa memandangi foto yang dimilikinya seraya mendo’akan ayahnya agar senantiasa berada dalam keselamatan dan kebahagiaan dunia serta akhirat.

Setelah kepergian sang ayah, Syifa hidup bersama dengan kakak perempuannya dan ibu.

Kendati begitu, hal tersebut tak mampu menghalangi perjuangan Syifa untuk terus belajar serta mengejar cita-citanya.

Cita-cita Syifa di masa depan, ingin menjadi seorang dokter. Alasannya ingin menjadi dokter, tidak lain dan tidak bukan karena ia ingin membantu banyak orang yang tengah mengalami kesakitan.

“Aku pengennya sih jadi dokter, supaya bisa bantu orang sakit.” jelas Syifa.

Tekad Syifa untuk menjadi dokter mulai diupayakannya dengan cara belajar sungguh-sungguh, sehingga ia mampu menjadi salah satu murid berprestasi di kelasnya.

Semangatnya dalam belajar, dibuktikan dengan pencapaiannya yang sangat luar biasa selama di sekolah, yakni mampu mempertahankan peringkat pertama dari kelas 1 SD, hingga sekarang berada di kelas 6 SD.

Cita-cita yang mulia walaupun tampaknya sulit, tak lantas menggoyahkan tekad Syifa untuk mengejar mimpinya. Justru, di tengah kesulitan itu Syifa berusaha mengejarnya dengan melakukan Amalan langit, yakni menghafal Al-Qur’an.
Syifa yang kini berusia 11 tahun telah menghafal juz 30, dan tengah melanjutkan hafalannya pada juz 29. Lebih tepatnya lagi, Syifa sedang menghafal surat Nuh.

Tekad Syifa dalam menghafal Qur’an didasari oleh mimpi besarnya, yakni ingin memberikan mahkota kepada kedua orang tua, kelak di akhirat.

Di tengah keterbatasannya karena tak mendapat figur seorang ayah, Syifa kini telah tinggal bersama dengan adik-adik yatim penghafal Al-Qur’an lainnya di Asrama Yatim Yayasan Senyum Mandiri.

Sahabat, bersama kita bisa mendampingi tumbuh kembang Syifa, adik yatim yang tengah berupaya mengejar impiannya untuk memberikan kedua mahkota kepada orang tuanya di surga nanti.

Mengapa hal tersebut harus dilakukan? Karena adik-adik yatim mampu menjadi jalan bagi Sahabat untuk memperoleh Surga.

Oleh karena itu Sahabat, marilah kita bersama-sama meraih Pahala Allah SWT dan berkesempatan untuk menjadi teman dekat Rasulullah SAW di Surga nanti. Melalui cara yang sangat sederhana, yaitu Menyantuni dan Mengasihi Anak Yatim.

Mari, kita bantu Syifa serta teman-teman sesama penghafal Al-Qur’an lainnya untuk memperkuat hafalannya dengan cara Berdonasi melalui Yayasan Senyum Mandiri.

Informasi selengkapnya dapat Sahabat peroleh hanya disini!

Rekening Donasi

Tinggalkan komentar