Kisah Perang Khaibar, Saat Rasulullah SAW Menaklukan 10 Ribu Pasukan Yahudi

Kisah perang Khaibar, merupakan salah satu kisah pertempuran yang sengit antara pasukan Muslim melawan pasukan Yahudi di daerah Khaibar. Bagaimana tidak? Sekitar 1.600 prajurit muslim beserta 200 pasukan berkuda, melawan sebanyak 10.000 pasukan Yahudi.

Tentu hal itu sangat tidak masuk akal, mengingat jumlahnya yang tidak sebanding. Terlebih pasukan Yahudi memiliki benteng dan prajurit yang sangat kuat. Perang Khaibar terjadi pada penghujung bulan Muharram tahun 7 H.

Kisah Perang Khaibar: Penyebab Terjadinya Perang

Perang Khaibar yang terjadi di kawasan tanah yang subur itu, di picu oleh akal licik orang-orang Yahudi, mereka mengadu domba kaum Muslim. Kaum Yahudi di Khaibar pun seakan bersikap seperti menentang kaum Muslim.

Dengan sikap kaum Yahudi yang seperti itu, mau tidak mau Nabi Muhammad akhirnya memutuskan untuk menyiapkan dan memberangkatkan pasukannya menuju Khaibar.

Kabarnya, pasukan yang dipimpin oleh Rasul itu harus menempuh perjalanan sejauh 150 km, dan memakan waktu sebanyak tiga hari. Sesaat sebelum mencapai Khaibar, Rasulullah SAW memohon doa terlebih dahulu kepada Allah SWT.

Baca Juga: Kisah Perang Uhud, Saat Kaum Kafir Quraisy Balas Dendam atas Kekalahan Perang Badar

Kisah Perang Khaibar: Doa Rasulullah SAW Kepada Allah SWT

“Wahai, Tuhan langit dan segala yang ada di bawahnya, Tuhan tujuh lapis bumi dan segala yang ada di atasnya, Tuhan setan-setan dan segala yang menyesatkan, serta Tuhan angin dan segala yang diterbangkannya, sesungguhnya kami mohon kepada-Mu kebaikan negeri ini serta kebaikan penduduk dan segala yang ada di dalamnya. Kami berlindung kepada-Mu dan kejahatannya, kejahatan penduduk, dan kejahatan yang ada di dalamnya.”

Kisah perang Khaibar masih berlanjut, kaum Yahudi pun mempersiapkan pasukannya. Pasukan Yahudi sebenarnya sangat diunggulkan, karena mereka mempunyai benteng pertahanan berlapis yang sangat kuat.

Tetapi, dengan keteguhan hati kaum muslimin, mereka menerjang jantung pertahanan musuh tanpa rasa takut. Saat perang berlangsung, Sallam bin Misykam yang menjadi pemimpin pasukan Yahudi.

Ia menempatkan wanita, anak-anak, dan harta benda serta persenjataan di dalam benteng Watih dan Sulaim. Sementara benteng Na’im akan menjadi tempat pengumpulan persediaan makanan.

Kisah Perang Khaibar: Ali bin Abi Abu Thalib

Pemimpin pasukan Yahudi kala itu telah tewas, namun tidak dengan benteng pertahanannya. Bahkan, Abu Bakar serta Umar pun, tidak sanggup menembus benteng pertahanan Yahudi.

Hingga pada akhirnya, pasukan Muslim berhasil menembus pertahanan pasukan Yahudi setelah komando dipegang oleh Ali bin Abu Thalib. Berkat itu, nama Ali semakin disorot dalam perang Khaibar berkat keberhasilannya.

Dalam kisah perang Khaibar, benteng yang telah direbut oleh pasukan muslim berhasil dijadikan perisai pertahanan balik. Tak hanya itu, Harith bin Abu Zainab yang menjadi komando pengganti Sallam pun, berhasil terbunuh di tangan pasukan muslim.

Walau satu benteng berhasil dikuasai oleh pasukan muslim, namun kedua benteng sisanya cukup sulit ditaklukan. Alhasil, banyak korban berjatuhan dari kedua belah pihak.

Kisah Perang Khaibar: Pasukan Yahudi Menyerah

Pasukan Yahudi tanpa disangka-sangka tunduk menyerah menyatakan kalah dengan sendirinya. Mereka juga bersedia pergi meninggalkan Khaibar bersama keluarga mereka. Benteng yang saat itu dikuasainya pun turut diserahkan kepada pasukan Islam.

Kaum muslim memperoleh persediaan senjata yang terdapat pada benteng. Mereka jua menemukan ribuan kitab Taurat yang kemudian diserahkan kembali oleh Rasulullah SAW kepada kaum Yahudi.

Pada kisah perang Khaibar, dikabarkan sebanyak 93 korban berasal dari kaum Yahudi dan 15 korban berasal dari kaum Muslim. Seusai perang, Rasulullah sempat tinggal di Khaibar beberapa lama. Pernah suatu ketika Rasulullah nyaris saja tewas.

Kala itu Zainab binti Harith, istri dari pemimpin pasukan Yahudi yaitu Sallam, meracuni Rasul dengan sepotong daging domba. Rasul saat itu sempat menggigit daging sedikit, namun segera dimuntahkan karena merasa janggal.

Namun tidak dengan sahabat Rasul yang bernama Bisyri bin Bara. Ia terlanjur menelan potongan daging itu dan ia pun meninggal seketika.

Baca Juga: Kisah Perang Badar, Sebuah Pertempuran Besar Pertama dalam Sejarah Islam

Kisah Perang Khaibar: Kemenangan Telak Bagi Kaum Muslimin

Selang beberapa lama, rombongan pasukan Rasul kemudian kembali ke Madinah setelah berhasil menaklukan Khaibar. Mereka kembali melewati Wadil Qura, wilayah yang dikuasai oleh kaum Yahudi yang lain. Meskipun di tempat itu terjadi peperangan, namun Rasul berhasil memenangkannya kembali.

Di lain sisi, kaum Yahudi di Taima menawarkan kesempatan damai tanpa adanya peperangan. Dengan banyaknya kaum Yahudi yang berhasil ditaklukan, Islam kini menjadi kekuatan utama di Jazirah Arab. Dan dengan itu, kisah perang Khaibar pun selesai.

Tinggalkan komentar