Mendapat Pahala Jariah Melalui Wakaf Sumur Bor Asrama

Wakaf Sumur Bor Asrama– Menurut islam, wakaf diartikan sebagai penahanan hak milik terhadap materi benda (al-‘ain) dengan tujuan untuk menyedekahkan manfaat atau faedahnya (al-manfa‘ah).

Menilik sedikit pada sejarah islam, wakaf sudah ada sejak zaman Rasulullah SAW masih hidup. Wakaf mulai banyak diketahui sejak masa Rasulullah SAW, sebab wakaf disyariatkan seusai Rasulullah SAW hijrah ke Madinah, pada tahun kedua Hijriyah. Terdapat dua pendapat yang berkembang di kalangan ahli yurisprudensi Islam (fuqaha’) tentang siapa yang pertama kali melaksanakan syariat wakaf. Sebagian ulama berpendapat mengatakan bahwa yang pertama kali melaksanakan wakaf ialah Rasulullah SAW, dengan wakaf tanah milik Nabi SAW untuk dibangun masjid.

Wakaf menjadi bagian dari amal jariyah yang disunnahkan oleh Rasulullah SAW. Berwakaf termasuk ke dalam tujuh amal jariah yang pahalanya tak akan pernah terputus. Pernyataan ini sesuai dengan hadits di bawah ini:

إِنَّ مِمَّا يَلْحَقُ الْمُؤْمِنَ مِنْ عَمَلِهِ وَحَسَنَاتِهِ بَعْدَ مَوْتِهِ عِلْمًا عَلَّمَهُ وَنَشَرَهُ وَوَلَدًا صَالِحًا تَرَكَهُ وَمُصْحَفًا وَرَّثَهُ أَوْ مَسْجِدًا بَنَاهُ أَوْ بَيْتًا لاِبْنِ السَّبِيلِ بَنَاهُ أَوْ نَهْرًا أَجْرَاهُ أَوْ صَدَقَةً أَخْرَجَهَا مِنْ مَالِهِ فِي صِحَّتِهِ وَحَيَاتِهِ يَلْحَقُهُ مِنْ بَعْدِ مَوْتِهِ

Artinya: “Sesungguhnya amal dan kebajikan yang dapat menyusul orang mukmin setelah dia meninggal dunia di antaranya yaitu: ilmu yang disebarkan, anak sholeh yang dia tinggalkan, mushaf Al-Qur’an yang dia wariskan, masjid yang dibangunnya, rumah tinggal pagi perantau yang dia bangun, sungai yang dia alirkan (irigasi), dan sedekah harta yang dikeluarkannya saat sehat dan hidup. Seluruh amal dan kebajikan ini akan menyusul orang mukmin sepeninggalannya dari dunia.” (HR. Ibnu Majah).

Sebagaimana keterangan hadits diatas, perlu diketahui bahwa berwakaf tak hanya dengan membangun masjid. Ada banyak pilihan yang bisa anda putuskan ketika hendak berwakaf.

Salah satu contohnya dengan wakaf sumur yang telah dilakukan oleh sahabat Nabi SAW, yakni Utsman Bin Affan. Sumur itu dinamai sumur Raumah.

Utsman Bin Affan mewakafkan sumur Raumah bermula pada suatu ketika di seluruh kota Jazirah Arab tengah mengalami cuaca yang panas dan terik.

Kondisi cuaca yang panas ini membuat sumur-sumur milik warga mengering dan kesulitan mendapat air. Akan tetapi, terdapat sebuah sumur di Madinah yang tidak mengalami kekeringan dan sumber airnya masih mengalir meskipun musim sedang kemarau. Namun sayangnya, sumur tersebut dimiliki seorang Yahudi bernama Raumah al-Ghifari dari suku Kinanah.

Rasulullah SAW dan seluruh rakyat Madinah yang kekurangan air merasa begitu kehausan, sebab kondisi cuaca yang begitu terik. Jalan yang ditempuh kaum muslimin dan warga Madinah yang tengah mengalami kesulitan air itu, terpaksa membeli air di sumur milik seorang Yahudi tersebut.

Sejarah sumur Raumah yang dibeli oleh Utsman Bin Affan pun berlanjut, ketika Rasulullah bersabda lirih karena tidak kuasa melihat seluruh umatnya menderita kehausan karena bencana kekeringan air di Kota Madinah. Sabda beliau:

“Wahai sahabatku, siapa saja diantara kalian yang menyumbangkan hartanya untuk dapat membebaskan sumur itu, lalu menyumbangkannya untuk umat, maka ia akan mendapatkan surgaNya Allah Ta’ala”. (HR. Muslim).

Utsman Bin Affan yang mendengar seruan Rasulullah SAW pun langsung menyambut dan mendatangi si pemilik sumur Raumah. Beliau berniat untuk membeli sumur tersebut, agar bisa digunakan oleh seluruh masyarakat Kota Madinah.

Wakaf melalui sumur bor asrama bisa menjadi salah satu pilihan untuk mendapatkan pahala jariah, yang insyaallah tak akan terputus.

 

Yayasan Senyum Mandiri menghadirkan sebuah program yang dikhususkan bagi anda yang hendak berwakaf. Wakaf ini akan dialokasikan untuk penggalian sumur bor asrama.

Saat ini kondisi sumur yang ada di asrama yatim piatu Yayasan Senyum Mandiri tengah mengalami kendala. Keterbatasan air membuat kegiatan adik-adik yatim terhambat. Kondisi lahan yang kering menjadi penyebab sulitnya mendapatkan akses air yang memadai.

Untuk mengatasi kondisi kekurangan air ini, rencananya akan di bangun sumur bor asrama yang akan di gali di halaman depan asrama. Dengan begitu, diharapkan adik-adik yatim dapat melewati keterbatasan sumber air ini, dan dapat beraktivitas kembali tanpa adanya kendala melalui sumur bor asrama yang baru.

Mari berwakaf sumur bor asrama untuk memansuhkan keterbatasan sumber air yang tengah dirasakan adik-adik yatim. Melalui wakaf yang anda tunaikan di Yayasan Senyum Mandiri, anda telah memberi kebahagiaan dan membantu kegiatan adik-adik yatim dengan lancar tanpa ada hambatan.

Untuk pahala berlimpah yang tak terputus, anda dapat mengakses informasi lebih lengkapnya disini.

 

Tinggalkan komentar