Muhasabah Diri Dalam Islam: Mengetahui Cara Bermuhasabah Kepada Allah SWT

Muhasabah Diri adalah proses refleksi diri yang dilakukan oleh seorang Muslim untuk mengevaluasi perbuatan, sikap, dan niatnya dalam menjalani kehidupan. Muhasabah berasal dari kata hasibah yang berarti menghitung atau mengkaji dengan teliti. Dalam konteks Islam, muhasabah diri merupakan bagian penting dari perjalanan spiritual seseorang.

Muhasabah diri melibatkan introspeksi mendalam terhadap segala aspek kehidupan, terutama hubungan dengan Allah SWT, hubungan dengan sesama manusia, serta pengelolaan diri secara keseluruhan. Tujuan utama dari muhasabah diri adalah untuk memperbaiki diri, mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan mencapai Keridha’an-Nya

Dalam Islam, muhasabah diri bukan hanya sekedar mengakui kesalahan dan berharap mendapatkan ampunan dari Allah SWT. Lebih dari itu, muhasabah diri juga diikuti dengan komitmen untuk berubah dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Ini melibatkan upaya untuk meningkatkan hubungan dengan Allah SWT melalui ibadah, memperbaiki sikap terhadap sesama manusia, serta mengelola diri dalam berbagai aspek kehidupan. Seperti yang telah Allah Firmankan Di Al-Qur’an,

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ

Terjemahan :

“Wahai Orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat) dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh Allah Maha Teliti terhadapa apa yang kamu kerjakan”. (QS. Al-Hasyr ayat 18).

Baca Juga: Evaluasi Diri untuk Menjadi Lebih Baik di Tahun yang Baru

Tidak hanya dilakukan pada waktu-waktu tertentu, tetapi seharusnya menjadi hal yang terus menerus. Dengan melakukan muhasabah diri secara teratur, seorang Muslim dapat terus memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Muhasabah diri adalah langkah awal dalam membangun tujuan untuk hidup berislam, yang pada akhirnya akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam hidup dunia dan akhirat.

Cara Bermuhasabah Kepada Allah SWT

  1. Timbulkan kesadaran diri Sebagai Hamba Allah SWT

Bermuhasabah kepada Allah SWT ialah selalu sadar dan intropeksi akan dosa dan kesalahan kita, lakukan setiap hari sebelum atau setelah beraktivitas. renungkan dan pahami perbuatanmu dihari itu lebih banyak benar atau salahnya. Selalu sadar akan kesalahan, selalu sadar bahwa kita hanyalah makhluk-Nya yang harus tunduk, patuh dan menghamba kepada-Nya. Rendahkan diri dihadapan Allah SWT,

وَاذۡكُرْ رَّبَّكَ فِىۡ نَفۡسِكَ تَضَرُّعًا وَّخِيۡفَةً وَّدُوۡنَ الۡجَـهۡرِ مِنَ الۡقَوۡلِ بِالۡغُدُوِّ وَالۡاٰصَالِ وَلَا تَكُنۡ مِّنَ الۡغٰفِلِيۡنَ

Terjemahan :

“Dan ingatlah Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan tidak dengan suara yang keras, diwaktu pagi dan petang. Dan janganlah kamu termasuk orang – orang yang lalai” (QS. Al-A’raf ayat 205)

  1. Niatkan yang Ikhlas

Muhasabah diri yang kedua ialah niatkan dengan hati yang tulus dan ikhlas, sadari semata-mata hanya untuk merendah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

  1. Pilihlah Tempat yang Tenang dan Waktu yang Tepat

Cari tempat yang tenang dan bebas dari gangguan untuk merenung dan melakukan muhasabah diri, lalu Pilihlah waktu yang tepat. Misalnya, bisa setiap hari sebelum tidur atau setelah sholat malam. Jika memungkinkan, pilih juga waktu khusus, seperti saat sepertiga malam, yang diyakini sebagai waktu yang istimewa dalam berdo’a dan merenung. Pemilihan waktu dan tempat untuk bermuhasabah bisa membantu kita untuk lebih khusyuk, bersyukur atas nikmat yang telah diberikan, dan ingat akan kematian. “Jadikanlah dirimu satu dari orang yang berfikir banyak tentang kematian”. (HR. Tirmidzi).

  1. Pertimbangkan 5 Aspek dalam Bermuhasabah
  • Kualitas ibadah kepada Allah SWT; Tinjau kualitas peribadahan kita baik yang riatual maupun aktual seperti shola, puasa, shodaqoh, dan lain-lain. Apakah sudah dilakukan dengan khusyuk atau jauh dari kata itu.
  • Hubungan dengan orang lain; evaluasi bagaimana hubunganmu dengan keluarga, rekan kerja, teman, dan sesama muslim. Apakah kamu memperlakukan mereka dengan baik atau tidak.
  • Penggunaan waktu; periksa bagaimana kamu menggunakan waktu setiap harinya. Apakah waktumu sudah dipakai untuk mengerjakan hal-hal yang bermanfaat.
  • Penggunaan harta; tinjau bagaimana kamu menggunakan harta dan rezeki yang telah Allah berikan kepadami. Apakah kamu sudah mengeluarkan kewajiban seperti zakat atau sedekah lainnya.
  • Pengendalian diri; evaluasi sikap, emosi, dan nafsumu. Apakah kamu berhasil mengendalikan diri dalam menghadapi ujian dan cobaan.
  1. Berdo’a dan Bertaubat

Muhasabah diri selanjutnya yaitu berdo’alah kepada Allah SWT mohon untuk senantiasa diberikan bimbingan dan kekuatan untuk terus memperbaiki diri. Mohonlah ampunan atas dosa-dosa yang sudah dilakukan baik secara disengaja maupun tidak disengaja secara ikhlas, dan penuh dengan penyesalah atas apa yang dilakukan.

“Taubat itu adalah rasa penyesalan, dan jika kamu telah menyesali maka itu adalah taubat”. (HR.Ahmad).

  1. Konsultasi dengan Ustadz atau Tokoh Agama Disekitarmu

Jika kamu memilki banyak kebingungan atau pertanyaan mengenai muhasabah diri atau semua aspek dalam islam. Maka jangan pernah ragu untuk berkonsultasi, meminta dibimbing dan diajarkan.

Perlu diingat bahwa muhasabah diri adalah proses yang berkelanjutan. Tidak ada manusia yang sempurna, tetapi dengan usaha terus-menerus untuk memperbaiki diri, kamu dapat tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Semoga artikel kali ini bermanfaat bagi sahabat yang membaca.

Nantikan artikel kami lainnya, hanya di Yayasan Senyum Mandiri. Tak hanya menyajikan artikel menarik dan informatif saja, Kami juga membuka jalan bagi Sahabat untuk menunaikan Zakat, Infaq, Sedekah, dan Wakaf.

Informasi lebih lengkapnya bisa klik disini.

Rekening Donasi

Tinggalkan komentar