Sejarah dan Keutamaan Maulid Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam

Keutamaan Maulid Nabi— Rabiul Awal adalah salah satu bulan mulia yang mendapat urutan ketiga dalam kalender hijriah. Disebut bulan mulia, karena pada Rabiul Awal ialah telah dilahirkan seorang insan mulia, yang hadir untuk menyempurnakan akhlak manusia, pelipur lara, penyejuk jiwa, serta pemimpin umat akhir zaman, yakni Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.

Menilik kembali pada sejarah Islam, Rasulullah SAW lahir di Kota Mekkah, pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun Gajah, atau bertepatan dengan tanggal 20 April 570 Masehi.

Rabiul Awal tidak hanya menjadi bulan kelahiran Rasulullah SAW, dalam salah satu riwayat disebutkan bahwa beliau wafat pada hari dan tanggal yang sama, yaitu Senin tanggal 12 Rabiul Awal, atau 8 Juni tahun 632 Masehi. Rasulullah SAW wafat di Kota Madinah, pada usia ke-63.

Baca Juga: Amalan Bulan Rabiul Awal Sebagai Anjuran untuk Meraih Keutamaanya

Sebagai perwujudan dari mencintai Nabi Muhammad SAW, terdapat anjuran kepada setiap umat Muslim untuk melakukan perayaan Maulid Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Sebab, hal ini merupakan perwujudan untuk menghormati kelahiran Rasulullah SAW, sebagai pemimpin umat akhir zaman.

Melalui artikel ini, kita akan tahu mengenai latar belakang dilaksanakannya perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Karena dengan begitu, kita dapat memperoleh berbagai keutamaan Maulid Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.

Sejarah dan Keutamaan Maulid Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam

Sejarah Perayaan Maulid Nabi

Menurut kutipan dari situs resmi nuonline, dalam buku Sejarah Maulid Nabi (2015), yang ditulih oleh Ahmad Sauri, dikatakan bahwasannya kebiasaan bangsa Arab dalam perayaan memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW, atau Maulid Nabi sudah dilakukan oleh masyarakat Muslim sejak tahun kedua hijriah. Catatan tersebut merujuk pada Nuruddin Ali dalam kitabnya Wafa’ul Wafa bi Akhbar Darul Mustafa.

Tidak hanya itu, dalam catatan tersebut juga dijelaskan bahwa seorang bernama Khaizuran (170 H/786 M) yang merupakan ibu dari Amirul Mukminin Musa al-Hadi dan al-Rasyid datang ke Madinah dan memerintahkan penduduk mengadakan perayaan kelahiran Nabi Muhammad di Masjid Nabawi. Dari Madinah, Khaizuran juga menyambangi Makkah dan melakukan perintah yang sama kepada penduduk Makkah untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad.

Hal ini dilakukan dengan tujuan dapat memakmurkan ajaran, teladan, serta kepemimpinan Rasulullah SAW terhadap masyarakat Arab dan umat Islam diseluruh dunia.

Kendati demikian, perayaan Maulid Nabi ini tidak ada dalam masa kenabian, melainkan ada setelah Rasulullah SAW wafat.
Sebagian ulama beranggapan bahwa tradisi seperti ini merupakan hal baik, sehingga disepakati sebagai bid’ah hasanah yang mana tidak bertentangan dengan Al-Qur’an dan Hadits, serta akan mendapat pahala dari keutamaan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Disamping itu, beberapa ulama menemukan ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan dilaksanakannya perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW,

قُلْ بِفَضْلِ اللّٰهِ وَبِرَحْمَتِهٖ فَبِذٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوْاۗ هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُوْنَ ٥٨

Artinya: “Katakanlah (Nabi Muhammad), “Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya itu, hendaklah mereka bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan.” (QS Yunus: 58).

Keutamaan Maulid Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam

Disitir dari laman SindoNews.com, dalam satu kajiannya, Habib Quraisy Baharun menerangkan keutamaan Maulid Nabi Muhammad SAW, menurut Kitab An-Ni’matul Kubra ‘alal ‘Alami fi Maulidi Sayyidi Waladi Adam karya Imam Ibnu Hajar Al-Haitami (909-974 H /1503-1566 M). Berikut 11 keutamaan Maulid Nabi Muhammad SAW:

1. Kelak akan Menjadi Sahabat Abu Bakar di Surga

Sayyidina Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu berkata:

“Barangsiapa membelanjakan satu dirham (uang emas) untuk mengadakan pembacaan Maulid Nabi Muhammad, maka ia akan menjadi temanku di surga.”

2. Bagian dari Upaya untuk Mensyiarkan Agama Islam

Sayyidina Umar radhiyallahu ‘anhu berkata:

“Barangsiapa mengagungkan Maulid Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, maka sesungguhnya ia telah menghidupkan Islam.”

3. Sama Halnya Seperti Ikut Menyaksikan Perang Badar dan Hunain

Sayyidina Utsman Bin Affan radhiyallahu ‘anhu berkata:

“Barangsiapa membelanjakan satu dirham (uang mas) untuk mengadakan pembacaan Maulid Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, maka seakan-akan ia ikut-serta menyaksikan perang Badar dan Hunain.”

4. Keutamaan Maulid Nabi dapat Masuk ke Surga Tanpa Hisab

Sayyidina ‘Ali radhiyallahu ‘anhu berkata

“Barangsiapa mengagungkan Maulid Nabi shalallallahu ‘alaihi wasallam, dan ia menjadi sebab dilaksanakannya pembacaan Maulid Nabi, maka tidaklah ia keluar dari dunia melainkan dengan keimanan dan akan dimasukkan ke dalam surga tanpa hisab.”

5. Lebih Baik daripada Memiliki Gunung Emas

Imam Hasan Bashri berkata:

“Aku senang sekali seandainya aku memiliki emas sebesar gunung Uhud, maka aku akan membelanjakannya untuk kepentingan memperingati Maulid Nabi.”

6. Keutamaan Maulid Nabi akan Mendapat Kebahagiaan dengan Penuh Keimanan

Imam Junaed al-Baghdadi berkata:

“Barangsiapa menghadiri peringatan Maulid Nabi dan mengagungkan derajat beliau, maka sesungguhnya ia akan memperoleh kebahagiaan dengan penuh keimanan.”

7. Dikumpulkan Bersama Golongan Pertama dari Kalangan para Nabi

Imam Ma’ruf al-Karkhi berkata:

“Barangsiapa menyediakan makanan untuk peringatan pembacaan Maulid Nabi, mengumpulkan saudara-saudaranya, menyalakan lampu, memakai pakaian yang baru, memasang harum-haruman dan memakai wangi-wangian karena mengagungkan kelahiran Nabi, niscaya Allah akan mengumpulkannya pada hari Kiamat bersama golongan orang-orang yang pertama di kalangan para Nabi dan dia akan ditempatkan di surga yang paling atas.”

8. Keutamaan Maulid Nabi Didapat dengan Memperoleh Banyak Berkah dan Diampuni dari Dosa

Imam Fakhruddin ar-Razi berkata:

“Tidaklah seseorang yang membaca Maulid Nabi ke atas garam atau gandum atau makanan yang lain, melainkan akan tampak keberkatan padanya, dan setiap sesuatu yang sampai kepadanya (dimasuki) dari makanan tersebut, maka akan bergoncang dan tidak akan tetap sehingga Allah akan mengampuni orang yang memakannya.” Dan sekirannya dibacakan Maulid Nabi ke atas air, maka orang yang meminum seteguk dari air tersebut akan masuk ke dalam hatinya seribu cahaya dan rahmat, akan keluar daripadanya seribu sifat dengki dan penyakit dan tidak akan mati hati tersebut pada hari dimatikannya hati-hati itu. Dan barangsiapa yang membaca Maulid Nabi pada suatu dirham yang ditempa dengan perak atau emas dan dicampurkan dirham tersebut dengan yang lainnya, maka akan jatuh ke atas dirham tersebut keberkahan dan pemiliknya tidak akan fakir serta tidak akan kosong tangannya dengan keberkahan Nabi.”

9. Dikumpulkan Bersama Syuhada dan Kaum

Shalihin Imam Syafi’i berkata:

“Barangsiapa mengumpulkan saudara-saudaranya untuk mengadakan Maulid Nabi kemudian menyediakan makanan dan tempat serta melakukan kebaikan untuk mereka, dan dia menjadi sebab atas dibacakannya Maulid Nabi, maka Allah akan membangkitkan dia bersama-sama golongan shiddiqin (orang-orang yang benar), syuhada (orang-orang yang mati syahid), dan shalihin (orang-orang yang shaleh) dan dia akan dimasukkan ke dalam surga-surga Na’im.”

10. Keutamaan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah Mendapat Kesempatan untuk Berkumpul dengan Beliau

Imam Sirri As-Saqathi berkata:

“Barangsiapa pergi ke suatu tempat yang dibacakan di dalamnya Maulid Nabi, maka sesungguhnya ia telah pergi ke sebuah taman dari taman-taman surga, karena tidaklah ia menuju ke tempat-tempat tersebut melainkan karena cintanya kepada Nabi. Sesungguhnya Rasulullah bersabda: “Barangsiapa mencintaiku, maka ia akan bersamaku di dalam surga.”

11. Keutamaan Maulid Nabi dengan Didoakan Malaikat dan Dijauhkan dari Bala

Imam Jalaluddin as-Suyuthi berkata:

“Tidak ada rumah atau masjid atau tempat yg di dalamnya dibacakan Maulid Nabi melainkan Malaikat akan mengelilingi rumah atau masjid atau tempat itu, mereka akan memintakan ampunan untuk penghuni tempat itu, dan Allah akan melimpahkan rahmat dan keridhaan-Nya kepada mereka. Adapun para Malaikat yang dikelilingi dengan cahaya adalah malaikat Jibril, Mika’il, Israfil, dan Izra’il as. Karena, sesungguhnya mereka memintakan ampunan kepada Allah untuk mereka yang menjadi sebab dibacakannya pembacaan Maulid Nabi. Dan, dia berkata pula: Tidak ada seorang muslimpun yang dibacakan di dalam rumahnya pembacaan Maulid Nabi melainkan Allah menghilangkan kelaparan, wabah penyakit, kebakaran, tenggelam, bencana, malapetaka, kebencian, hasud, keburukan makhluk, dan pencuri dari penghuni rumah itu. Dan, apabila ia meninggal, maka Allah akan memudahkan jawabannya dari pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir dan dia akan berada di tempat duduknya yang benar di sisi penguasa yang berkuasa. Dan, barangsiapa ingin mengagungkan Maulid Nabi, maka Allah akan mencukupkan derajat ini kepadanya. Dan, barangsiapa di sisinya tidak ada pengagungan terhadap Maulid Nabi, seandainya penuh baginya dunia di dalam memuji kepadanya, maka Allah tidak akan menggerakkan hatinya di dalam kecintaannya terhadap Nabi.”

Itulah penjelasan kita kali ini mengenai keutamaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Berita lainnya bisa Sahabat dapatkan hanya di website resmi Senyum Mandiri Foundation.

Tak hanya menyajikan artikel mengenai sejarah dan keutamaan Maulid Nabi, Yayasan Senyum Mandiri membuka jalan kebaikan bagi Sahabat untuk menunaikan Zakat, Infaq, Sedekah, dan Wakaf.

Mari tingkatkan keimanan dengan bersedekah melalui Yayasan Senyum Mandiri!

Informasi lebih lengkapnya bisa klik disini.

Rekening Donasi

Tinggalkan komentar