Semua Orang Butuh Ini! Berikut Merupakan Obat Hati yang Paling Manjur untuk Mengatasi Segala Penyakit Hati

Apa yang dimaksud dengan Obat hati? Apa benar semua orang memerlukan hal itu? Apalah penyakit hati harus dihilangkan?

Melalui artikel ini, Sahabat akan lebih mudah untuk memperoleh pemahaman lebih mendalam akan obat hati dalam pandangan Islam. Maka dari itu, simak pemaparannya hingga tuntas.

Secara garis besarnya, obat hati ialah penawar bagi keadaan hati yang keras dan sulit menerima petuah agama. Keadaan hati yang keras akan menyebabkan seseorang menolak akan nasihat agama, bahkan lebih parahnya lagi tidak sedikit orang yang hatinya keras sampai meninggalkan kewajibannya untuk beribadah kepada hati.

Hati yang membatu biasanya akan lebih mudah memperoleh penyakit hati. Sombong, riya, ujub, cinta dunia, lalai, lupa, tamak, boros, iri, dengki, putus asa, dan sebagainya itu akan dengan mudah mengisi hati yang kosong akan tuntunan Islam.

Dalam keadaan buruk seperti itu, obat hati merupakan perkara terbaik untuk menanganinya. Dengan begitu, keadaan hati akan lebih mudah memperoleh hidayah karena hatinya mampu disucikan kembali.

Obat hati

Keadaan hati dapat menjadi cerminan dari perkataan dan perilaku seseorang. Hati yang bersih akan memancarkan cahaya keshalihan. Ia yang hatinya suci akan lebih dekat terhadap kebaikan, serta apa-apa yang ada pada dirinya hanya dilakukan sebatas mencari nilai ibadah.

Kesucian hati tidak mesti diperoleh dari tingginya pendidikan atau jabatan, bukan juga terukur dari sebanyak apa harta yang dimiliki seseorang. Sebab, tidak sedikit orang yang memiliki latar belakang pendidikan yang baik tidak mampu mencerminkan keindahan ilmunya.

Baca Juga: Ngeri! Ternyata Inilah Jenis-Jenis Penyakit Hati yang Dapat Merusak Pahala Ibadah

Namun, penyakit hati seperti apakah yang sangat amat buruk? Dari sekian banyaknya jenis penyakit hati, yang terburuk dari yang paling buruk ialah keadaan hati yang ragu atau berprasangka buruk kepada Allah SWT.

Lantas bagaimana caranya untuk menangani hal tersebut? Obat hati terbaik dari itu yakni keyakinan atau keimanan kepada Allah SWT. Sementara itu, cara untuk memperoleh keimanan ialah dengan senantiasa mengingat Allah SWT, mentadaburi Al-Qur’an dan maknanya, bertaubat, beristighfar, mendirikan shalat malam, berpuasa, berkumpul dengan orang-orang shalih, serta menjalankan sunah-sunnah Rasul.

6 Amalan yang Menjadi Obat Hati Terbaik

1. Mengingat Allah

Senantiasa mengingat Allah SWT merupakan pengertian dari dzikir. Obat hati pertama yang dapat menjadi penawar dari penyakit hati ialah dengan berdzikir. Karena dengan dzikir hati kita akan menjadi tenang, dan Allah SWT akan mengingat hamba-Nya yang melanggengkan dzikir atau membasahi mulut dengan kalimat dzikir pada pagi dan malam.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat Ar-Ra’d Ayat 28,

ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ

Artinya: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram”.

2. Membaca dan Mentadaburi Al-Qur’an Beserta Maknanya

Seorang Muslim yang beriman ialah dia yang yakin akan firman Allah SWT yang tertuang dengan sempurna di dalam Al-Qur’an. Tidak hanya sekadar yakin, seorang Muslim memiliki kewajiban untuk mempelajari dan memahami isi Al-Qur’an beserta dnegan maknanya.

Hal itu menjadikan kedudukan Al-Qur’an sebagai penyempurna dan obat hati bagi sesiapa yang beriman kepadanya. Sebagaimana keterangan pada hadits berikut ini,

عن عثمانَ بن عفانَ رضيَ اللَّه عنهُ قال: قالَ رسولُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « خَيركُم مَنْ تَعَلَّمَ القُرْآنَ وَعلَّمهُ » رواه البخاري

Dari Usman bin Affan ra, Rasulullah saw. bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari al-Qur’an dan mengajarkannya.” (H.R. Tirmidzi).

3. Bertaubat

Taubat dapat menjadi obat hati, karena adanya penyesalan dan upaya untuk memohon ampun kepada Allah SWT atas segala kesalahan yang telah dilakukan.

Secara verbal, taubat dapat dilakukan dengan cara berdo’a serta beristighfar akan dosa yang telah dilakukan. Sementara itu, taubat secara lebih luas ialah upaya untuk menahan diri dari perbuatan buruk yang telah dilakukan sebelumnya agar tidak terulang kembali di masa yang akan datang.

Perintah untuk memohon ampun dan bertaubat kepada Allah SWT telah tertuang dalam Al-Qur’an Surat Hud Ayat 3 yang berbunyi,

وَأَنِ ٱسْتَغْفِرُوا۟ رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوٓا۟ إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُم مَّتَٰعًا حَسَنًا إِلَىٰٓ أَجَلٍ مُّسَمًّى وَيُؤْتِ كُلَّ ذِى فَضْلٍ فَضْلَهُۥ ۖ وَإِن تَوَلَّوْا۟ فَإِنِّىٓ أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ كَبِيرٍ

Artinya: “Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat”.

4. Mengosongkan Perut

Terdapat dua hal yang menjadi urusan seorang manusia yang harus diselesaikan dengan baik, yaitu urusan perut dan urusan dibawah perut.

Sementara itu, perkara terberat yang ada dalam diri seorang manusia ialah syahwat, dan sebagian besar dari masalah itu datang karena tidak adanya penanganan yang baik dalam mengelola hawa nafsu.

Dan obat hati untuk menangani hal tersebut yakni dengan mengosongkan perut atau berpuasa. Pasalnya, kosongnya perut akan memudahkan seseorang dalam mengelola hawa nafsunya.

Rasulullah SAW telah bersabda,

وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَصْخَبْ فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ

Artinya: “Puasa adalah perisai, jika salah seorang dari kalian sedang berpuasa janganlah berkata keji dan berteriak-teriak, jika ada orang yang mencercanya atau memeranginya, maka ucapkanlah, ‘Aku sedang berpuasa” (H.R. Bukhari dan Muslim).

5. Mendirikan Shalat Malam

Mendirikan shalat malam juga dapat mengatasi penyakit hati. Karena pada praktiknya, di waktu malam merupakan waktu terbaik dalam memenuhi ketenangan, terlebih lagi jika digunakan untuk berdo’a. Maka dari itu, pergunakanlah sebagian malam untuk lebih mendekatkan diri dengan Allah SWT. Pintakan juga agar hati mampu dijauhkan dan diobati dari penyakit hati.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat Al-Isra Ayat 79,

وَمِنَ ٱلَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِۦ نَافِلَةً لَّكَ عَسَىٰٓ أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُودًا

Artinya: “Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji”.

6. Berkumpul Dengan Orang-Orang Shalih

Terakhir, sebagai penunjang utama agar amalan-amalan diatas mampu terealisasikan dengan baik sehingga lebih mudah memperoleh istiqamah, ialah dengan mendekatkan diri dan berkumpul bersama orang-orang shalih. Karena orang yang shalih akan memberi pengingat agar kita senantiasa berada dalam jalan yang diridhai oleh Allah Ta’ala.

Perintah untuk berkumpul bersama orang-orang shalih telah termaktub dalam Al-Qur’an Surat At-Taubah Ayat 119,

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَكُونُوا۟ مَعَ ٱلصَّٰدِقِينَ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar”.

Demikianlah pembahasan pada artikel kali ini mengenai obat hati. Berita lainnya bisa Sahabat dapatkan hanya di website resmi Senyum Mandiri Foundation.

Tak hanya menyajikan artikel saja, Yayasan Senyum Mandiri membuka jalan kebaikan bagi Sahabat yang ingin menunaikan Zakat, Infaq, Sedekah, dan Wakaf.

Mari tingkatkan keimanan dengan bersedekah melalui Yayasan Senyum Mandiri!

Informasi lebih lengkapnya bisa klik disini.

Rekening Donasi

Tinggalkan komentar