Ngeri! Ternyata Inilah Jenis-Jenis Penyakit Hati yang Dapat Merusak Pahala Ibadah

Penyakit hati adalah kondisi seseorang yang memiliki gangguan dalam hatinya. Gangguan tersebut sangat merugikan seseorang, sampai-sampai dapat menjerumuskan diri akan lubang kemaksiatan dan merusak pahala ibadah.

Dalam Islam, penyakit hati ini merupakan hal yang dapat menyerang siapapun apalagi bagi seseorang yang imannya lemah. Dengan mudah, hati akan terjangkit gangguan-gangguan bahkan tanpa kita sadari.

Allah SWT berfirman dalam Surat At-Taubah Ayat 125 mengenai penyakit hati yang dapat mengantarkan diri akan kekafiran.

وَأَمَّا ٱلَّذِينَ فِى قُلُوبِهِم مَّرَضٌ فَزَادَتْهُمْ رِجْسًا إِلَىٰ رِجْسِهِمْ وَمَاتُوا۟ وَهُمْ كَٰفِرُونَ

Artinya: “Dan adapun orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka, disamping kekafirannya (yang telah ada) dan mereka mati dalam keadaan kafir”.

Baca Juga: Suudzon adalah Penyakit Hati yang Dapat Merusak Akhlak dan Pahala Seorang Muslim

Penyakit hati disebut sebagai akhlakul mazmumah atau akhlak tercela, sebab hal-hal tersebut merupakan cerminan dari keadaan hati yang tidak sehat.

Penyakit Hati Menurut Islam

Dalam Islam sendiri, penyakit hati adalah perkara yang harus dihindari dan ditangani dengan keimanan. Sebab, iman yang lemah akan lebih mudah mendapat penyakit, bahkan lebih parahnya lagi sering kali membuat seseorang lalai dan tidak sadar jikalau ia telah terkena penyakit di dalam hatinya.

Maka dari itu, kita harus tahu dan memahami materi mengenai penyakit hati agar dapat melakukan pencegahan dan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Untuk itu, simak penjelasannya sebagai berikut.

1. Hasad

Hasad merupakan keadaan hati yang dipenuhi rasa iri dengki terhadap keadaan orang lain yang dirasa lebih baik daripada kita. Iri dapat menghantarkan diri seseorang akan kedengkian atau ingin berbuat jahat kepada orang yang lebih berhasil dan lebih bahagia.

Iri dengki adalah bentuk ketidakpuasan akan takdir Allah SWT yang telah diberikan kepada seseorang. Iri juga disebut sebagai penyakit hati yang sangat mengerikan, karena hal tersebut dapat membuat seseorang ingin mencelakai orang lain. Hal ini menjadikannya keadaan hati yang harus dihindari dalam Islam.

2. Munafik

Pada pengertiannya, munafik adalah sifat seseorang yang berpura-pura dalam mentaati sebuah peraturan. Munafik berasal dari kata “nafaqa-yunafiqu-nifaqan wa munafaqan” atau dari “an-nafaqa” (nafaq), yang artinya munafik adalah lubang tempat berlindung.

Munafik adalah salah satu penyakit hati yang harus dihindari karena dapat membuat keimanan seseorang diragukan. Sementara itu, terdapat ciri-ciri munafik dalam diri seseorang sebagaimana Rasulullah pernah bersabda,

Artinya: “Tanda-tanda munafik ada tiga yaitu apabila berkata dusta, apabila berjanji ingkar, dan apabila dipercaya berlaku khianat,” (HR Bukhari dan Muslim).

3. Ghadab

Ghadab adalah sifat pemarah atau emosian. Sifat ghadab membuat seseorang dapat kehilangan keseimbangan emosional sehingga sulit untuk mengendalikan diri. Ghadab akan membuat kegaduhan dan melukai diri sendiri serta orang-orang disekitarnya. Maka dari itu, sifat tercela ini harus dihilangkan dalam diri seseorang agar tidak menimbulkan dosa dan menyakiti orang lain.

4. Riya

Riya ialah persamaan kata dari pamer. Sifat tercela seperti ini membuat seseorang selalu ingin terlihat baik dihadapan manusia dengan cara memamerkan segala sesuatu yang dipunya, baik itu berupa harta, tahta, atau bahkan fisik dan amalan yang diperbuat.

5. Takabur

Beda tipis dari sifat riya, takabur merupakan keadaan hati yang sombong dan merasa diri lebih baik, lebih pintar, dan lebih unggul daripada orang lain. Sifat sombong ini cukup banyak ditemui sehingga tak jarang membuatnya sulit untuk sadar akan keadaan hatinya yang telah kotor karena dipenuhi dengan kesombongan.

Kesombongan hati dapat menutup diri seseorang akan nasihat sehingga selalu menolak untuk sadar, karena merasa diri selalu benar dan orang lain yang keliru.

6. Ujub

Ujub adalah kondisi hati yang selalu membanggakan diri sendiri. Sehingga merasa bahwa tidak ada yang lebih unggul daripada dia. Ujub dapat merusak pahala ibadah dan membuat kita menjadi seseorang yang sangat merugi.

7. Hubbud Dunya

Hubbud dunya ialah keadaan hati yang sangat mencintai dunia dan seisinya. Hubbud dunya dapat membuat penderitanya selalu haus akan materi dan merasa kurang atas apa yang diperoleh. Seorang manusia yang hatinya terlalu mencintai dunia, membuatnya mudah terlena dan merasa memiliki akan suatu perkara yang tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan kenikmatan syurga di akhirat kelak.

Hubbud dunya dapat dihindari dengan cara selalu mengingat kehidupan akhirat dan memperbanyak ibadah. Karena ibadah dapat melatih keimanan untuk lebih mendekatkan diri akan ketaatann kepada Allah SWT.

Cinta dunia banyak dikaitkan dengan harta, namun perlu diketahui bahwasanya harta merupakan titipan dari Allah SWT yang seharusnya dapat dijadikan sebagai bekal untuk kita beribadah.

Kecintaan diri akan harta dapat ditangani dengan memperbanyak sedekah kepada orang-orang yang lebih membutuhkan.

Namun, tahukah Sahabat? Yayasan Senyum Mandiri membuka jalan kebaikan bagi Sahabat yang ingin menunaikan Zakat, Infaq, Sedekah, dan Wakaf.

Mari tingkatkan keimanan dengan bersedekah melalui Yayasan Senyum Mandiri! Informasi selengkapnya bisa klik disini.

Baca Juga: Semua Orang Butuh Ini! Berikut Merupakan Obat Hati yang Paling Manjur untuk Mengatasi Segala Penyakit Hati

8. Bakhil

Bakhil merupakan penyakit hati yang membuat seseorang menjadi kikir atau pelit akan sesuatu. Perilaku tercela seperti ini sangat dibenci oleh Allah SWT dan Rasulnya. Karena sifat kikir dapat menyengsarakan diri sendiri dan orang lain.

9. Kufur Nikmat

Kufur nikmat adalah kondisi hati yang hina sehingga membuat penderitanya tidak dapat mensyukuri segala sesuatu yang diterimanya. Kufur nikmat menolak kebaikan Allah SWT yang telah ditakdirkan untuknya, dan membuat ia selalu merasa kurang daripada orang lain.

Kufur nikmat artinya mengingkari semua kenikmatan yang telah Allah SWT berikan untuk hambanya. Kufur nikmat juga menjadi tanda akan kerendahan dan kehinaan dalam diri seseorang, sebab tidak mampu menerima pemberian Allah SWT.

Dari penjelasan diatas, kita jadi tahu bahwasanya keadaan hati yang rusak merupakan bagian dari perbuatan tercela yang harus kita hindari. Pasalnya, hati yang kotor dapat menjerumuskan kita dalam lubang kemaksiatan yang sangat dibenci oleh Allah Ta’ala.

Tinggalkan komentar