Apa itu Sombong dan Ujub? Begini Cara Mengatasinya Menurut Al-Qur’an

Sombong (kibr) dan ujub adalah dua sifat buruk yang dihindari dalam ajaran Islam. Kedua sifat ini merujuk pada perilaku yang melebihkan diri sendiri, merasa lebih baik daripada orang lain, dan mengabaikan nilai-nilai kerendahan hati. Dalam agama Islam, kesombongan dan ujub dianggap sebagai penyakit hati yang dapat merusak hubungan seseorang dengan Allah dan dengan sesama manusia. Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk mengatasi dan menghindari sifat-sifat negatif ini.

Pengertian Sombong dan Ujub

1. Sombong

Sombong, atau “kibr” dalam bahasa Arab, adalah sifat angkuh yang melahirkan perasaan bahwa seseorang lebih tinggi atau lebih mulia daripada orang lain. Ini adalah bentuk kesesatan spiritual yang sangat dilarang dalam Islam.Kesombongan adalah tindakan menyombongkan diri sendiri di hadapan Allah, seolah-olah seseorang merasa bahwa dia pantas menerima lebih banyak penghargaan dan pujian daripada yang diberikan kepada orang lain.

Baca Juga: Cara Menghindari Riya, Penyakit Hati yang Wajib Dihindari

Dalam ajaran Islam, kesombongan adalah tindakan yang memposisikan diri di atas hukum Allah dan mengabaikan kerendahan hati yang merupakan landasan utama dalam mencapai akhlak yang baik.
Sifat kesombongan sering kali membuat individu berperilaku sombong, berbicara dengan nada merendahkan orang lain, dan menolak nasihat yang konstruktif. Mereka cenderung merasa diri mereka tidak perlu memperbaiki diri dan menjadi tidak peka terhadap kebutuhan orang lain.

2. Ujub

Ujub adalah sifat yang sedikit lebih ringan daripada kesombongan, tetapi tetap merugikan. Ini mencirikan individu yang merasa bangga dengan pencapaian, penampilan, atau kualitas mereka sendiri. Orang yang terkena ujub seringkali mencari pengakuan dan pujian dari orang lain sebagai konfirmasi atas keunggulan mereka. Mereka dapat mengabaikan kenyataan dan menutup mata terhadap kelemahan dan kesalahan pribadi mereka.

Ujub seringkali membuat seseorang menjadi sombong, karena perasaan puas terhadap diri sendiri dapat mengakibatkan pengabaian terhadap kebutuhan untuk meraih pertobatan dan pertumbuhan spiritual. Ini juga dapat mengganggu hubungan dengan sesama, karena individu yang terkena ujub cenderung kurang mendengarkan dan merasa diri mereka lebih berhak daripada orang lain.
Sifat-sifat ini, baik kesombongan maupun ujub, dihindari dalam Islam karena mereka bertentangan dengan nilai-nilai fundamental seperti kerendahan hati, tawadhu’ (merendahkan diri), dan kesadaran akan kekuasaan dan kebijaksanaan Allah. Selain itu, mereka dapat menghalangi perkembangan spiritual dan mengarah pada sikap yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Oleh karena itu, sangat penting bagi umat Islam untuk merenungkan dan mengatasi sifat-sifat negatif ini dalam perjalanan mereka menuju kehidupan yang lebih benar dan bermakna sesuai dengan ajaran Islam.

Cara Mengatasi Sombong dan Ujub

1. Berfikir tentang Keagungan Allah

Salah satu cara terbaik untuk mengatasi kesombongan dan ujub adalah dengan merenungkan keagungan Allah. Saat kita menyadari bahwa hanya Allah yang memiliki segala kekuasaan dan kebijaksanaan, kita menjadi lebih rendah hati. Renungkan kebesaran alam semesta, kekuatan Allah dalam menciptakan segala sesuatu, dan nikmat-nikmat yang Dia berikan kepada kita. Ini akan membantu kita merasa tunduk kepada-Nya. seperti firman Allah SWT dalam surat Al-Hajj ayat 77,

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا ارْكَعُوْا وَاسْجُدُوْا وَاعْبُدُوْا رَبَّكُمْ وَافْعَلُوا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ ۚ۩

Terjemahan:

“Wahai orang-orang yang beriman! Rukuklah, sujudlah, dan sembahlah Tuhanmu; dan berbuatlah kebaikan, agar kamu beruntung” QS. Al-Hajj Ayat 77.

2. Merenungkan Kelemahan Diri Sendiri

Penting untuk selalu mengingat bahwa manusia adalah makhluk yang lemah dan berdosa. Kita semua memiliki kelemahan dan kesalahan. Merenungkan kelemahan diri sendiri dan kesalahan yang pernah kita lakukan dapat membantu kita menjaga kerendahan hati. Ingatlah bahwa hanya Allah yang Maha Sempurna, dan kita akan dikembalikan hanya kepada-Nya. Seperti firman Allah dalam surat Al-Baqarah Ayat 156.

قَالُوْٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّآ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَۗ

Terjemahan:

“sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali” QS. Al-Baqarah Ayat 156.

Atau dalam hadits Nabi SAW, “Hendaklah seorang di antara kamu tidak meremehkan saudaranya, dan janganlah seorang di antara kamu mempermalukan saudaranya.” (HR. Muslim).

3. Bersikap Ramah dan Merendah

Dalam interaksi sehari-hari, cobalah untuk bersikap ramah dan merendah kepada orang lain. Jangan meremehkan atau merendahkan mereka. Ingatlah bahwa setiap orang memiliki nilai dan martabat yang sama di hadapan Allah. Sikap baik dan merendah akan membantu kita menjauhkan diri dari sifat kesombongan dan ujub. seperti Firman Allah di surat Al-Imran Ayat 159,

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللَّهِ لِنتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ

Terjemahan:

“Dengan sebab rahmat Allah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentu mereka menjauh dari sekelilingmu”. QS. Ali’ Imran Ayat 159.

4. Saling Mengingatkan

Dalam Islam, saling mengingatkan (nasihat) adalah tindakan yang sangat dianjurkan. Jika kita melihat seseorang terjatuh dalam kesombongan atau ujub, hendaklah kita memberikan nasihat dengan penuh kasih sayang dan kesopanan. Demikian pula, jika kita menerima nasihat, kita harus menerima dengan hati yang terbuka dan berusaha untuk memperbaiki diri. Seperti Firman Allah di surat Al-Asr Ayat 1-3,

وَالْعَصْرِ ١

Terjemahan:

1. Demi masa, QS. Al-Asr Ayat 1.
اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ

٢

Terjemahan:

2. sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian. QS. Al-Asr Ayat 2.

اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

Terjemahan:

3. kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh serta saling menasihati untuk kebenaran dan

kesabaran, QS. Al-Asr Ayat 3.

5.Berdoa dan Meminta Kepada Allah SWT

Terakhir, selalu berdoa kepada Allah untuk membantu kita mengatasi sifat kesombongan dan ujub. Meminta pertolongan dan petunjuk-Nya adalah langkah yang sangat penting dalam perjalanan menjaga hati yang rendah hati.

Baca Juga: Ngeri! Ternyata Inilah Jenis-Jenis Penyakit Hati yang Dapat Merusak Pahala Ibadah

Kesimpulan

Mengatasi kesombongan dan ujub adalah langkah penting dalam memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah dalam agama Islam. Dengan kesadaran akan kelemahan manusia dan keagungan Allah, serta dengan usaha yang tulus dan berdoa, kita dapat menjaga hati yang rendah hati dan menjalani kehidupan yang lebih baik sesuai dengan ajaran agama Islam

Nah teman-teman begitulah penjelasan tentang Hak asasi manusia dalam islam. semoga setiap ilmu yang kita dapat darimanapun sumbernya dan dari artikel ini, jika itu hak positif bisa teman-teman aplikasikan di kehidupan sehari-hari

Nantikan artikel kami lainnya, hanya di Yayasan Senyum Mandiri. Tak hanya menyajikan artikel menarik dan informatif saja, Kami juga membukakan jalan bagi Sahabat untuk menunaikan Zakat, Infaq, Sedekah, dan Wakaf.

Informasi lebih lengkapnya bisa klik disini!

Rekening Donasi

Tinggalkan komentar