Hati-Hati! Ini Contoh Maksiat Batin yang Jarang Disadari

Contoh maksiat batin dapat dijadikan sebagai pengingat dan batasan diri dalam berperilaku. Namun, apakah kamu sudah mengetahuinya?

Jika belum, artikel ini akan menjadi pembahasan yang paling kamu perlukan. Tak sekadar diketahui saja, contoh maksiat batin ini perlu kamu jadikan alarm diri untuk mencegah dan menjauhinya.

Sebab, jika kamu tak dapat memahaminya dengan baik, akan sulit untuk menyadari dan mencegah diri dari kemaksiatan. Lantas, apa saja contoh maksiat batin? Simak penjelasan berikut dengan mempelajarinya hingga selesai.

Contoh Maksiat Batin

Maksiat batin adalah perbuatan maksiat yang kadang sulit untuk disadari, bahkan oleh pelakunya sendiri. Sebab, maksiat batin ini tidak dapat terlihat jelas perwujudannya, karena berasal dari aktivitas mental, seperti berpikir dan merasa.

Lantas, apa saja hal-hal yang menjadi contoh maksiat batin? Berikut ini ulasannya:

1. Memikirkan Hal-Hal yang Diharamkan

Contoh maksiat batin yang pertama ialah memikirkan hal-hal yang diharamkan. Seperti membayangkan diri untuk mencelakai orang lain, hingga memikirkan suatu hal yang bisa mengundang syahwat.

Jelas, hal ini sangat amat dilarang dan patut untuk kita jauhi. Kendati begitu, masih banyak orang yang sulit menyadarinya, sehingga mudah berlarut dan menganggap hal tersebut sebagai perbuatan biasa.

Padahal, pemikiran dapat menggerakkan diri kita akan suatu tindakan. Karena itu, penting untuk kita menjaga pola pikir agar terbebas dari hal-hal yang buruk.

Baca Juga: Waspada! Inilah 10 Perkara Maksiat Batin

2. Gadhab (Marah)

Marah adalah salah satu emosi yang dapat hadir ketika ada suatu hal yang tidak sesuai dengan jalan pikiran dan hati kita.

Walaupun salah satu emosi yang pasti ada dalam diri seorang manusia, marah bukanlah suatu hal yang dapat baik untuk dilakukan. Ada kalanya, kita lebih bersabar dan menahan diri dari emosi yang tidak diperlukan.

Karena dalam suatu permasalahan, marah bukanlah solusi yang akan menyelesaikan masalah. Melainkan emosi negatif yang hanya akan memperkeruh suasana.
Bahkan dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW melarang umatnya untuk marah jika ingin masuk syurga.

Adapun keterangannya sebagai berikut:

لاَ تَغْضَبْ وَلَكَ الْجَنَّةُ

Artinya : ” Jangan kamu marah, maka kamu akan masuk Surga.’ (Hr Ath-Thabrani).

3. Tidak Bersyukur

Membanding-bandingkan diri dengan pencapaian, rezeki, dan takdir orang lain merupakan bagian dari penolakan diri terhadap apa yang telah Allah SWT tetapkan dalam hidup kita.

Tentunya ketidak bersyukuran diri adalah tindakan yang menyimpang. Dimana, tidak bersyukur sama saja dengan mengingkari ketetapan Allah SWT.

4. Suudzon (Berprasangka Buruk)

Dalam hati setiap manusia, tentunya memiliki beragam prasangka terhadap Tuhan dan sesama makhluk. Namun, tahukah kamu jika prasangka buruk tidak akan pernah dibenarkan? Terlebih lagi jika prasangka buruk tersebut dialamatkan kepada Allah SWT yang menciptakan setiap makhluk.

Pasalnya, prasangka buruk hanya akan mengotori hati dan membuat kita memiliki batasan diri terhadap apa yang kita curigai.

5. Hasad (Dengki)

Perbedaan antara iri dan dengki terletak pada tingkat kemarahan dan perasaan tidak senang yang dalam. Jika tingkatnya sudah sangat parah, itu tidak lagi diartikan sebagai iri, melainkan dengki.

Jika dengki sudah memenuhi diri, hati akan lebih mudah untuk membenci. Padahal, seorang manusia tidak punya alasan untuk saling membenci jika ia dapat menerima segala sesuatu yang telah ada padanya, tanpa membandingkannya dengan kepunyaan orang lain.

6. Cinta Dunia

Rasulullah Nuhammad SAW telah memperingatkan pada umatnya tentang munculnya satu sikap yang disebut dengan cinta dunia. Yakni sikap cinta pada kehidupan dunia dan segala isinya melebihi kecenderungannya terhadap kehidupan akhirat adalah sumber keburukan dan maksiat.

Penyakit ini sangat berbahaya karena dapat melemahkan dan menggerus keimanan seseorang pada Allah dan menimbulkan mudharat atau bahaya yang besar di dalam kehidupan sosial.

Cinta dunia membuat seseorang kehilangan akal sehat sehingga akan melakukan apapun demi untuk mendapatkannya.

7. Syirik

Contoh maksiat batin yang terakhir adalah yang paling besar dosanya, yakni syirik. Syirik adalah dosa besar dalam Islam yang mengacu pada menyekutukan Allah dengan sesuatu atau seseorang.

Tentu, segala tindakan dan sekecil apapun itu, jika memiliki makna yang menyimpang dari kepercayaan kita terhadap Allah SWT, tidak dapat dibenarkan dengan cara apapun.

Itulah dia beberapa contoh maksiat batin yang harus kamu hindari. Teruslah tingkatkan keimanan agar lebih mudah menjauhkan diri dari hal-hal tersebut.

Cara untuk menghindari maksiat ialah dengan memperbanyak berbuat kebaikan. Salah satu perbuatan baik itu adalah dengan mempergunakan harta untuk sedekah.

Sedekah itu tidak harus menunggu kaya. Karena berapapun nominalnya, jika dilakukan dengan ikhlas maka jaminannya adalah syurga.

Tunggu apalagi sahabat? Mari upayakan jalan menuju surga dengan menunaikan sedekah terbaik melalui Yayasan Senyum Mandiri!

Tinggalkan komentar