Kisah Teladan Nabi Muhammad SAW dalam Menghadapi Kebencian

Kisah Teladan Nabi Muhammad SAW memang begitu banyak adanya. Sebab, beliau merupakan manusia sempurna yang dijadikan sebagai suri tauladan bagi umat Islam.

Terlebih lagi dalam perjalanan dakwah, banyak kisah teladan Nabi Muhammad SAW yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dari banyaknya kisah teladan Nabi Muhammad SAW, pada artikel ini kami akan memaparkan penjelasan mengenai cara Rasulullah SAW menghadapi ujaran kebencian dalam upaya menegakkan agama Allah SWT.
Lantas, bagaimana kisah teladan Nabi Muhammad SAW? simak penjelasannya hingga tuntas!

Kisah Teladan Nabi Muhammad SAW yang Diludahi oleh Seorang Yahudi

Telah disebutkan dalam Al-Qur’an Surat Al-Ahzab Ayat 21, bahwa Rasulullah SAW merupakan suri teladan yang baik bagi setiap manusia. Sebagaimana firman Allah SAW yang berbunyi:

لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلْيَوْمَ ٱلْءَاخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرًا

Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (QS. Al-Ahzab Ayat 21).

Kendati begitu, pada masa dakwah, terutama di awal-awal Rasulullah SAW mendapat tantangan besar dari berbagai pihak. Kebencian, pengucilan, penolakan, olok-olokan, bahkan sampai upaya pembunuhan pun telah Rasulullah SAW rasakan.

Salah satu gambaran kebencian itu terukir dalam sebuah kisah teladan Nabi Muhammad SAW, dimana ada seorang kafir Quraisy bernama Utbah bin Abi Mu’id dengan sengaja membawa sekantung kotoran unta yang telah tersimpan selama tiga hari tiga malam, lalu mengangkatnya tepat di atas kepala Nabi SAW, dan merobeknya sehingga mengotori kepala dan wajah Nabi SAW.

Namun, apa yang Rasulullah SAW lakukan terhadap kafir Quraisy tersebut? Bukannya membalas, beliau justru menghadapinya dengan penuh kesabaran, bahkan mendo’akan hal baik untuk kafir Quraisy itu.

Sementara di lain kisah, kebencian orang-orang kafir Quraisy itu terus berlanjut. Kisahnya bermula ketika orang-orang kafir Quraisy yang membenci Rasulullah SAW sengaja menyewa seorang Yahudi untuk mencelakai beliau.

BACA JUGA: https://senyummandiri.org/kisah-teladan-nabi-muhammad-yang-wajib-kita-contoh/

Dikisahkan bahwa setiap kali Nabi SAW hendak menuju ka’bah, orang Yahudi itu selalu meludahi beliau tanpa henti. Hingga suatu ketika, Nabi Muhammad SAW tak bertemu lagi dengan orang Yahudi itu.

Bahkan, beliau hingga bertanya dalam hatinya “Ke mana gerangan orang yang selalu meludahiku?”
Setelah menanyakannya, tahulah Nabi bahwa orang tersebut jatuh sakit. Bukannya senang, Rasulullah SAW justru merasa sedih dan memutuskan untuk menjenguknya.

Ketika tahu bahwa ada orang yang mengunjungi orang Yahudi itu, dan orang tersebut adalah Nabi SAW yang sering ia ludahi, sambil terisak ia pun berkata “Duhai betapa luhur budi manusia ini. Kendati tiap hari aku ludahi, justru dialah orang pertama yang menjengukku.”

Tak henti air mata dan bahagia terus mengalir dalam hatinya, orang Yahudi itu lantas bertanya, “Wahai Muhammad, ketahuilah bahwa sejak aku jatuh sakit, belum ada seorang pun datang menjengukku, bahkan Abu Jahal sekalipun, yang telah menyewaku untuk menyakitimu, padahal aku telah beberapa kali mengutus orang kepadanya agar ia segera datang memberikan sesuatu kepadaku. Namun engkau, yang telah aku sakiti selama ini dan aku ludahi berkali-kali, justru engkau yang pertama kali datang menjengukku,” kata Yahudi itu dengan nada penuh haru.

Kemudian, Nabi SAW menjawab, “Aku yakin engkau meludahiku karena engkau belum tahu tentang kebenaranku. Jika engkau telah mengetahuinya, aku yakin engkau tidak akan melakukannya.”

Mendengan jawaban bijaksana dari Nabi SAW, Yahudi itupun kembali menangis dan hatinya bergetar. Dadanya terasa sesak, hingga ia berkata dengan penuh kesadaran bahwa “Wahai Muhammad, mulai saat ini aku bersaksi untuk mengikuti agamamu.”

Lantas orang Yahudi itupun segera mengikrarkan dua kalimat syahadat, “Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.”

Dari kisah teladan Nabi Muhammad SAW ini, dapat kita ketahui sedalam dan seluas apa kesabaran yang dimiliki Rasulullah SAW. Bahkan, ketika berhadapan dengan orang yang membenci beliau.

Coba kita bayangkan saja, ada orang yang begitu membenci dan selalu meludahi kita setiap hari. Lantas apa yang akan kita lakukan? Pasti kita selalu ingin membalas dan menyimpan dendam.

Kendati berbeda dengan Rasulullah SAW, beliau justru tetap mengasihi Yahudi itu. Dari segi kesabaran dan ketabahannya saja, sudah dapat kita lihat bahwa cara Rasulullah SAW dalam menangani segala macam permasalahan sungguh luar biasa. Hal ini patut kita terapkan dalam kehidupan.

 

Demikianlah kisah teladan Nabi Muhammad SAW yang dapat Anda jadikan sebagai pengingat dan pembelajaran hidup untuk terus berlaku bijaksana.

Tidak hanya kesabaran dan kebijaksanaannya saja yang patut kamu amalkan. Terdapat banyak keteladanan Rasulullah SAW yang bisa kamu terapkan.

Salah satunya ialah kedermawanan Rasulullah SAW dalam bersedekah. Sudah bukan waktunya lagi untuk kita melewatkan kebaikan ini.

Tunggu apalagi? Mari tunaikan sedekah terbaikmu dengan berdonasi melalui Yayasan Senyum Mandiri. Sebab, setiap langkah kecil yang Sahabat putuskan akan memberikan kontribusi besar bagi kebaikan mereka yang lebih membutuhkan.

Tinggalkan komentar