Hubbul Jah Adalah Jenis Maksiat Batin yang Harus Dihindari

Hubbul jah adalah—Publik dikejutkan dengan berbagai berita terkait kasus korupsi dan penyalahgunaan jabatan. Namun, tidak hanya hadir dari kalangan pejabat saja, kasus korupsi marak terjadi dalam dunia bisnis.

Salah satu kasus korupsi yang masih ramai dibicarakan publik saat ini, datang dari kasus korupsi komoditas timah, yang mana telah merugikan negara hingga 271 T.

Hal semacam ini tentunya sangat berdosa dan telah memberikan kemadharatan bagi banyak orang. Namun, kasus korupsi seperti ini sebenarnya tak akan terjadi jika tidak ada rasa cinta yang berlebihan akan harta.

Pasalnya, kecintaan berlebihan seseorang akan harta dan jabatan akan membuat diri jauh dari Allah hingga akhirnya berujung pada perbuatan munkar. Hal ini termasuk dalam jenis penyakit hati, yang mana disebut juga sebagai hubbul jah.

Dilihat dari hal ini, hubbul jah adalah hal yang harus dibuang jauh-jauh dari hati. Sebab keberadaannya mampu menggeser keimanan.

Hubbul Jah Adalah

Dalam terjemahan bahasa Arab, hubbul jah adalah kemegahan. Kemegahan disini, termasuk dengan mengejar kemegahan dunia, kemewahan, pangkat, kedudukan, dan lain sebagainya.

Cinta kemegahan atau hubbul jah adalah salah satu dari sifat mazmumah yaitu sifat-sifat keji yang dibenci Allah SWT. Perasaan menginginkan keagungan dan kebesaran membuat perbuatan seseorang tidak ikhlas karena Allah.

Hubbul jah adalah sebuah penyakit yang berada dalam hati. Allah SWT berfirman dalam Surat At-Taubah Ayat 125 mengenai penyakit hati yang dapat mengantarkan diri akan kekafiran.

وَأَمَّا ٱلَّذِينَ فِى قُلُوبِهِم مَّرَضٌ فَزَادَتْهُمْ رِجْسًا إِلَىٰ رِجْسِهِمْ وَمَاتُوا۟ وَهُمْ كَٰفِرُونَ

Artinya: “Dan adapun orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka, disamping kekafirannya (yang telah ada) dan mereka mati dalam keadaan kafir”.
Kecintaan akan harta dan jabatan dapat menggeser rasa ikhlas yang seharusnya selaras dengan dijalankannya ibadah.

Saking buruknya hubbul jah, dapat membuat seorang selalu mengharapkan imbalan berupa harta atau jabatan dari apa yang dilakukan. Tentunya, hal ini tidak dibenarkan dalam Islam, sertatermasuk kedalam bentuk terlalu mencintai dunia dan seisinya.

Padahal, akhirat adalah hal yang paling utama. Bahkan, shalat Sunnah sebelum subuh saja dapat mengalahkan dunia dan seisinya. Dari sini, kita kembali bisa memahami bahwasanya kehidupan dunia tidak apa-apanya jika dibandingkan dengan kehidupan akhirat yang kekal adanya.

Dalam Al-Qur’an Surat Ad-Dhuha ayat 4, Allah SWT telah berfirman:
وَلَلْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ الْاُوْلٰىۗ ٤

Artinya: Sungguh, akhirat itu lebih baik bagimu daripada yang permulaan (dunia).
Orang yang mempunyai sifat hubbul jah ini terlupa akan hari akhirat kerana sibuk berusaha untuk keduniaannya sahaja.

Sedangkan kita tahu bahwa tujuan hidup di dunia ini yang sebenarnya adalah untuk mencari bekal akhirat sebanyak-banyaknya sebelum kita dipanggil pulang kepadaNya. Negeri akhirat adalah tempat kekal sedang dunia ini hanya untuk sementara sahaja. Orang yang cinta kepada kemegahan dunia akan rugi kerana apa yang megahkan itu akan sirna apabila dia mati dan tidak boleh dibawa ke akhirat.

Kesimpulan

Dalam Islam sendiri, penyakit hati adalah perkara yang harus dihindari dan ditangani dengan keimanan. Sebab, iman yang lemah akan lebih mudah mendapat penyakit, bahkan lebih parahnya lagi sering kali membuat seseorang lalai dan tidak sadar jikalau ia telah terkena penyakit di dalam hatinya.

BACA JUGA: https://senyummandiri.org/ngeri-ternyata-inilah-jenis-jenis-penyakit-hati-yang-dapat-merusak-pahala-ibadah/

Hubbul jah adalah salah satu bagian dari penyakit hati yang harus dihindari. Karena keberadaannya dalam hati mampu menjauhkan diri dari keimanan. Apabila sudah seperti itu, seseorang akan lebih mudah meninggalkan kewajibannya untuk beribadah kepada Allah SWT, dan lebih memilih untuk mengejar dunia dibanding akhirat.

Kecintaan diri akan harta dapat ditangani dengan memperbanyak sedekah kepada orang-orang yang lebih membutuhkan.

Namun, tahukah Sahabat? Yayasan Senyum Mandiri membuka jalan kebaikan bagi Sahabat yang ingin menunaikan Zakat, Infaq, Sedekah, dan Wakaf.

Mari tingkatkan keimanan dengan bersedekah melalui Yayasan Senyum Mandiri! Informasi selengkapnya bisa klik disini.

Rekening Donasi

Tinggalkan komentar