Ingin Dagangan Laris dan Sukses? Tiru Cara Berdagang Ala Rasulullah Berikut

Tidak sedikit orang-orang yang berprofesi sebagai pedagang, bila Kamu salah satunya, maka tirulah cara berdagang ala Rasulullah SAW. Tidak bisa dipungkiri, dunia tanpa perniagaan rasanya sangat mustahil dapat terwujud.

Perniagaan memang sudah melekat pada diri manusia, bahkan sejak zaman dahulu pun sudah banyak yang melakukan proses jual beli ini. Namun, tidak sedikit juga orang-orang licik yang melakukan beragam cara jahat apapun, hanya semata-semata demi melariskan dagangannya.

“Nabi SAW telah melarang jual beli yang mengandung tipu daya.” (HR. Muslim).

Padahal, bila dagangan ingin laris dan sukses, maka tidak perlu memakai cara yang tidak lazim seperti itu. Jadilah pengusaha seperti Nabi Muhammad SAW yang menjalankan bisnis usahanya dengan cara yang baik, benar, dan yang pasti sesuai dengan syariat Islam.

Inilah Cara Berdagang Ala Rasulullah SAW

Lalu, bagaimana sih cara berdagang yang baik dan diperbolehkan dalam syariat Islam? Tanpa berlama-lama lagi, simak pembahasan berikut!

1). Berdagang dengan Jujur

Nabi Muhammad merupakan seseorang yang berkepribadian jujur. Baik dalam perkataan, perbuatan, maupun dari cara berbisnis. Oleh karena itu, tidak heran bila Rasul mendapat gelar Al-Amin, yang artinya orang yang bisa dipercaya. Perintah jujur saat berdagang, terdapat pada hadis berikut.

“Apakah mata pencaharian yang terbaik itu?” Nabi Muhammad SAW menjawab “Seseorang yang bekerja dengan tangannya sendiri dan setiap jual beli yang jujur.” (HR. Bazaar, dan dinyatakan sah oleh Al-Hakim).

Di samping itu, orang yang tidak berdagang ala Rasulullah yakni jujur, maka pada hari kiamat kelak ia akan termasuk golongan penjahat. Hal ini sejalan dengan bunyi hadis riwayat Trimidzi.

Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya para pedagang (pengusaha) akan dibangkitkan pada hari kiamat sebagai para penjahat, kecuali pedagang yang bertakwa kepada Allah, berbuat baik dan jujur.” (HR.Tirmidzi).

Baca Juga: Fiqh Muamalah! Hukum Transaksi dan Perdagangan dalam Islam

2). Jual Barang Berkualitas

Dalam sebuah hadis riwayat Ibnu Majah, Uqah bin Amir pernah mendengar Rasulullah bersabda. “Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain, tidak halal bagi seorang muslim untuk menjual barang yang ada cacatnya kepada temannya, kecuali jika dia jelaskan.”

Yup benar, cara berdagang ala Rasulullah selanjutnya adalah dengan memastikan barang yang kita jual merupakan barang berkualitas, alias tidak cacat. Bila ada cacat pada barang, maka hendaknya jelaskan terlebih dahulu sebelum adanya akad jual beli.

3). Ambil untung Sewajarnya

Setiap para pedagang atau pengusaha, tentunya ingin untung dalam menjajakan barang dagangannya. Hal itu sebenarnya wajar, atau memang begitu seharusnya. Akan tetapi, ada saja orang yang mengambil keuntungan secara berlebihan.

Padahal, Nabi Muhammad melarang umatnya untuk mengambil untung secara berlebihan ketika berdagang. Cara berdagang ala Rasulullah ialah, Beliau tidak mencari uang, melainkan keberkahan dari Allah SWT.

“Barangsiapa yang menghendaki keuntungan akhirat, akan Kami tambahkan keuntungan itu baginya, dan barangsiapa yang menghendaki keuntungan dunia, Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu kebahagiaan pun di akhirat.” (QS. Asy-Syuraa: 20).

4). Membuat Strategi Pemasaran

Membuat strategi pemasaran tidak hanya dilakukan oleh orang-orang dari zaman sekarang, melainkan Rasul juga melakukan strategi pemasaran sebelum berdagang. Cara berdagang ala Rasulullah tersebut terdiri dari dua tahapan.

Pertama, Beliau membidik target pasar yang tidak hanya menyasar pada target kelas bawah. Melainkan juga membidik berbagai kalangan segmen, dari bawah hingga atas.

Kedua, Beliau berpikir kreatif dan inovatif dalam mengembangkan produknya. Rasul juga menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan berbagai pelanggan maupun koleganya.

5). Tidak Mudah Menyerah

Masing-masing orang tentunya memiliki masalah yang terus menghadang, termasuk ketika berniaga. Mustahil rasanya bila saat berniaga, tidak ada hambatan atau masalah apapun.

Namun, bika Kamu langsung menyerah begitu saja, dan tidak bersemangat kembali seperti cara berdagang ala Rasulullah, niscaya hidupmu tidak akan sukses. Jika bisnis sedang turun-turunnya, maka jangan menyerah! Melainkan putar otak dan ubah strategi.

“Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah, hanyalah kaum yang kafir.” (QS. Yusuf: 87).

Aturan Aturan Lain saat Berdagang menurut Rasulullah SAW

  • Jangan melakukan tipu menipu ketika berdagang.
  • Dilarang jual beli hal berbau judi.
  • Barang dagangan harus miliki sendiri (bukan hasil curian, korupsi, dsb).
  • Harga ditetapkan oleh pedagang.
  • Dilarang ada dua akan dalam satu transaksi.

Itulah sajian artikel pada kali ini, semoga dapat bermanfaat. Bila Kamu ingin daganganmu laris dan barokah, maka tirulah cara berdagang ala Rasulullah SAW tersebut.

Satu pemikiran pada “Ingin Dagangan Laris dan Sukses? Tiru Cara Berdagang Ala Rasulullah Berikut”

Tinggalkan komentar