Inilah Arti Istidraj! Mengapa Istidraj Terjadi Beserta Dalilnya

Istidraj–Islam adalah Agama yang Rahmatan Lil Alamin, memiliki banyak konsep dan ajaran yang penting bagi umat muslim. Salah satu konsep yang cukup menarik untuk dipelajari adalah “Istidraj”. Istidraj adalah sebuah konsep teologis yang merujuk pada tindakan Allah SWT memberikan kesuksesan atau kenikmatan sementara kepada seseorang yang telah melakukan perbuatan dosa tanpa menghukumnya secara langsung.

Istidraj adalah salah satu cara Allah SWT menguji, mengarahkan, atau memberikan rahmat tersembunyi kepada hamba-Nya.
Istidraj sering dianggap sebagai ujian dari Allah dan sebagai cara Allah menyesatkan orang yang sombong atau kafir dengan memberikan mereka kenikmatan dunia sementara sebelum akhirnya menghukum mereka di akhirat.

Hal ini mengingatkan kita selakui umat Islam untuk tidak terlalu mengejar kesuksesan duniawi sebagai tanda bahwa mereka memiliki kedudukan yang baik di mata Allah, melainkan untuk selalu merenungkan tindakan mereka dan memperbaiki kehidupannya sebagai muslim.

Mengapa Istidraj Terjadi?

Konsep Istidraj menunjukkan bahwa Allah memiliki kuasa absolut atas segala sesuatu dalam alam semesta ini. Terkadang, seseorang yang telah melakukan perbuatan jahat atau berdosa mungkin merasa bahwa mereka mendapatkan kesuksesan, kekayaan, atau kenikmatan dalam hidup mereka. Namun, ini bukanlah tanda bahwa Allah merestui perbuatan mereka. Sebaliknya, Istidraj adalah cara Allah menguji kesabaran dan iman mereka.

Allah memberikan kesuksesan atau kenikmatan sementara ini sebagai ujian atau peringatan. Orang yang terjebak dalam Istidraj mungkin semakin jauh dari Allah karena merasa aman dalam kesuksesan duniawi mereka. Mereka mungkin merasa bahwa Allah merestui tindakan mereka, padahal sebenarnya ini adalah bagian dari perencanaan-Nya yang lebih besar.

Baca Juga: Semua Orang Butuh Ini! Berikut Merupakan Obat Hati yang Paling Manjur untuk Mengatasi Segala Penyakit Hati

Bukti dari Istidraj dalam Al-Quran dan Hadits

Istidraj didukung oleh ayat-ayat dalam Al-Qur’an dan hadits Nabi Muhammad SAW. Salah satu ayat yang sering dikutip adalah dalam surat AL-An’am ayat 44,

فَلَمَّا نَسُوا۟ مَا ذُكِّرُوا۟ بِهِۦ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَٰبَ كُلِّ شَىْءٍ حَتَّىٰٓ إِذَا فَرِحُوا۟ بِمَآ أُوتُوٓا۟ أَخَذْنَٰهُم بَغْتَةً فَإِذَا هُم مُّبْلِسُونَ

Terjemahan:
“Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa”. (QS. Al-An’am ayat 44).

Atau di surat Al-Imran ayat 178, yang berbunyi:

وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اَنَّمَا نُمْلِيْ لَهُمْ خَيْرٌ لِّاَنْفُسِهِمْ ۗ اِنَّمَا نُمْلِيْ لَهُمْ لِيَزْدَادُوْٓا اِثْمًا ۚ وَلَهُمْ عَذَابٌ مُّهِيْنٌ

Terjemahan:

“Dan janganlah sekali-kali orang-orang yang kafir menyangka, bahwa apa yang Kami berikan kepada mereka itu lebih baik bagi diri mereka sendiri. Sesungguhnya, Kami berikan kepada mereka untuk menambah dosa mereka; dan bagi mereka azab yang menghinakan.”

Kedua Surat dan Ayat dalam Al-Qur’an ini menunjukkan bahwa ketika Allah memberikan kesuksesan atau kenikmatan kepada orang-orang yang tidak beriman, itu sebenarnya adalah bentuk ujian atau peringatan yang berakhir dengan azab di akhirat.

Adapun hadits tentang istidraj yang diriwayatkan Uqbah bin ‘Aamir RA. “Apabila engkau melihat Allah memberi seorang hamba kelimpahan dunia atas maksiat-maksiatnya, apa yang ia suka, maka ingatlah, sesungguhnya hal itu adalah istidraj”.

Pelajaran dari Konsep Istidraj

Istidraj mengandung pelajaran penting bagi umat Islam. Pertama, ini mengingatkan kita bahwa kesuksesan duniawi bukanlah penentu utama keberkahan atau keridhaan Allah. Sebaliknya, hal itu dapat menjadi ujian atau bahkan peringatan. Kita tidak boleh merasa aman dalam dosa atau perbuatan jahat kita hanya karena kita mendapatkan kenikmatan sementara.

Kedua, Istidraj mengajarkan kita untuk selalu merenungkan tindakan kita dan berusaha untuk memperbaiki kehidupan spiritual kita. Istidraj tidak hanya berlaku bagi orang-orang yang melakukan perbuatan jahat, tetapi juga bagi semua orang. Semua kesuksesan dan kenikmatan yang kita nikmati seharusnya menjadi tanda syukur kepada Allah dan kesempatan untuk mendekatkan diri kepada-Nya.

Dalam Islam, Istidraj adalah salah satu cara Allah menunjukkan rahmat-Nya yang tersembunyi. Ini adalah pengingat bahwa Allah selalu mengawasi tindakan kita dan memberikan peluang kepada kita untuk bertaubat dan kembali kepada-Nya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu menjaga iman dan amal kita, dan tidak terjebak dalam tipu daya Istidraj.

Dalam kesimpulan, Istidraj adalah konsep yang mengingatkan kita tentang kekuasaan Allah, ujian-Nya, dan rahmat-Nya yang tersembunyi. Ini adalah pelajaran penting bagi umat Islam untuk tetap waspada dan tawakal kepada Allah dalam setiap aspek kehidupan mereka, baik dalam kesulitan maupun kesuksesan.

Nah teman-teman begitulah penjelasan tentang Isttidraj. semoga setiap ilmu yang kita dapat darimanapun sumbernya dan dari artikel ini, jika itu hak positif bisa teman-teman aplikasikan di kehidupan sehari-hari.

Nantikan artikel kami lainnya, hanya di Yayasan Senyum Mandiri. Tak hanya menyajikan artikel menarik dan informatif saja, Kami juga membukakan jalan bagi Sahabat untuk menunaikan Zakat, Infaq, Sedekah, dan Wakaf.

Informasi lebih lengkapnya bisa klik disini!

Rekening Donasi

Tinggalkan komentar