Kisah Kemenangan Kaum Muslimin Pada Perang Dzi Amr

Perang Dzi Amr atau Ghazwah Dzu’Amr merupakan satu operasi militer terbesar sebelum perang Badar, yang mana dipimpin langsung oleh Rasulullah SAW.

Menurut dari keterangan Ibnu Ishaq, sepulang dari perang Sawiq Rasulullah SAW lantas tinggal sementara di Madinah pada bulan Dzulhijjah dan Muharram bersama dengan umatnya.

Perang Dzi Amr terjadi setelah Rasulullah SAW mendapat sebuah informasi dari intelijen Madinah, bahwa akan ada sekelompok orang dari Bani Tsa’labah dan Bani Maharib ke pinggiran Kota Madinah untuk melakukan serangan.

Mendengar hal tersebut, Rasulullah SAW lantas menggerakkan seluruh sahabat untuk ikut andil dalam sebuah pertempuran. Rasulullah SAW kemudian pergi ke Dzi Amar bersama dengan pasukannya yang berjumlah 450 orang, baik yang menggunakan kendaraan maupun jalan kaki.

Namun sebelum keberangkatan, Rasulullah SAW telah memberi amanah kepada Utsman bin Affan untuk memimpin Madinah sementara waktu.

Baca Juga: Muslim Harus Tahu! Perang Waddan, Pertempuran Pertama yang Dipimpin Rasulullah SAW

Ketika di tengah perjalanan, pasukan Muslim menangkap seseorang dari Bani Tsa’labah bernama Jabbar. Ia pun dibawa ke hadapan Rasulullah SAW. Lalu Rasulullah SAW menyerukan Islam terhadapnya, kemudian ia pun masuk Islam, dan bergabung bersama Bilal untuk menjadi penunjuk jalan pasukan kaum muslimin yang hendak menyambangi daerah musuh, yang akan dilangsungkannya perang Dzi Amr.

Sesaat setelah mendengar kedatangan pasukan Muslimin, Musuh tiba-tiba mundur dan lari untuk bersembunyi di puncak gunung.

Setibanya Rasulullah SAW dengan pasukan Muslimin di daerah yang bernama Dzi Amr itu, musuh sudah tidak berada disana.

Rasulullah SAW dan pasukan Muslimin memutuskan untuk tinggal di sekitaran mata air selama sebulan penuh, Bulan Safar tahun ketiga Hijriah, untuk menunjukkan kekuatan kaum muslimin kepada orang-orang Arab Badui dan agar mereka merasa takut.

Sebulan sudah Rasulullah SAW dan pasukan Muslimin berada di tempat perang Dzi Amr, tetapi tidak ada tanda-tanda penyerangan dari kabilah-kabilah yang ada di daerah Najd tersebut. Setelah penantian yang cukup lama ini akhirnya Rasulullah SAW dan pasukannya memutuskan untuk kembali ke Madinah.

Melihat kemunduran yang dilakukan pasukan musuh, Rasulullah SAW dan kaum Muslimin dinyatakan menang dalam perang Dzi Amr.

Dari Perang Dzi Amr tersebut membuat kaum kafir yang berada di Jazirah Arab merasa ketakutan. Tak ada yang sembarangan mampu melawan kaum Muslimin.

Hal ini membuat eksistensi pemerintahan baru kaum Muslim menjadi kokoh, walau berada di tengah-tengah Jazirah Arab, yang mana berpusat di Kota Madinah.

Nah, jadi itulah penggalan kisah kemenangan pasukan Muslimin pada Perang Dzi Amr. Dari momentum bersejarah diatas kita bisa belajar, bahwa setiap apapun yang terjadi di muka bumi ini merupakan ketetapan yang telah Allah Ta’ala berikan terhadap hambanya. Tugas kita hanya mengimani segala ketetapan-Nya dengan penuh keyakinan.

Menanamkan keyakinan pada setiap hal yang kita lakukan juga merupakan bagian dari keimanan. Sebab, keyakinan itu hanya bisa didapatkan dari rasa tawakal (berserah diri kepada Allah Ta’ala). Maka dari itu, yakinlah terhadap apa yang telah sedang kita upayakan, dan apapun yang telah Allah SWT berikan.

Baca Juga: Kisah Perang Hunain, ketika Harta Jarahan Membutakan Pasukan Muslim

Demikianlah yang dapat kami sajikan, mudah-mudahan hal ini menjadi sumber kebermanfaatan. Ikuti terus artikel kami lainnya, hanya di Yayasan Senyum Mandiri.

Tak hanya menyajikan informasi mengenai peristiwa di bulan Safar saja, Yayasan Senyum Mandiri membuka gerbang kebaikan bagi Sahabat untuk menunaikan Zakat, Infaq, Sedekah, dan Wakaf.

Yuk tingkatkan keimanan dengan bersedekah melalui Yayasan Senyum Mandiri!

Informasi lebih lengkapnya bisa klik disini.

Rekening Donasi

Tinggalkan komentar