Muslim Harus Tahu! Perang Waddan, Pertempuran Pertama yang Dipimpin Rasulullah SAW

Perang Waddan atau Perang Al-Abwa merupakan pertempuran pertama yang melibatkan umat muslim dan dipimpim langsung oleh Rasulullah SAW.

Perang Waddan terjadi pada tanggal 12 Shafar tahun 2 Hijriah atau berkisar antara pertengan 623 Masehi.

Dikatakan sebagai Perang Waddan atau Perang Al-Abwa, dikarenakan pertempuran tersebut terjadi pada daerah Waddan atau Abwa, yang mana merupakan salah satu daerah yang terletak di antara Kota Mekkah dan Madinah.

Di tempat itulah Rasulullah SAW dan para umatnya memulai peperangan pertama.

Berikut ini kami akan kupas secara rinci perihal apa saja yang terjadi pada Perang Waddan. Simak penjelasan selengkapnya.

Sejarah Perang Waddan

Perang Waddan atau Perang Al-Abwa terjadi dikarenakan umat Islam ingin menghentikan penindasan, penghinaaan, ancaman, dan juga gangguan yang tak henti-hentinya dilontarkan kaum kafir Quraisy. Bahkan setelah Rasulullah SAW dan umatnya hijrah ke Madinah pun hal tersebut tak kunjung usai.

Padahal, hijrah Rasulullah SAW dan umatnya hijrah ke Madinah merupakan bentuk perjuangan dan pengorbanan untuk menghindari segala bentuk ancaman dan perbuatan keji yang dilakukan kaum kafir Quraisy semasa di Mekkah.

Baca Juga: Kisah Kemenangan Kaum Muslimin Pada Perang Dzi Amr

Ancaman, fitnah, hinaan dan perlakuan buruk kafir Quraisy kian menjadi-jadi seiring berjalannya waktu. Bahkan, sesampainya Rasulullah SAW hijrah ke Madinah, secara terang-terangan kaum kafir Quraisy mengumumkan perang untuk bertempur dengan Rasulullah SAW dan umat Islam.

Siap tidak siap, umat muslim berusaha sekuat tenaga untuk menghadapi pertempuran yang akan diselenggarakan di sebuah desa besar bernama Abwa yang letaknya berada di dekat daerah Waddan.

Sebelum berangkat, Rasulullah memberi amanah kepada Sa’ad bin Ubadah untuk sementara memimpin kaum muslim yang ada di Madinah. Kemudian, Rasulullah SAW berangkat menuju Desa Abwa bersama dengan para sahabat yang berjumlah 70 orang.

Pada saat berangkat, pasukan umat Islam mengibarkan bendera putih yang dibawa oleh Hamzah, paman Rasulullah SAW.

Sementara itu, sebelum perang Waddan terjadi, Rasulullah SAW sudah merencanakan strategi yang untuk menghadapi pertempuran. Kesepakatan terakhir yang diambil Rasulullah SAW dan para sahabat ialah strategi menghalangi kaum kafir Quraisy. Umat Islam berpencar dan memasang badan di area yang berbeda, hal itu bertujuan untuk mengepung kaum kafir Quraisy di area tersebut.

Kendati demikian, strategi tersebut ternyata tak bisa terlaksana dikarenakan kaum kafir Quraisy telah pergi sebelum berhadapan dengan umat muslim.

Sesampainya disana, umat Islam malah bertemu dengan Bani Dhamrah. Dari pertemuan tersebut membuahkan satu perjanjian antara umat muslim dengan Bani Dhamrah.

Perjanjian ini telah disepakati oleh Rasulullah SAW dan pembesar Bani Dhamrah bernama Majdi bin Amr Adh-Dhamri. Berikut isi perjanjiannya:

  • Bani Dhamrah tidak boleh menyerang atau memerangi umat Muslim.
  • Umat Muslim tidak bisa melakukan pertempuran dengan Bani Dhamrah.
  • Diwajibkan membela dan melindungi satu sama lain jikalau terjadi penyerangan dari pihak luar.
  • Bani Dhamrah tidak diperkenankan membantu orang-orang yang ingin melakukan penyerangan umat Muslim.

Setelah perjanjian tersebut disepakati, maka Rasulullah SAW bersama dengan para sahabat kembali ke Madinah tanpa terjadinya peperangan.

Namun, di balik peristiwa ini, kita jadi tahu akan sejarah peperangan pertama yang hendak dilakukan Rasulullah SAW dan umat Islam untuk memerangi kaum kafir Quraisy.

Baca Juga: Kisah Perang Hunain, ketika Harta Jarahan Membutakan Pasukan Muslim

Demikianlah pembahasan kita kali ini, mudah-mudahan apa yang sudah disampaikan tadi dapat menjadi sumber manfaat yang dapat diamalkan dengan baik. Ikuti terus artikel kami lainnya, hanya di Yayasan Senyum Mandiri.

Tak hanya menyajikan informasi mengenai peristiwa di bulan Safar saja, Yayasan Senyum Mandiri membuka gerbang kebaikan bagi Sahabat untuk menunaikan Zakat, Infaq, Sedekah, dan Wakaf.

Yuk tingkatkan keimanan dengan bersedekah melalui Yayasan Senyum Mandiri!

Informasi lebih lengkapnya bisa klik disini.

Rekening Donasi

Tinggalkan komentar