Kisah Sahabat Rasul, Umar bin Khattab dan Seekor Burung Pipit

Kisah sahabat Rasul memang tak henti-hentinya menginspirasi banyak orang. Salah satu kisahnya datang dari Khalifah Islam kedua, Amirul Mukminin Umar bin Khattab ra yang menyayangi sesama makhluk ciptaan Allah.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar ra, Rasulullah SAW bersabda, “Orang-orang yang berbelas kasih akan mendapatkan belas kasih dari (Allah) Yang Maha Pengasih. Karena itu, berbelas kasihlah kepada setiap makhluk di bumi, niscaya ‘penduduk langit’ akan mengasihimu.”

Dari hadis diatas, dapat disimpulkan bahwa kita sebagai manusia mesti menyayangi dan mengasihi sesama makhluk hidup. Seperti yang terdapat dalam kisah sahabat Rasul yakni Umar, yang menyelamatkan burung pipit.

Menyayangi dan Mengasihi Sesama Makhluk Hidup

Sebagai salah satu ciptaan Allah yang paling sempurna, manusia sudah sepatutnya untuk memberikan kasih sayangnya kepada seluruh makhluk ciptaan Allah. Tidak hanya terhadap sesama manusia, namun juga terhadap hewan, tumbuhan, dan alam.

Atas dasar inilah juga yang menyebabkan Sayidina Umar bin Khattab mendapatkan kemuliaan dari Allah SWT. Lantaran perilakunya yang saling mengasihi dan menyayangi makhluk hidup.

Kisah sahabat Rasul yang sangat menakjubkan ini, termaktub dalam kitab Mawa’izh al-Ushfuriyah karya Syekh Muhammad bin Abu Bakar al-Ushfuri. Dan hingga kini, kisahnya masih terkenal sampai sekarang.

Baca Juga: Kisah Inpiratif Umar Bin Khattab: Transformasi dari Musuh Islam Menadi Khulafaur Rasyidin

Kisah Sahabat Rasul, Pengenalan Sekilas tentang Umar bin Khattab

Sebelum membahas kisah Umar dengan seekor burung pipit, mari kita mengulik terlebih dahulu mengenai siapakah Umar bin Khattab ra. Umar bin Khattab merupakan salah satu sahabat Rasulullah SAW.

Setelah kematian Abu Bakar Ash-Shidiq, Ia kemudian ditunjuk sebagai khalifah kedua untuk menggantikannya. Umar mendapat gelar al-Faruq, yakni pemisah antara yang benar dengan yang batil. Dan Amir al-Mu’miniin, yakni pemimpin orang-orang beriman.

Umar dikenal dengan sosok yang tegas dan perkasa, bahkan ia sempat dijuluki ‘Singa Padang Pasir’. Umar kemudian meninggal pada hari Rabu, 25 Dzhulhijjah 23H/644M. Selepas kepergiannya, jabatan khalifah kemudian dipegang oleh Utsman bin Affan.

Kisah Sahabat Rasul, Umar bin Khattab yang Menyelamatkan Burung Pipit

Kembali pada kisah sahabat Rasul. Suatu hari, Khalifah Umar sedang berjalan-jalan di Kota Madinah. Ia bermaksud untuk mengecek keadaan serta melihat kondisi umat Islam yang ia pimpin.

Saat Umar berjalan menyusuri jalanan dan gang-gang kecil, Ia menyaksikan seorang anak kecil yang sedang bermain-main dengan seekor burung pipit. Anak kecil itu mempermainkan burung pipit itu sesuka hati. Tak jarang pula dicekiknya sang burung pipit.

Kisah sahabat Rasul masih berlanjut, melihat hal itu timbullah rasa iba dari Umar bin Khattab. Karena tidak tega melihat burung kecil itu dipermainkan, lantas Umar mendekati anak kecil itu seraya berkata, “Wahai anakku, maukah engkau melepaskan atau menjual burung itu kepadaku?” ucap Umar.

Mendengar hal tersebut, anak kecil itu senang kegirangan, ia berkata, “Baiklah tuan, silahkan.” Setelah mendapatkan burung pipit itu, Umar kemudian mengelus-elus burung itu secara halus dan perlahan.

Hal itu bertujuan agar burung itu merasa tenang dan nyaman. Umar benar-benar ingin menunjukan bahwa dirinya bukanlah sebuah ancaman bagi burung tersebut. Setelah dirasa tenang, Umar kemudian membebaskan burung pipit itu ke langit.

Kisah Sahabat Rasul, Umar yang Menyayangi Makhluk Hidup

Kisah Umar dengan burung pipit masih berlanjut. Setelah Umar wafat, seorang Ulama terkemuka menyaksikan Umar dalam mimpinya. Ia kemudian bertanya, “Apa kabar, wahai Umar? Apa yang telah Allah perbuat atasmu?”

Dalam mimpi ulama itu, Umar berkata bahwa dirinya telah mendapat ampunan dari Allah SWT. “Allah telah mengampuniku dan melewatkan (tidak dicatat) segala dosaku.”

Kisah sahabat Rasul masih berlanjut, sang Ulama penasaran lalu ia bertanya, “Apa sebabnya? Apakah karena kedermawananmu, keadilanmu, atau karena zuhudmu yang membuatmu acuh tak acuh terhadap dunia?” tanya sang Ulama.

Umar menggelengkan kepala, kemudian berkata. “Ketika kalian menguburkanku, menutupiku dengan tanah, dan meninggalkanku sendiri, tiba-tiba datang dua malaikat yang sangat menakutkan. Akalku pun terasa hilang, seluruh sendi-sendi tulangku terasa gemetar.”

Umar melanjutkan, “Kedua malaikat itu mengambilku dan mendudukkanku dan hendak menanyaiku. Namun, tiba-tiba, muncul suara tanpa sosok untuk mencegah keduanya.”

“Tinggalkan hamba-Ku ini. Jangan kalian takut-takuti. Aku menyayanginya dan segala dosanya telah kuampuni karena dia telah menyayangi seekor burung pipit di dunia. Karena itu, Kusayangi dia di akhirat.”

Baca Juga: Sifat Terpuji Khalifah Umar bin Khattab yang Menjadi Teladan bagi Umat Muslim

Kisah Sahabat Rasul, Umar bin Khattab yang Menginspirasi

Kisah inilah yang kemudian tampaknya mengilhami Syekh Muhammad bin Abu Bakar al-Ushfuri untuk memberikan nama pada kitabnya yakni Mawa’izh al-Ushfuriyyah (Pelajaran dari Burung Pipit). Kisah serupa, terdapat juga dalam kitab Aqthaf ad-Daniyah.

Dari kisah Umar bin khattab diatas, terdapat sebuah pelajaran yang bisa kita petik yang nantinya bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Sebab, kita tidak pernah tahu, dari hal kecil apa yang nantinya akan menyelamatkan di akhirat, sebagaimana kisah sahabat Rasul diatas.

Tinggalkan komentar