Memahami Arti Penting dari Konsep Mahabbah Beserta Penerapannya yang Sesuai dengan Al-Qur’an

Konsep mahabbah mungkin suatu pemahaman yang masih tabu di kalangan masyarakat awam. Akan tetapi, hal ini merupakan suatu ilmu pengetahuan yang harus dipahami lebih dalam oleh seorang Muslim. Apa saja yang menjadi bagian dari mahabbah? Simak penjelasannya sebagai berikut!

Mahabbah ialah kata dalam bahasa Arab yang berasal dari kata kerja Ahabba-Yuhibbu Mahabbatan, maknanya mencintai secara mendalam, kecintaan, atau cinta yang begitu mendalam. Mahabbah didefinisikan sebagai kecenderungan hati secara total akan sesuatu, perhatian terhadapnya melebihi perhatian pada diri sendiri, jiwa, raga, ataupun harta.

Konsep Mahabbah

Rabi’ah al-Adawiyah merupakan sufi wanita yang memberi nuansa tersendiri dalam dunia tasawuf dengan mengenalkan konsep mahabbah.

Lantas, apa yang dimaksud dengan konsep mahabbah dalam Islam? Mahabbah ialah konsep pendekatan diri seorang hamba kepada Allah SWT berdasarkan cinta, bukan karena takut akan siksa neraka ataupun mengharap surga.

Dalam pengertian lain, konsep mahabbah menjadi jembatan akan hubungan seorang hamba dengan Allah SWT sebagai Tuhannya, tidak sebatas menjalankan peribadahan tetapi juga memiliki hati yang condong akan cinta-Nya Allah SWT.

Baca Juga: Pengertian Tafakur Beserta Cara Penerapannya yang Baik Menurut Pandangan Islam

Kendati demikian, mahabbah tidak hanya sebagai konsep kecintaan hati kepada Allah SWT saja, melainkan mahabbah dapat dipraktikkan dalam hubungan antarsesama makhluk. Namun, tentunya dengan kadar yang sudah ditetapkan dalam Islam.

Sebagaimana Islam mengajarkan bahwa dalam hidup seorang Muslim harus memiliki rasa cinta kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Barulah setelah itu, ia bisa menaruh rasa cinta akan dirinya sendiri, orang tua, pasangan yang halal, serta keturunannya dan orang-orang disekitar.

Penerapan Konsep Mahabbah yang Sesuai dengan Al-Qur’an

Pada praktik ibadah, mahabbah tidak sebatas memiliki kesenangan atau kecenderungan hati kepada Allah SWT. Mahabbah haruslah dibuktikan dengan pengamalan ibadah yang sesuai dengan tuntunan Islam. Sebab, orang yang mahabbah kepada Allah SWT pastilah akan menaruh Allah SWT ditempat tertinggi dalam hidupnya, bahkan melebihi apapun.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat Ali ‘Imran Ayat 31 yang berbunyi:

قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ ٱللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

Artinya: Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Dalam tafsir ringkas Kementrian Agama RI mengenai Surat Ali ‘Imran Ayat 31 dijelaskan bahwa:

“Katakanlah, wahai nabi Muhammad, kepada mereka yang merasa mencintai Allah, jika kalian mencintai Allah, ikutilah aku, dengan melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi segala larang-an-Nya yang disyariatkan melalui aku, juga ditambah dengan melaksanakan sunahsunahku, niscaya Allah mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian. Allah maha pengampun, maha penyayang terhadap siapa pun yang mengikuti perintah rasul-Nya dan meninggalkan larangannya. Sebagai bukti kecintaan kepada Allah, maka katakanlah, wahai nabi Muhammad, kepada mereka yang telah mencintai Allah, taatilah Allah dan rasul baik dalam perintah maupun larangan-Nya. Sebab, jika kalian berpaling dari menaati Allah dan rasul-Nya sementara kalian mengaku telah mencintai-Nya, maka ketahuilah bahwa Allah tidak menyukai orang-orang kafir, baik dari segi akidah maupun mereka yang bergelimang dalam kedurhakaan”.

Kesimpulan dari tafsir ringkas Kementrian Agama RI mengenai Surat Ali ‘Imran Ayat 31, bahwasanya konsep mahabah itu tidak semata-mata hanya memiliki kecintaan hati kepada Allah SWT, melainkan mahabbah itu adalah kecenderungan jiwa dan raga untuk melakukan segala perintah Allah SWT, serta menjauhi segala perkara yang menjadi larangan-Nya.

Itulah pemaparan materi kali ini mengenai konsep mahabbah dalam Islam, berita lainnya bisa Sahabat dapatkan hanya di website resmi Senyum Mandiri Foundation.

Tak hanya menyajikan artikel saja, Yayasan Senyum Mandiri membuka jalan kebaikan bagi Sahabat yang ingin menunaikan Zakat, Infaq, Sedekah, dan Wakaf.

Mari tingkatkan keimanan dengan bersedekah melalui Yayasan Senyum Mandiri!

Informasi lebih lengkapnya bisa klik disini.

Rekening Donasi

Tinggalkan komentar