Mempelajari Lebih dalam Mengenai Sejarah Ibadah Haji

Sejarah Ibadah Haji – Haji ialah kegiatan mengunjungi atau mendatangi Baitullah (Ka’bah), untuk kemudian melaksanakan ibadah karena Allah ta’ala. Haji dilaksanakan sesuai dengan syariat dan waktu yang telah ditetapkan.

Ibadah haji dihukumi wajib bagi sesiapa yang mampu melaksanakannya. Haji menjadi bagian dari rukun islam yang kelima, dan merupakan penyempurna ibadah dalam agama islam.

Tak serta merta ibadah haji diperintahkan. Terdapat sejarah yang melatarbelakangi ibadah wajib ini. Untuk meneladani ibadah haji ini, ketahui lebih dulu sejarah ibadah haji agar kamu dapat mengambil hikmah dari ibadah haji ini.

Sejarah Ibadah Haji Pada Masa Nabi Ibrahim AS

Sejarah ibadah haji berawal dari masa Nabi Ibrahim AS. yakni pada 1861-1686 sebelum masehi. Nabi Ibrahim AS. menerima perintah dari Allah SWT. untuk membangun Ka’bah. Sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Baqarah ayat 127 berikut ini:

اِذْ يَرْفَعُ اِبْرٰهٖمُ الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَاِسْمٰعِيْلُۗ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا ۗ اِنَّكَ اَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

  1. Dan (ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan pondasi Baitullah bersama Ismail, (seraya berdoa), “Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

Kemudian Nabi Ibrahim AS. dan Ismail bekerja membangun Ka’bah sampai ketinggian 7 hasta. Kemudian Jibril menunjukkan kepada mereka posisi Hajar aswad. Setelah itu, Nabi Ibrahim meletakkan Hajar Aswad pada posisinya semula. Lalu Nabi Ibrahim AS. membuatkan 2 pintu ka’bah. Pintu pertama terbuka ke arah timur dan pintu kedua terbuka ke arah barat.

Seusai membangun Ka’bah, Nabi Ibrahim AS dan puteranya Ismail,untuk kemudian melakukan ibadah haji sebagaimana yang telah diperintahkan oleh Allah SWT. Pada tanggal 8 Dzulhijjah Jibril turun untuk menemui dan menyampaikan pesan kepada Nabi Ibrahim AS.  Jibril meminta Nabi Ibrahim mendistribusikan air zam zam ke beberapa tempat seperti Mina dan Arafah. Maka hari itu disebut dengan dengan hari “Tarwiyyah” (pendistribusian air).

Setelah selesai pembangunan Baitullah dan pendistribusian air tersebut, maka Nabi Ibrahim berdoa kepada Allah yang tercantum dalam Al Qur’an :

وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اجْعَلْ هٰذَا بَلَدًا اٰمِنًا وَّارْزُقْ اَهْلَهٗ مِنَ الثَّمَرٰتِ مَنْ اٰمَنَ مِنْهُمْ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ قَالَ وَمَنْ كَفَرَ فَاُمَتِّعُهٗ قَلِيْلًا ثُمَّ اَضْطَرُّهٗٓ اِلٰى عَذَابِ النَّارِ ۗ وَبِئْسَ الْمَصِيْرُ

” Dan (ingatlah) ketika Nabi Ibrahim berdoa : ” Yaa Tuhanku. jadikanlah negeri ini negeri yang aman sentosa dan berikanlah riski dari buah-buahankepada penduduknya yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari kemdian. Allah berfirman : ” Dan kepada orang yang kafirpun aku beri kesenangan sementara, kemudian aku paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali”. (QS. Al Baqarah : 126)

Sejak saat itu, kaum Muslimin melaksanakan ibadah haji dengan tujuan berziarah ke Ka’bah setiap tahun. Ini mengikuti risalah Nabi Ibrahim AS. dan Nabi Ismail AS., serta risalah para Nabi dan Rosul setelah keduanya. Ritual suci ini berlangsung terus menerus seperti pelaksanaan yang pernah dilakukan oleh Nabi Ibrahim AS. dan Nabi Ismail AS. Namun pada periode tokoh Mekkah ‘Ammarbin Luha, ritual haji mulai terkotori dengan kahadiran patung dan berhala.

Baca Juga: Berikut Ini Rukun Haji Menurut Imam Syafi’i

Sejarah Ibadah Haji Pada Masa Rasulullah SAW

Setelah melalui proses yang panjang, akhirnya keadaan sekitar ka’bah dapat disucikan berkat perjuangan Rasulullah SAW. bersama umatnya.

Sejarah ibadah haji pun kembali terukir pada zaman Rasulullah SAW. Dengan izin Allah SWT., kemurnian ibadah haji dapat kembali sesuai dengan  syariat yang telah ada sejak zaman Nabi Ibrahim AS.

Ka’bah menjadi tempat pusat peribadahan bagi seluruh umat muslim dari berbagai penjuru dunia. Ka’bah merupakan bangunan yang letaknya di Mekkah, Arab Saudi.  Pernyataan ini sesuai dengan firman Allah SWT. dalam QS. Al-Ma’idah Ayat 97:

۞ جَعَلَ ٱللَّهُ ٱلْكَعْبَةَ ٱلْبَيْتَ ٱلْحَرَامَ قِيَٰمًا لِّلنَّاسِ وَٱلشَّهْرَ ٱلْحَرَامَ وَٱلْهَدْىَ وَٱلْقَلَٰٓئِدَ ۚ ذَٰلِكَ لِتَعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ وَأَنَّ ٱللَّهَ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌ

Artinya: “Allah telah menjadikan Ka’bah, rumah suci itu sebagai pusat (peribadatan dan urusan dunia) bagi manusia, dan (demikian pula) bulan Haram, had-ya, qalaid. (Allah menjadikan yang) demikian itu agar kamu tahu, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan bahwa sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”


Begitulah pemaparan mengenai sejarah ibadah haji yang harus kamu pelajari lebih lanjut. Menilik sejarah ibadah haji yang singkat ini, mudah-mudahan kita mendapat kebermanfaatan seusai mempelajarinya.

Sebab, hikmah yang bisa kamu dapat adalah perjuangan besar Nabi-Nabi terdahulu, dengan izin Allah SWT. perjuangan tersebut masih bisa kita rasakan dengan nyata. Sebagai seorang muslim, kita harus mau berjuang dalam menyiarkan agama Allah SWT. sampai titik darah penghabisan.

Dalam rangka menyiarkan agama Allah SWT., Yayasan Senyum Mandiri membuka jalan bagi kamu yang ingin menyantuni adik-adik yatim, fakir, miskim, dan kaum dhuafa.

Informasi lebih lengkapnya bisa klik disini!

Satu pemikiran pada “Mempelajari Lebih dalam Mengenai Sejarah Ibadah Haji”

Tinggalkan komentar