Pengertian Aqidah dan Penerapannya Di Kehidupan Sehari-hari

Pengertian aqidah sendiri secara bahasa adalah ikatan atau percaya pada sutu dzat yaitu Allah SWT, sedangkan secara istilah aqidah bisa dikatakan sebagai keyakinan yang berlandaskan tauhid kepada Allah SWT.

Kendati begitu apakah kamu tahu cara menerapkan dan mempraktikan aqidah di kehidupan seha-hari?. jika belum, dalam artikel kali ini kita akan membahas mengenai cara penerapan aqidah dalam kehidupan sehari-hari, yuk disimak!

Aqidah adalah landasan dari ilmu tauhid yang di lafal kan sebgai berikut,

شْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ

Asyhadu’an laa ilaaha illallaahu, wa asyhaduanna muhammadar rasuulullah.

Terjemahan: “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah”

Dalam sebuah hadits yang diriwaytkan Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda “Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka bersaksi bahwasanya tidak ada Ilah (Tuhan) yang berhak disembah kecuali Allah dan bahwasanya Muhammad adalah utusan-Nya” (HR Bukhari dan Muslim)

Baca Juga: Apa itu Iman, Islam, dan Ihsan?

Aqidah adalah ikatan antara hamba dan Allah SWT, akidah sering disebut sebagai benang merah yang erat yang menjadi penghubung antara hamba dengan Rabb-Nya.

Aqidah juga sering di analogi kan sebagai bangunan yang tersusun dengan rapih, dengan aqidah sebagai pondasi, syariat (hukum) sebagai tiang yang menopang, dan akhlak sebagai atap yang menjadi pelengkap dan penyempurna atas semuanya.

Dalam artikel kali ini kita akan membahas mengenai aqidah juga penerapan dan praktiknya dalam kehidupan sehari-hari, sebagai berikut.

Penerapan Aqidah dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Menjalankan Perintah Allah SWT dan Menjauhi Larangan-Nya

Menjalankan perintah Allah dan Menjauhi apa-apa yang dilarang-Nya atau sering kita pahami sebagai ta’at (mentaati). Adalah penerapan dan praktik aqidah yang pertama dan meluas tentunya.

Jika meilhat dari apa yang dibawakan dari sini, ini terlihat mudah untuk diterapkan, namun nyatanya ini sangat sulit, kerana hal ini akan sangat meluas dan meluas lagi.

Dalam Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 59 dikatakan,

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَطِيْعُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوا الرَّسُوْلَ وَاُولِى الْاَمْرِ مِنْكُمْۚ فَاِنْ تَنَازَعْتُمْ فِيْ شَيْءٍ فَرُدُّوْهُ اِلَى اللّٰهِ وَالرَّسُوْلِ اِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ ذٰلِكَ خَيْرٌ وَّاَحْسَنُ تَأْوِيْلًا ࣖ

Terjemahan

Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya” QS, An-Nisa : 59.

Juga dalam hadits Rasulullah SAW bersabda,

نْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ: مَا نَهَيْتُكُمْ عَنْهُ فَاجْتَنِبُوْهُ، وَمَا أَمَرْتُكُمْ بِهِ فَأْتُوْا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ، فَإِنَّمَا أَهْلَكَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ كَثْرَةُ مَسَائِلِهِمْ وَاخْتِلاَفُهُمْ عَلَى أَنْبِيَائِهِمْ

Terjemahan:

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , dia berkata: “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,’Apa saja yang aku larang terhadap kalian, maka jauhilah. Dan apa saja yang aku perintahkan kepada kalian, maka kerjakanlah semampu kalian. Sesungguhnya apa yang membinasakan umat sebelum kalian hanyalah karena mereka banyak bertanya dan menyelisihi nabi-nabi mereka (tidak mau taat dan patuh)“. (HR Bukhari dan Muslim).

2. Berpegang Teguh Kepada Al-Qur’an dan Hadits

Berikutnya dari penerapan aqidah dalam kehidupan sehari-hari adalah berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan As-sunnah. Berpegang bukan berarti hanya menjadi pajangan diruma atau dibaca saja. Melainkan harus dipahami isinya, diamalkan dan dibagikan ilmunya,

Dalam hadits Rasulullah SAW bersabda,

Sesungguhnya telah aku tinggalkan pada kalian dua perkara yang tidak akan tersesat selagi (kalian) berpegang teguh dengan keduanya yaitu Al-Qur’an dan sunahku“. (HR. Muslim).

Berpegang kepada Al-Quran dan hadits itu berarti berpegang terhadap aqidah (ikatan) kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.

3. Menjauhi Syirik

Syirik adalah menduakan atau memperskutukan Allah SWT, ini berarti tidak menjadikan Allah satu-satunya yang disembah da diibadahi. Syirik merupakan dosa besar yang terkadang orang tak sadar telah melakukannya, namun hal yang paling kita sadari dan mendasar adalah seperti datang ke paranormal, percaya ramalan, menyembah berhala dan lain-lain.

اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغْفِرُ اَنْ يُّشْرَكَ بِهٖ وَيَغْفِرُ مَا دُوْنَ ذٰلِكَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۚ وَمَنْ يُّشْرِكْ بِاللّٰهِ فَقَدِ افْتَرٰٓى اِثْمًا عَظِيْمًا

Terjemahan:

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar” QS. An-Nisa : 48.

4. Ikhlas dalam Beribadah

Ikhlas dalam kbbi atau yang diketahui masyarakat indoonesia adalah rela dan merelakan. Kendati begitu berbeda dengan bahasa Al-Qur’an. Ikhlas adalah murni, suci, lurus, tidak bengkok.
Pengertian ikhlas sendiri dijelaskan dalam surat Al-Ikhlas ayat 1-4 mengenai kedudukan Allah SWT sebagai berikut,

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ

Artinya: “Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa

اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ

Artinya: “Allah tempat meminta segala sesuatu

لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ

Artinya: “(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan

وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ ࣖ

Artinya: “Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.”

Ikhlas berarti meng-Esa kan Allah SWT, mengaku, mempercayai, mengimani dan menjalankan semua perintah dari Allah SWT dzat yang Maha Ahad.

Baca Juga: Mengenal Penyebab Adanya Penyimpangan Aqidah

Kesimpulan

Aqidah merupakan bentuk dasar dan pondasi dalam ber-islam, maka dari itu kita seharusnya sudah sangat paham mengenao pengertia aqidah dan cara penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. artikel ini hanyalah media pengingat dari apa yang sudah sepantasnya diingat.

Nah teman-teman begitulah penjelasan tentang pengertian aqidah dan penerapannya di kehidupan sehari-hari. Semoga setiap ilmu yang kita dapat darimanapun sumbernya dan dari artikel ini, jika itu hak positif bisa teman-teman aplikasikan di kehidupan sehari-hari

Nantikan artikel kami lainnya, hanya di Yayasan Senyum Mandiri. Tak hanya menyajikan artikel menarik dan informatif saja, Kami juga membukakan jalan bagi Sahabat untuk menunaikan Zakat, Infaq, Sedekah, dan Wakaf.

Informasi lebih lengkapnya bisa klik disini!

Rekening Donasi

Tinggalkan komentar