Rencana Menikah di Bulan Syawal? Berikut Beberapa Keutamaan Yang Perlu Diketahui!

Bulan Syawal merupakan bulan yang didalamnya terdapat perayaan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal. Sebagai bulan yang mulia, banyak orang yang memilih bulan Syawal untuk melaksanakan pernikahan. Di samping itu, terdapat beberapa keutamaan saat menikah di bulan Syawal.

Menikah termasuk salah satu ibadah. Di sisi lain bagi seorang muslim, dengan melaksanakan pernikahan dianggap sudah menyempurnakan separuh agamanya.

Dari Anas bin Malik, Nabi Muhammad SAW bersabda: “Ketika seorang hamba menikah, berarti dia telah menyempurnakan setengah agamanya, maka bertakwalah kepada Allah pada setengah sisanya.”

Lantas apa saja keutamaan menikah di Bulan Syawal, berikut penjelasannya

Keutaamaan Menikah di Bulan Syawal

Melaksanakan pernikahan pada bulan Syawal atau bulan lainnya termasuk keputusan yang harus dipertimbangkan dengan matang. Tapi ada beberapa keutamaan menikah di bulan Syawal yang perlu diketahui.

1. Mengikuti Sunnah Rasulullah SAW

Bulan syawal dianjurkan untuk menikah karena Rasulullah pun menikahi Ummul Mukminin Sayyidah Aisyah radhiyallahu ‘anha pada bulan syawal, sebagaimana yang tercantum pada hadits shahih dari Sayyidah Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata:

تَزَوَّجَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي شَوَّالٍ وَبَنَى بِي فِي شَوَّالٍ فَأَيُّ نِسَاءِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ أَحْظَى عِنْدَهُ مِنِّي

Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menikahiku pada bulan Syawal dan berkumpul denganku pada bulan Syawal, maka siapa di antara istri-istri beliau yang lebih beruntung dariku?” (HR Muslim 2551, At-Tirmidzi 1013, An-Nasai 3184, Ahmad 23137).

Dengan menikah pada bulan Syawal diharapkan mendapatkan keberkahan dalam rumah tangga.

2. Mendapat Pahala Ganda

Menikah di bulan Syawal tidak hanya mengikuti sunnah Rasulullah SAW, tetapi diyakini juga dapat memberikan pahala ganda kepada pasangan yang menikah.

Sehingga pahala yang didapatkan menjadi berlipat yang berasal dari ibadah menikah itu sendiri dan pahala tambahan karena mengikuti sunnah Rasulullah.

Menurut pandangan Islam, mengikuti sunnah termasuk dalam bentuk penghormatan kepada Nabi serta menjadi sumber pahala yang besar.

3. Membantah Pandangan Buruk Kaum Arab Jahiliyah

Syawal memiliki sejarah yang menyebabkan lahirnya berbagai pantangan diantaranya termasuk larangan untuk melaksanakan pernikahan, hal ini terjadi sebelum kedatangan risalah Rasulullah SAW.

Muhammad bin Allan Al-Shiddiqi dalam Dalil Al-Falihin menyampaikan bahwa nama Syawal diambil dari kata Sya-lat al-bil yang memiliki arti seekor unta yang mengangkat ekornya dan memiliki pertanda bahwa dia tidak mau untuk menikah.

Hal tersebut memunculkan anggapan yang membuat khawatir kaum Arab Jahiliyah untuk menikah di bulan Syawal. Tak hanya itu mereka menganggap menikah di bulan Syawal merupakan suatu kesialan dan akan berujung pada perceraian.

Untuk membantah anggapan salah kaum Arab Jahiliyah tersebut, Rasulullah SAW melakukan pernikahan di bulan Syawal. Ini dilakukan agar tidak ada lagi yang menganggap bulan Syawal sebagai bulan sial.

4. Menghilangkan Kesyririkan

Keutamaan menikah pada bulan Syawal lainnya yaitu menghilangkan kesyirikan sebagaimana hadis Nabi Muhammad SAW:

“Thiyarah (anggapan sial terhadap sesuatu) adalah kesyirikan. Dan tidak ada seorang pun di antara kita melainkan (pernah melakukannya), hanya saja Allah akan menghilangkannya dengan sikap tawakkal.” (HR. Imam Ahmad)

5. Meningkatkan Keimanan dan Ketaqwaan

Dengan memulai perjalanan dalam kehidupan berumah tangga, diharapkan seseorang semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT dan sadar akan makna menikah itu tidak hanya sekadar untuk memenuhi kebutuhan jasmani tetapi juga rohani.

Menikah di bulan Syawal, yang termasuk bulan penuh keberkahan dapat menjadi awal yang baik untuk memperkuat keimanan dan ketaqwaan pasangan suami istri.

Tinggalkan komentar