Sudah Sejauh Apakah Kamu Tahu akan Sejarah Palestina yang dijuluki sebagai Negerinya Para Nabi?

Sedalam apa sih pengetahuanmu tentang Palestina yang menjadi negeri pemberani dalam menegakkan agama Allah? Cari tahu selengkapnya mengenai sejarah Palestina!

Palestina merupakan sebuah negeri yang diberkahi akan sejarah Nabi-Nabi terdahulu. Dari dulu kala, Palestina menjadi saksi akan perjalanan spiritual para utusan Allah. Hal ini membuat Palestina dikenal dengan julukan “Negeri Para Anbiya”.

Sejarah Palestina

Menurut sejarah, Palestina dulunya lebih dikenal sebagai negeri Syam yang mana saat itu merupakan pusat perniagaan bagi orang-orang Quraisy.

Palestina adalah negeri yang sangat Allah SWT berkahi. Sejumlah nabi dan rasul diketahui pernah mengunjungi atau bahkan menetap di sana. Seperti yang kita ketahui bahwasanya Nabi Nuh AS, Nabi Musa AS, Nabi Ibrahim AS, Nabi Ishak AS, serta Nabi Isa AS telah lama memijak tanah Palestina dalam proses perjalanan spiritualnya. Tidak terkecuali dengan Nabi Muhammad SAW yang telah lebih dahulu singgah di Masjid al-Aqsha, yakni pada saat melaksanakan perjalanan panjang menuju Langit Tertinggi (Isra wa al-Mi’raj).

Bahkan, keberkahan tanah Palestina ini telah termaktub dalam Al-Qur’an Surat Al-Anbiya Ayat 71 yang berbunyi:

وَنَجَّيْنَٰهُ وَلُوطًا إِلَى ٱلْأَرْضِ ٱلَّتِى بَٰرَكْنَا فِيهَا لِلْعَٰلَمِينَ

Artinya: “Dan Kami seIamatkan Ibrahim dan Luth ke sebuah negeri yang Kami telah memberkahinya untuk sekalian manusia”.

Sejarah Palestina yang disebut sebagai negerinya para Nabi bermula ketika banjir bandang yang menimpa Nabi Nuh AS dan umatnya selesai. Menurut beberapa pendapat, kejadian ini terjadi 3.000 Sebelum Masehi (SM).

Kala itu, umat Nabi Nuh AS berpencar untuk mendiami bumi, hingga tibalah bangsa Kanaan mulai menduduki tanah Palestina.
Sejarah Palestina berlanjut dengan kehadiran Nabi Ibrahim AS, lalu beliau menetap dan banyak menghabiskan waktu disana. Ini terjadi antara 2000-1500 tahun SM.

Baca Juga: Inilah 3 Alasan Israel Menyerang Rumah Sakit Indonesia di Gaza!

Di tanah Palestina itu pula Nabi Ibrahim AS dan Siti Hajar dikaruniai seorang putra yang diberi nama Ismail. Tidak hanya itu, melalui Siti Sarah lahirlah putra Nabi Ibrahim AS yang bernama Ishak. Kelak, putra pertama Nabi Ibrahim AS akan memiliki keturunan bangsa Arab (salah satu dari keturunannya ialah Nabi Muhammad SAW), dan Ishak akan menurunkan Nabi Yakub AS yang menjadi sosok Israil.

Kemudian Nabi Yakub AS juga akan mempunyai 12 anak, dimana salah satunya ialah Nabi Yusuf AS yang nantinya akan menjadi seorang bendaharawan negara Mesir. Akan tetapi, pada akhirnya Nabi Yakub AS dan 11 putranya memutuskan untuk pergi ke Mesir dan meninggalkan Palestina.

Sebagaimana penjelasan diatas, hal tersebut menjadi sebuah alasan atas Nabi Ibrahim AS yang mendapat sebuah gelar sebagai “Bapaknya Para Nabi”. Sebab, dari Rahim kedua istrinya telah melahirkan keturunan yang menjadi Nabi.

Pada tahun 1550-1200 SM Politik di Mesir memiliki perubahan. Bangsa Israil dianggap sebagai sumber permasalahan bagi negara Mesir. Hingga akhirnya, Raja setempat yang bergelar Firaun menjadikan mereka sebagai budak.

Sejarah Palestina sebagai negerinya para Nabi masih berlanjut hingga tahun1200-1100 SM. Kalai itu, Nabi Musa AS memimpin bangsa Israil (Bani Israil) meninggalkan Mesir, mengembara di gurun Sinai menuju “tanah yang dijanjikan.”

Janji itu tunai asalkan mereka dapat taat hanya kepada Allah SWT. ketika Bani Israil diperintah oleh Allah untuk memasuki tanah Filistin (Palestina), mereka justru malah membangkang.

Lalu, pada tahun 1000-922 SM Nabi Daud AS memimpin Palestina selam kurang lebih 40 tahun. Nabi Daud memiliki peran penting akan Masjid al-Aqsha yang kembali dibangun pada saat itu.

Saat tahun 922-800 SM, Nabi Sulaiman AS memimpin Palestina untuk menggantikan ayahnya yakni Nabi Daud AS. Sepeninggal Sulaiman, Israil dilanda perang saudara yang berlarut-larut. Akhirnya, kerajaan itu terbelah menjadi dua, yakni bagian utara bernama Israel beribu kota di Samaria. Adapun bagian selatan bernama Yehuda, beribu kota di Yerusalem.

Sejarah Palestina tidak berhenti disitu, Nabi Luth AS yang merupakan keponakan dari Nabi Ibrahim AS juga diutus kepada Kaum Sodom dan Gomorrah untuk menegakkan agama Allah. Makamnya juga berada di Palestina, bagian selatan Hebron.

Tidak hanya itu, Nabi Isa AS yang lahir di Bethlehem, dianggap sebagai nabi terakhir yang dimakamkan di Masjid Ibrahimi di Hebron, Tepi Barat.

Terakhir, sejarah Palestina menjadi saksi akan peristiwa isra dan mi’raj yang mana membuat Nabi Muhammad SAW dapat mengunjungi Baitul Maqdis atau Masjidil Aqsha. Bahkan, Masjid Al-Aqsha menjadi kiblat pertama umat Islam sebelum akhirnya dipindahkan ke Kakbah yang berada di Makkah, Arab Saudi.

Dari pemaparan diatas, dapat kita ketahui bahwasanya Palestina bukanlah negeri biasa, melainkan tanah suci yang didalamnya dipenuhi dengan keberkahan. Karena itulah, Palestina harus dipertahankan keberadaannya, terlepas dari pada konflik besar yang terjadi, hal itu tak lantas membuat para warganya berhenti untuk memperjuangkan tanah dan Islam sebagai agama Allah.

Sebagai penutup, ada sebuah kutipan yang mengatakan bahwa “Hampir semua barang dibuat di Cina, tapi tidak dengan keberanian. Karena keberanian hanyalah ada di Palestina”.

Demikianlah materi kali ini mengenai sejarah Palestina, Berita lainnya bisa Sahabat dapatkan hanya di website resmi Senyum Mandiri Foundation. Tak hanya menyajikan artikel saja, Yayasan Senyum Mandiri membuka jalan kebaikan bagi Sahabat yang ingin menunaikan Zakat, Infaq, Sedekah, dan Wakaf.

Mari tingkatkan keimanan dengan bersedekah melalui Yayasan Senyum Mandiri!

Rekening Donasi

Tinggalkan komentar