Bayaha Mengungkit Pemberian Sedekah, Siap-Siap Pahala Lenyap!

Sahabat, kita semua pasti pengen punya rekening pahala yang unlimited, ngalir terus kayak air terjun di surga, kan? Tapi, plot twist-nya, seringkali kita sendiri yang tanpa sadar nge-klik tombol delete atas pahala itu. Salah satu biang kerok terbesarnya? Yup, mengungkit pemberian sedekah.

Aktivitas yang kedengarannya sepele ini, mungkin cuma sekadar celetukan, ternyata bisa berakibat fatal. Ini bisa jadi game over buat nilai ibadah kita di hadapan Allah.

Mengungkit Pemberian Sedekah, Dosa yang Menghapus Pahala

Allah SWT udah ngasih warning keras soal bahaya mengungkit pemberian sedekah ini, sahabat. Coba kita check dan renungkan bareng firman-Nya di Surah Al-Baqarah ayat 264:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan mengungkit-ungkitnya dan menyakiti (perasaan si penerima)…” (QS. Al-Baqarah: 264)

Deep banget, kan?

Ayat ini bilang, orang yang ngungkit-ngungkit sedekah itu (di ayat lanjutannya) disamain kayak orang yang riya’, beramal cuma buat pamer, cari validasi manusia. Pahalanya? Hangus, zero, kayak debu di atas batu licin yang kesiram hujan deras.

Sedekah yang niat awalnya buat investasi akhirat, malah jadi bumerang dosa cuma karena lisan yang nggak terjaga.

Kenapa Kita Sering Tergoda Mengungkit Pemberian Sedekah?

Jujur aja, sahabat. Kadang penyakit ngungkit ini keluar gitu aja, kayak auto-pilot.

Misalnya, kita lagi kesel sama temen atau saudara, terus kita nyeletuk, “Lah, nggak inget dulu siapa yang nolongin kamu pas lagi susah?”

Cling! Rasanya ringan di mulut, tapi itu bisa nusuk banget di hati yang denger.

Godaan ini akarnya dari ego. Rasa ingin diakui, pengen dapet piala dermawan, atau sekadar merasa superior (lebih tinggi). Padahal, sedekah sejati itu adalah saat keikhlasan jadi engine utamanya. Ketika engine itu diganti sama gengsi, ya amalnya jadi failed di mata Allah.

Pelajaran dari Al-Qur’an dan Hadis tentang Keikhlasan

Ini bukan main-main, sahabat. Dalam sebuah hadis riwayat Muslim, Rasulullah SAW ngasih gambaran yang ngeri banget:

“Tiga golongan yang pertama kali diseret ke neraka adalah (salah satunya) orang yang bersedekah agar disebut dermawan…”

Can you imagine? Sedekah lho, sebuah amal yang luar biasa keren, tapi malah bisa jadi tiket pertama ke neraka. Kenapa? Karena niatnya offside.

Inilah alasan kenapa mengungkit pemberian sedekah itu red flag besar. Ia merusak software utama dari amal, yaitu keikhlasan.

Biar makin mantep, inget juga hadis ini, Sahabat: “Tujuh golongan yang akan dinaungi Allah pada hari kiamat… (salah satunya) …seorang yang bersedekah lalu ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya.” (HR. Bukhari)

Ini baru level ikhlas ultimate! Sedekah yang high value itu justru yang low profile.

Baca Juga: Bahaya Sifat Kikir, Kenapa Makin Pelit Justru Bikin Hidup Sulit?

Dampak Sosial dari Mengungkit Sedekah

Efeknya nggak cuma ke pahala kita di akhirat, tapi juga ke vibes sosial di dunia. Mengungkit pemberian sedekah itu toxic banget buat hubungan.

Penerima sedekah bisa ngerasa insecure, malu, atau bahkan ngerasa ‘dihina’ secara halus. Yang harusnya sedekah jadi perekat ukhuwah (persaudaraan), malah jadi awkward moment yang bikin hubungan jadi renggang.

Bukankah esensi sedekah itu spreading love dan empati, bukan spreading rasa utang budi?

Cara Agar Terhindar dari Mengungkit Pemberian Sedekah

Biar pahala sedekah kita aman sentosa sampai akhirat dan nggak jadi zonk, yuk kita coba upgrade mentalitas kita:

  1. Perbaiki Niat. Sebelum memberi, pause dulu. Pastikan tujuannya murni cari ridha Allah, bukan likes atau pujian manusia.
  2. Lupakan Setelah Memeberi. Anggap aja kayak buang air kecil, kata ulama. Setelah memberi, lupakan. Ikhlaskan. Jangan pernah berharap balas budi.
  3. Berdoa Agar Tetap Ikhlas. Hati kita ini bolak-balik. Jadi, wajib banget minta ke Allah biar niat kita selalu dijaga tetap lurus dan bersih.
  4. Lisan Control. Hindari ngebicarain bantuan yang pernah kita kasih. Sekalipun niatnya cuma sharing atau bercanda, itu bisa banget melukai hati penerima.
  5. Bersyukur Bisa Memberi. Ingat sahabat. Posisi kita sebagai ‘tangan di atas’ itu anugerah murni dari Allah. Bisa jadi suatu hari, kita yang butuh uluran tangan orang lain. Jadi, bersyukurlah.

Yuk, Sedekah Anti-Ngungkit Lewat Jalur yang Tepat!

Sahabat, tahu nggak? Salah satu cara terbaik menjaga keikhlasan kita adalah dengan menyalurkan sedekah lewat lembaga yang amanah dan profesional.

Kenapa? Biar kita nggak ketemu langsung sama penerimanya, jadi potensi buat ngungkit-ngungkit di masa depan jadi kecil banget! Kita literally bisa menerapkan prinsip ‘Give and Forget’.

Nah, kalau sahabat lagi cari tempat buat nyalurin kebaikanmu secara profesional dan impactful, Yayasan Senyum Mandiri siap banget jadi jembatan kebaikanmu. Insya Allah, sedekahmu aman, tepat sasaran, dan (yang paling penting) pahalanya terjaga utuh sampai akhirat.

Yuk, titip kebaikanmu di Yayasan Senyum Mandiri!

Untuk info & layanan donasi bisa hubungi kami, dengan klik di sini atau scan QR barcode di bawah.

Kesimpulan

Sahabat, mengungkit pemberian sedekah itu bukan cuma soal attitude atau etika sosial. Ini masalah fundamental iman.

Orang yang benar-benar yakin sama janji balasan Allah akan memberi tanpa pamrih, tanpa perlu pengakuan manusia. Ia tahu bahwa setiap rupiah yang dikeluarkan akan kembali berlipat ganda, selama tidak dirusak dengan al-mann (mengungkit) dan al-adza (menyakiti).

Jadi, mulai sekarang, yuk kita rawat keikhlasan kita. Jika sudah memberi, zip it. Diamlah.

Biarlah Allah yang mencatat dan approve amalan kita, bukan lidah kita yang membicarakannya. Karena sedekah yang sejati bukan tentang seberapa besar nominalnya, tapi seberapa orisinal niat tulus di baliknya.

Barcode Nomer CS Yayasan Senyum Mandiri 2025

“Menebar Sejuta Kebaikan”

Tinggalkan komentar