Jangan Anggap Sepele! 13 Dosa Suami Terhadap Istri yang Wajib Kamu Tahu

Dosa suami terhadap istri juga wajib diketahui dan dipahami lebih lanjut. Ini bertujuan agar keharmonisan dalam rumah tangga dapat berjalan dengan baik.

Pada artikel sebelumnya kami telah memaparkan secara rinci berkaitan dengan dosa istri terhadap suami. Namun, pada kesempatan kali ini kami akan menyajikan pembahasan mengenai dosa suami terhadap istri.

13 Dosa Suami Terhadap Istri

Sangat penting bagi setiap muslim dan muslimah untuk mengetahui lebih jelas perihal dosa suami terhadap istri, mengingat masih banyak orang yang abai terhadap hal ini. Padahal sudah menjadi kewajiban bagi setiap manusia untuk menuntut ilmu, tak terkecuali salah satu ilmu pernikahan seperti yang akan kami bahas disini.

Untuk menghilangkan kefakiran dalam berilmu, mari kita simak pemaparan mengenai dosa suami terhadap istri. Berikut penjelasannya dibawah ini:

  1. Tidak Mendidik Istri dan Anak

Suami merupakan seorang Imam atau pemimpin dalam keluarga. Seorang Imam hendaknya dapat mengarahkan makmumnya akan kebaikan dan kewajiban yang telah ditetapkan dalam agama.

Baca Juga: Penting! 13 Dosa Istri Terhadap Suami yang Wajib Diketahui

Mendidik istri dan anak adalah hal yang paling utama dilakukan oleh seorang suami. Maka dari itu, apabila suami tidak mau mendidik dan mengajarkan ilmu (terutama ilmu agama) terhadap istri dan anaknya, tentulah ia dianggap berdosa karena tak melaksanakan perintah Allah.

Sebagaimana perintah Allah SWT dalam QS. At-Tahrim ayat 6,

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ

Terjemahan:

“Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”.(QS. At-Tahrim ayat 6).

  1. Enggan Memberi Nafkah

Dosa suami terhadap istri yang kedua ialah enggan menafkahi keluarga. Sebab memberi nafkah terhadap keluarga merupakan kewajiban suami. Pernyataan ini juga sesuai dengan Kalam Allah SWT. dalam QS. Al-Baqarah ayat 233,

وَالْوَالِدٰتُ يُرْضِعْنَ اَوْلَادَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ لِمَنْ اَرَادَ اَنْ يُّتِمَّ الرَّضَاعَةَ ۗ وَعَلَى الْمَوْلُوْدِ لَهٗ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوْفِۗ لَا تُكَلَّفُ نَفْسٌ اِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَا تُضَاۤرَّ وَالِدَةٌ ۢبِوَلَدِهَا وَلَا مَوْلُوْدٌ لَّهٗ بِوَلَدِهٖ وَعَلَى الْوَارِثِ مِثْلُ ذٰلِكَ ۚ فَاِنْ اَرَادَا فِصَالًا عَنْ تَرَاضٍ مِّنْهُمَا وَتَشَاوُرٍ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا ۗوَاِنْ اَرَدْتُّمْ اَنْ تَسْتَرْضِعُوْٓا اَوْلَادَكُمْ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ اِذَا سَلَّمْتُمْ مَّآ اٰتَيْتُمْ بِالْمَعْرُوْفِۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ

Terjemahan:

“Dan ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyusui secara sempurna. Dan kewajiban ayah menanggung nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang patut. Seseorang tidak dibebani lebih dari kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita karena anaknya dan jangan pula seorang ayah (menderita) karena anaknya. Ahli waris pun (berkewajiban) seperti itu pula. Apabila keduanya ingin menyapih dengan persetujuan dan permusyawaratan antara keduanya, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin menyusukan anakmu kepada orang lain, maka tidak ada dosa bagimu memberikan pembayaran dengan cara yang patut. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan”.(QS. Al-Baqarah ayat 233).

  1. Mengabaikan Kewajiban Terhadap Orang Tua

Setelah menikah, tanggung jawab seorang anak lak-laki bertambah. Sebab, walau telah menjadi seorang suamipun ia masih memiki tanggung jawab terhadap kedua orang tuanya. Sehingga apabila suami tak lagi bertanggung jawab terhadap orang tuanya maka ia berdosa.

  1. Pelit

Siapa sangka pelit juga merupakan salah satu dosa suami terhadap seorang istri? Terkadang hal ini tak terlalu banyak dipermasalahkan bagi sebagian orang. Ada yang beralasan karena hematlah, supaya tidak boros atau apalah.

Akan tetapi, suami yang bersikap pelit ini terkadang dapat melukai perasaan sang istri. Dan apabila istrinya sudah terluka, maka suami berdosa.

  1. Membiarkan Istri Menafkahi Keluarga

Sesuai dengan perintah Allah SWT dalam QS. Al-Baqarah ayat 233, suami berkewajiban untuk menafkahi istri dan keluarganya.

Rasulullah SAW. bersabda,

“Seseorang dipandang berdosa bila ia menelantarkan belanja orang yang menjadi tanggung jawabnya” (HR Abu Daud, Muslim, Ahmad, dan Thabrani).

Dalam hadits lain Rasulullah SAW. bersabda ,

“Bertakwalah kepada Allah pada penunaian hak-hak para wanita, kewajiban kalian bagi istri kalian adalah memberi mereka nafkah dan pakaian dengan cara yang baik”. (HR Muslim).

  1. Membuat Istri Memimpin Rumah Tangga

Sudah tugas suami memimpin dalam keluarga. Maka berdosalah ia apabila membiarkan istrinya untuk memimpin rumah tangga.

Bahkan dengan tegas Rasulullah SAW. melarang hal itu terhadap umatnya. Dari Abu Bakar, Rasulullah SAW bersabda,

“Tidak akan beruntung suatu kaum yang dipimpin oleh seorang wanita,” (HR Bukhari, Tirmidzi, dan Nasa’i).

Baca Juga: Suami Harus Tahu! Bentuk Memuliakan Istri Menurut Pandangan Islam

  1. Berbuat Kasar Kepada Istri

Berbuat kasar kepada istri juga tak dibenarkan dalam islam, karena hal tersebut juga merupakan dosa suami terhadap istri dan keluarga. Maka dari itu, hendaklah seorang suami bersikap lemah lembut terhadap istri dan keluarganya.

Rasulullah SAW, beliau bersabda:

‘‘Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik akhlaknya terhadap istri-istrinya”. (HR At-Tirmidzi As-Shahihah no 284).

  1. Tidak Mencemburui Istri

Seorang suami haruslah memiliki rasa cemburu terhadap istrinya (dalam batas wajar). Maka apabila suami tidak merasa cemburu, ia dicap sebagai Dayyuts. Tentulah sikap ini juga merupakan dosa suami terhadap istri.

Sesuai dengan sabda Rasulullah SAW,

“Tiga golongan yang Allah tidak akan melihat mereka pada hari kiamat yaitu seseorang yang durhaka kepada kedua orangtuanya, wanita yang menyerupai lelaki dan ad-Dayyuts”. (HR. An-Nasa’i).

Ad-Dayyuts adalah lelaki yang tidak memiliki kecemburuan kepada istri atau keluarganya.

  1. Berpoligami Namun Tidak Sesuai Syariat

Poligami memanglah sah untuk dilakukan. Akan tetapi, dalam proses pelaksanaannya terdapat beberapa syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Agama Islam.

Mendapat persetujuan dari istri dan mendasari poligami tanpa adanya unsur nafsu, hal tersebut merupakan sebagian kecil dari syarat untuk berpoligami. Apabila berpoligami tanpa menjalankan syariat yang ada, maka itu dihukumi sebagai dosa suami terhadap istri.

Allah berfirman dalam QS. An-Nisa ayat 3,

وَاِنْ خِفْتُمْ اَلَّا تُقْسِطُوْا فِى الْيَتٰمٰى فَانْكِحُوْا مَا طَابَ لَكُمْ مِّنَ النِّسَاۤءِ مَثْنٰى وَثُلٰثَ وَرُبٰعَ ۚ فَاِنْ خِفْتُمْ اَلَّا تَعْدِلُوْا فَوَاحِدَةً اَوْ مَا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ ۗ ذٰلِكَ اَدْنٰٓى اَلَّا تَعُوْلُوْاۗ

Terjemahan:

“Dan jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu menikahinya), maka nikahilah perempuan (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Tetapi jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil, maka (nikahilah) seorang saja, atau hamba sahaya perempuan yang kamu miliki. Yang demikian itu lebih dekat agar kamu tidak berbuat zalim”.(QS. An-Nisa ayat 3).

  1. Berselingkuh dari Istrinya

Poligami tanpa menjalankan syariat saja sudah dilarang, apalagi berselingkuh. Tentulah sikap seperti ini merupakan salah satu dosa suami terhadap istri, karena telah mengingkari janji kesetiaaan.

Sebagaimana firman Allah SWT. dalam QS. An-Nur ayat 30,

قُلْ لِّلْمُؤْمِنِيْنَ يَغُضُّوْا مِنْ اَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوْا فُرُوْجَهُمْۗ ذٰلِكَ اَزْكٰى لَهُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا يَصْنَعُوْنَ

Terjemahan:

“Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu, lebih suci bagi mereka. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”.(QS. An-Nur ayat 30).

  1. Enggan Membantu Pekerjaan Rumah Tangga

Mengerjakan pekerjaan rumah tangga sebenarnya bukanlah kewajiban bagi seorang istri, melainkan suami. Tetapi, akan lebih baik jika suami dan istri saling bahu membahu untuk mengerjakan tugas dan kewajiaban.

Jikalau suami enggan membantu urusan rumah tangga, maka berdosalah ia. Mengapa demikian? Sebab membantu pekerjaan rumah tangga merupakan salah satu sunnah Rasul.

Pada sebuah hadits, ‘Aisyah radhiallahu ‘anha menceritakan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengerjakan hal-hal sederhana untuk membantu istri-istri beliau semisal mengangkat ember dan menjahit bajunya.

Urwah berkata kepada Aisyah, “Wahai Ummul Mukminin, apakah yang dikerjakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam jika ia bersamamu (di rumahmu)?”, Aisyah berkata, “Ia melakukan (seperti) apa yang dilakukan oleh salah seorang dari kalian jika sedang membantu istrinya, ia memperbaiki sendalnya, menjahit bajunya, dan mengangkat air di ember”. (HR. Ibnu Hibban).

Baca Juga: Benarkah Suami Menanggung Dosa Istri? Pelajari Selengkapnya Disini!

  1. Membongkar Aib Istri

Membongkar aib juga merupakan bagian dari dosa suami terhadap istri. Sebagaimana Rasulullah SAW pernah bersabda,

“Sesungguhnya di antara orang yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah pada hari kiamat adalah seseorang yang menggauli istrinya dan istrinya menggaulinya kemudian dia menyebarkan rahasia-rahasia istrinya”. (HR. Muslim).

  1. Menggauli Istri dengan Cara yang Dilarang

Dosa suami terhadap istri yang terakhir ialah bergaul dengan cara yang dilarang dalam Islam. Terdapat adab dan ketentuan ketika berhubungan suami istri. Sebagaimana tertera dalam QS. Al-Baqarah ayat 222,

وَيَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْمَحِيْضِ ۗ قُلْ هُوَ اَذًىۙ فَاعْتَزِلُوا النِّسَاۤءَ فِى الْمَحِيْضِۙ وَلَا تَقْرَبُوْهُنَّ حَتّٰى يَطْهُرْنَ ۚ فَاِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوْهُنَّ مِنْ حَيْثُ اَمَرَكُمُ اللّٰهُ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ التَّوَّابِيْنَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِيْنَ

Terjemahan:

“Dan mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang haid. Katakanlah, “Itu adalah sesuatu yang kotor.” Karena itu jauhilah istri pada waktu haid; dan jangan kamu dekati mereka sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, campurilah mereka sesuai dengan (ketentuan) yang diperintahkan Allah kepadamu. Sungguh, Allah menyukai orang yang tobat dan menyukai orang yang menyucikan diri”. (QS. Al-Baqarah ayat 222).

Demikianlah pemaparan jelas mengenai dosa suami terhadap istri. Ternyata banyak hal yang mestinya lebih kita perhatikan dan pahami sedetail mungkin. Untuk itu, marilah kita menjadi seorang muslim baik yang menjalankan perintah Allah SWT dan Sunnah Nabi.

Tak hanya membahas mengenai dosa suami terhadap istri, ikuti terus artikel menarik lainnya hanya di Yayasan Senyum mandiri,

Tak sampai disitu, Yayasan Senyum Mandiri juga menghadirkan program santunan bagi Sahabat yang ingin memberikan Zakat, Infaq, Sedekah, dan Wakaf.

Informasi lebih lanjut, klik disini.

Rekening Donasi

Tinggalkan komentar