Kisah Dahsyatnya Sedekah Pada Masa Nabi Sulaiman, Salah Satunya Bisa Menolak Bala

Terdapat sebuah kisah dahsyatnya sedekah pada zaman Nabi Sulaiman AS yang jarang orang tahu. Kisah ini dikutip dari Kitab Tanqihul Qaulil Hatsits karya Syekh Nawawi Al-Bantani.

Pada kisah ini, mengisyaratkan salah satu keutamaan bersedekah, yaitu dapat menolak bala (mara bahaya). Bahkan Rasulullah SAW pernah bersabda, “Sedekah dapat menolak balak (mara bahaya) dan menjadikan umur panjang.”

Kisah Dahsyatnya Sedekah dan Keutamaan Sedekah lainnya

Selain dapat menolak bala, keutamaan sedekah nyatanya sangat banyak sekali. Sebab, sedekah merupakan amalan mulia yang telah Allah perintahkan dalam QS al-Hadid: 18,

اِنَّ الْمُصَّدِّقِيْنَ وَالْمُصَّدِّقٰتِ وَاَقْرَضُوا اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا يُّضٰعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ اَجْرٌ كَرِيْمٌ

Artinya, “Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, akan dilipatgandakan (balasannya) bagi mereka; dan mereka akan mendapat pahala yang mulia.”

Kisah dahsyatnya sedekah yang terjadi di zaman Nabi Sulaiman itu, selain dapat menolak bala, juga memiliki keutamaan lain. Seperti berikut diantaranya:

  • Dapat menghapus dosa.
  • Bersedekah bisa dalam bentuk apa saja.
  • Sedekah tidak akan mengurangi harta, melainkan akan menambahkan harta.
  • Dilipatgandakan pahala orang-orang yang bersedekah.
  • Mendapat syafaat di hari akhir.

Kisah Dahsyatnya Sedekah Pada Zaman Nabi Sulaiman AS

Pada zaman Nabi Sulaiman AS, hiduplah sebuah keluarga kecil. Rumah yang mereka tempati berada di samping pohon besar. Di atas pohon itu, terdapat sarang burung yang berisi anak-anak burung merpati.

Suatu ketika, istri dari laki-laki itu menyuruhnya mengambil anak merpati untuk dijadikan hidangan bagi anak mereka. Tanpa berpikir panjang, memanjatlah laki-laki itu untuk mendapatkan anak burung merpati.

Baca Juga: Kisah Sedekah Rasulullah, Saat Baju Nabi Muhammad SAW dapat Membawa Keberkahan

Kisah Dahsyatnya Sedekah: Burung Itu Mengadu Kepada Nabi Sulaiman AS

Selepas kejadian itu, sang induk merpati bergegas menghadap Nabi Sulaiman lalu mengadukan perbuatan laki-laki itu kepadanya. Tak berselang lama, Nabi Sulaiman lantas mengundang laki-laki itu dan menyuruhnya bertobat. Lelaki itupun berjanji tidak akan mengulanginya lagi.

Suatu ketika, sang istri meminta suaminya untuk mengambil anak burung merpati kembali. Namun, suaminya enggan dan berkata, “Aku tidak akan melakukannya lagi. Sebab Nabi Sulaiman telah melarangku untuk berbuat yang demikian.”

Istrinya lantas menjawab, “Apakah kamu menyangka Nabi Sulaiman akan mempedulikan dirimu atau merpati itu? Sedangkan ia selalu sibuk dengan urusan kerajaannya.”

Kisah dahsyatnya sedekah masih berlanjut. Karena istrinya tak henti-hentinya terus membujuk, akhirnya laki-laki itu pun terbujuk dan mengulang perbuatan yang sama. Yakni, memanjat untuk menangkap anak merpati.

Sang induk merpati mengadu kembali pada Nabi Sulaiman. Mendengar hal itu, Nabi Sulaiman tersulut api amarah, Ia lantas memanggil dua jin (setan), yang satu berasal dari penjuru barat sedangkan satunya lagi dari ujung timur.

Kisah Dahsyatnya Sedekah: Tugas Jin yang Diberikan oleh Nabi Sulaiman AS

Nabi Sulaiman AS berkata pada kedua jin tersebut, “Jagalah pohon besar itu. Dan saat laki-laki itu mengulang perbuatannya mengambil anak merpati itu. Raih kedua kakinya dan jatuhkan dia dari pohon itu.”

Kedua jin itu segera bergegas untuk menjaga pohon itu. Tak lama, induk merpati kini telah beranak lagi. Seperti biasa laki-laki itu memanjat pohon untuk mengambil anak merpati itu lagi. Tetapi, datanglah seorang pengemis yang mengetuk pintu rumahnya.

Laki-laki itu menyuruh istrinya memberikan sesuatu pada pengemis itu. Namun istrinya berdalih, “Aku tidak punya apa-apa.” Turunlah laki-laki itu dari pohon kemudian ia mengambil segenggam makanan lalu diberikan pada pengemis itu. Kemudian, ia memanjat pohon kembali dan mengambil anak merpati.

Kisah Dahsyatnya Sedekah: Sedekah dapat Menghindarkan Kita dari Marabahaya

Selepas kejadian itu, induk merpati mengadu kembali pada Nabi Sulaiman AS. Beliau yang semakin marah itu lantas memanggil kedua jin yang bertugas menjaga pohon tersebut.

“Kalian berdua sudah mengkhianatiku!” ucapnya Nabi Sulaiman dengan marah.

Kedua jin itu lalu menyangkal, “Kami sama sekali tidak mengkhianatimu. Kami terus menjaga pohon itu. Hanya saja, saat laki-laki itu memanjat pohon datanglah seorang pengemis mengetuk pintu rumahnya. Kemudian ia memberikan segenggam gandum untuk pengemis itu.

Saat dia kembali memanjat pohon, kami sudah bergegas untuk meraihnya. Namun tiba-tiba Allah mengutus dua malaikat. Salah satu dari mereka meraih leherku dan melemparku sampai di tempat terbitnya matahari. Sedang yang satunya lagi meraih leher sahabatku dan melemparnya sampai di tempat terbenamnya matahari.”

Baca Juga: Meneladani Sifat Abu Bakar dan Kedermawanannya dalam Bersedekah Harta di Jalan Allah

Kisah dahsyatnya sedekah pun berakhir. Berdasarkan kisah diatas, dapat kita simpulkan bahwa sedekah memang dapat menolak bala. Tentunya harta yang disedekahkan harus berupa harta yang halal.

Janganlah sekali-kalinya kita bersedekah dengan harta yang haram, karena akan berbuah celaka. Sebagaimana hadis Rasul yang diriwayatkan Anas bin Malik berikut, “Sungguh, di dalam neraka terdapat rumah yang disebut baitul huzni (rumah kesusahan). Allah menyediakannya untuk orang yang bersedekah dari barang yang haram.”

Demikianlah sajian kisah yang terjadi pada zaman Nabi Sulaiman AS. Semoga dengan adanya kisah dahsyatnya sedekah itu, bisa memotivasi kita untuk berbuat baik lebih banyak lagi.

Tinggalkan komentar