Kisah Sedekah Rasulullah, Saat Baju Nabi Muhammad SAW dapat Membawa Keberkahan

Ada suatu kisah sedekah Rasulullah yang hingga kini kerap membuat sebagian orang yang gemar membaca kisah-kisah Rasul, takjub mendengarnya. Kisah ini menceritakan Rasulullah SAW yang didatangi seorang pengemis yang mengetuk pintu rumahnya.

Nabi Muhammad SAW selain sebagai Rasul, Beliau juga merupakan pemimpin umat Islam. Sebagai seorang pemimpin, Rasul selalu mencontohkan segala perbuatan baik. Salah satunya yaitu sedekah.

Rasul tidak pernah berhenti untuk selalu menyuruh kepada umatnya agar gemar bersedekah. Sebab, keistimewaan sedekah begitu banyak seperti kisah sedekah Rasulullah yang akan kita bahas.

Keistimewaan Sedekah menurut Al-Quran

Keutamaan sedekah sejatinya telah dicantumkan dalam kitab suci Al-Quran, orang yang melaksanakannya akan mendapat pahala yang mulia. Tepatnya pada surat Al-Hadid ayat 18,

اِنَّ الْمُصَّدِّقِيْنَ وَالْمُصَّدِّقٰتِ وَاَقْرَضُوا اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا يُّضٰعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ اَجْرٌ كَرِيْمٌ

Artinya, “Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, akan dilipatgandakan (balasannya) bagi mereka; dan mereka akan mendapat pahala yang mulia.”

Kisah Sedekah Rasulullah yang Memberikan Bajunya pada Pengemis

Dalam suatu riwayat, suatu ketika seorang pengemis mengetuk kediaman Rasulullah SAW. Pengemis itu berkata, “Saya seorang pengemis ingin meminta sedekah dari Rasulullah”

“Wahai Aisyah, berikan bajuku kepada pengemis itu,” ujar Rasulullah pada istrinya, Aisyah. Dengan senang hati Sayyidah Aisyah pun melaksanakan perintah Rasul. DIberikanlah baju itu pada pengemis tadi.

Dengan riang gembira, pengemis itu teramat senang dengan pemberian baju dari Rasul. Ia kemudian pergi ke pasar dan berseru di kerumunan orang-orang, “Siapa yang ingin membeli baju Rasulullah? Tanpa lama semua orang berkumpul dan ingin membeli baju tersebut.

Kisah sedekah Rasulullah masih berlanjut. Seseorang saudagar kaya yang mengalami buta, mendengar seruan sang pengemis. Ia lantas menyuruh hamba sahayanya (budak) untuk membeli baju itu berapapun harganya. Ia berkata, “Jika kamu berhasil mendapatkannya, maka kamu merdeka.”

Tanpa disangka, hamba sahaya itu berhasil mendapatkan bajunya. Diserahkanlah baju itu kepada tuannya yang mengidap buta. Dengan penuh rasa gembira saudagar kaya itu memegang baju Rasulullah sembari berdoa.

“Yaa Allah, dengan hak Rasulullah dan berkat baju yg suci ini, kembalikanlah pandanganku”. Kemudian kejadian yang tidak disangka-sangka terjadi. Masya Allah, atas izin Allah, sontak orang tersebut dapat melihat kembali.

Baca Juga: Meneladani Sifat Abu Bakar dan Kedermawanannya dalam Bersedekah Harta di Jalan Allah

Kisah Sedekah Rasulullah, Sedekah dapat Membawa Keberkahan

Keesokan harinya, saudagar kaya yang kini sudah bisa melihat itu menghadap Rasul dengan penuh syukur dan rasa gembira. Ia berkata, “Wahai Rasulullah, pandanganku sudah kembali dan aku kembalikan baju Anda sebagai hadiah dariku.”

Rasul yang mendengar kisah saudagar kaya itu pun langsung tertawa hingga Nampak gigi gerahamnya. Padahal, Rasul jarang sekali tertawa, Beliau biasanya hanya menebar senyum saja pada semua orang.

Kemudian Rasulullah bersabda kepada Aisyah, “Perhatikanlah baju itu wahai Aisyah, dengan izin dan berkah-Nya, ia telah membuat kaya orang yang miskin, menyembuhkan yang buta, memerdekakan budak dan kembali lagi kepada kita.” Kisah sedekah Rasulullah pun berakhir.

Pahala Sedekah Menurut Al-Imam As-Suyuti

Menurut Al-Imam As-Suyuti, pahala sedekah dikategorikan ada lima macam. “Sesungguhnya pahala bersedekah itu ada lima kategori,”

1). Satu dibalas sepuluh (1:10), yaitu orang yang bersedekah kepada orang yang sehat jasmani.

2). Satu dibalas Sembilan puluh (1:90), yaitu bersedekah kepada orang yang kurang mampu, orang cacat, serta yatim dan piatu.

3). Satu dibalas Sembilan ratus (1:900), yaitu sedekah kepada kerabat yang sangat membutuhkan bantuan.

4). Satu dibalas seratus ribu (1:100.000), bersedekah kepada kedua orang tua.

5). Satu dibalas Sembilan ratus ribu (1:900.000), dan terakhir ialah bersedekah pada orang alim atau ahli fiqih.

Bersedekah tidak akan membuat kita kekurangan harta sama sekali, melainkan akan dilipatgandakan ganjarannya. Seperti pada kisah sedekah Rasulullah diatas, marilah kita meneladani sifat Nabi SAW yang gemar bersedekah.

Tinggalkan komentar