Mengenal Lebih Dalam Tentang Suudzon! Agar Berhati-hati Dalam Berprasangka

Su’udzon berasal dari bahasa Arab. Dalam bahasa Arab, kata “su’udzon” ditulis sebagai “الظن السيء” dan dieja sebagai “ath-thann as-sayyi'”. Kata “ظن” (thann) berarti “prasangka” atau “pemikiran,” dan “سيء” (sayyi’) berarti “buruk” atau “negatif.”.

Secara harfiah, “su’udzon” berarti “prasangka buruk” atau “pemikiran buruk” dalam bahasa Arab. Dalam konteks umum, kata ini merujuk pada tindakan atau sikap menduga buruk terhadap orang lain tanpa bukti dan alasan yang cukup..

Su’udzon adalah istilah yang sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Dalam bahasa Arab, “su’udzon” dapat diterjemahkan sebagai “prasangka buruk” atau “sikap curiga terhadap orang lain tanpa bukti yang cukup.” Dalam Islam, su’udzon dianggap sebagai salah satu perbuatan yang harus dihindari karena dapat merusak hablum minannas atau hubungan antara manusia dan umat.

Baca Juga: Ngeri! Ternyata Inilah Jenis-Jenis Penyakit Hati yang Dapat Merusak Pahala Ibadah

Artikel ini akan membahas dalil tentang suudzon, mengapa su’udzon harus dihindari, dampak negatifnya, serta cara mengatasi kecenderungan su’udzon.

Dalil mengani suudzon

Dalil yang pertama mengani suudzon yaitu tertulis dalam Al-Qur’an surat Al-Hujurat ayat 12 seperti berikut,

َيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱجْتَنِبُوا۟ كَثِيرًا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ ٱلظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا۟ وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ

Terjemahan:

“Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak dari prasangka (su’udzon), karena sebagian dari prasangka adalah dosa. Dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu mencari-cari kekurangan sebahagian yang lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang telah mati? Tentu kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang”. QS. Al-Hujurat ayat 12.

Selain sudah jelasnya pembahasan dari dalil mengenai suudzon dalam Al-Qur’an, adapula dari hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah berikut,

Jauhilah su’udzon (prasangka buruk), karena su’udzon adalah perkataan yang paling dusta”. (HR. Bukhari dan Muslim).

Sudah sangat jelas pembahasan dari dua dalil diatas mengenai suudzon, namun kita bahas lagi berikutnya.

Akibat Dari Suudzon

Suudzon merupakan prasangka buruk yang terhitung sebagai dosa, itu telah jelas melalui pemaparan Al-Qura’an dan Hadits diatas, namun selain dosa tetntula suudzon meiliki dampak negatif, apasaja itu, yuk disimak agar kita semakin dijauhkan dari bersuudzon:

  1. Timbul Perasaan Cemas dan Tidak Tenang

Dampak pertama dari suudzon yaitu timbulnya rasa cemas dan hilangnya ketenangan pada diri. Hal ini sangat wajar ada pada seseorang yang memiliki sifat suudzon itu dikarenakan terkurasnya energi dengan prasangka buruk kepada oranglain atau hal yang belum terjadi. Sehingga yang timbul dalam pikiran dan hati hanyalah prasanka buruk yang memunculkan ketakutan dan kecemasan.

  1. Rusaknya Hubungan Sesama Muslim

Sifat suudzon dapat merusak hubungan kita dengan sodara kita sesama muslim, prasangka buruk yang kita pikirkan atau bahkan sempat kita lontarkan kepada sodara kita akan menimbulkan ketegangan, konflik, rusaknya tali silaturahmi bahkan timbulnya dendam dan merusak ukhuwah yang seharusnya terjalin.

  1. Hilangnya Keperceyaan Terhadap Oranglain

Dampak yang terkahir dari suudzon adalah hilangnya kepercayaan kita terhadap orang lain atau sebaliknya. Hal ini dikarenakan seringnya berprasangka buruk sehingga apa yang dilakukan oranglain kepada kita meskipun itu baik kita bisa saja kehilangan kepercayaan itu dikarena seringnyasuudzon, pun oranglain kepada kita, karena mereka tau kita selalu berprasangka buruk, sehingga membuat oranglain enggan untuk menceritakan atau memberi amanat yang awalanya bisa diperayakan kepada kita.

Cara Menghilangkan Perasaan Suudzon

  1. Timbulkan Sifat Husnudzon

Cara menghilangkan persaan suudzon yang pertama sudah sangat jelas yaitu husnudzon (berprasangka baik) entah kepada Allah SWT, kepada manusia, kepada takdir-Nya atau hal-hal lain yang membuat kita kadang ingin bersuudzon. Sehingga mulai sekarang teguhkan pada diri dan hati bahwa berprasangka baik diawal akan sangat lebih baik dibandingkan berprasangka buruk.

  1. Tabayyun

Yang kedua yaitu Tabayyun, coba refleksikan diri sebelum mengambil tindakan suudzon, penting untuk merenungkan apakan tindakan dan prasangka itu didasarkan pada bukti yang cukup atau hanya dasar dugaan semata. Maka pentingnya tabayyun dengan mencari tau benar atau tidaknya dengan bukti yang jelas.

  1. Komunikasikan Langsung Dengan Orang yang Kita Suudzoni

Jika ada ketidakpastian atau keraguan terhadap niat seseorang, yang terbaik adalah mengajukan pertanyaan dan berbicara secara terbuka. Komunikasi yang jujur ​​dapat menghilangkan banyak kesalahpahaman dan prasangka buruk.

  1. Dekatkan diri Kepada Allah SWT

Dan yang terakhir yaitu coba terus mendekatkan diri kepada sang Pencipta, kepercayaan dan kedekatan kepada Allah SWT akan menimbulkan banyak dampak positif pada diri. Salah satunya menghilangkan sifat-sifat buruk yang ada pada diri kita, termasuk sifat suudzon.

Baca Juga: Obat Hati yang Paling Manjur untuk Mengatasi Segala Penyakit Hati

Su’udzon adalah perilaku yang harus dihindari karena dapat merusak tali silaturahmi, dan memiliki dampak negatif pada masyarakat secara keseluruhan. Mengatasi su’udzon memerlukan refleksi diri (tabayyun), komunikasi yang baik, dan pembangunan kepercayaan. Allah SWT juga menekankan pentingnya menjauhi su’udzon, sebagaimana tercantum dalam ayat Al-Qur’an. Dengan menjauhi prasangka buruk ini.

Nantikan artikel kami lainnya, hanya di Yayasan Senyum Mandiri. Tak hanya menyajikan artikel menarik dan informatif saja, Kami juga membukakan jalan bagi Sahabat untuk menunaikan Zakat, Infaq, Sedekah, dan Wakaf.

Informasi lebih lengkapnya bisa klik disini!

Rekening Donasi

Tinggalkan komentar