Panduan Tata Cara Umroh yang Perlu Anda Ketahui, lengkap!

Tata cara umroh setidaknya perlu diketahui bagi Anda yang hendak melaksanakan ibadah umroh. Secara bahasa, umroh memiliki arti Ziarah. Ziarah disini diumpamakan berkunjung menuju Baitullah untuk mengharap ridho Allah SWT.

Umroh sendiri merupakan ibadah yang dapat dilaksanakan kapan saja sepanjang tahun. Adapun, lokasi tujuan umat muslim untuk melakukan ibadah umroh yaitu di Baitullah atau Ka’bah.

Apa Hukum Melaksanakan Umroh?

Sebelum mengetahui panduan tata cara umroh, ketahui pula bagaimana hukum melaksanakan ibadah umroh. Sebenarnya, masih terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mazhab mengenai hukum pelaksanaannya.

Menurut Mazhab Maliki dan Hanafi, hukumnya adalah sunnah muakkad. Hal ini mengutip dari perkataan Jabir bin Abdillah. Ia berkata bahwasanya Rasulullah SAW pernah ditanyai perihal wajib atau tidak hukumnya, Rasul pun bersabda:

“Rasulullah SAW bersabda, ‘Tidak wajib, tetapi jika engkau berumrah maka itu afdhal atau lebih utama,’” (HR. Tirmidzi).

Meskipun disebutkan hukumnya sunnah muakkad, tidak ada salahnya apabila kita mempelajari tata cara umroh yang baik dan benar.

Di sisi lain, ulama Mazhab Syafi’i serta sebagian ulama mazhab Hambali berpendapat hukum umroh adalah wajib dilakukan umat muslim. Minimal dikerjakan sekali seumur hidup bagi yang mampu.

Pendapat ini belandaskan firman Allah dalam QS al-Baqarah ayat 196,

وَأَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلَّهِ

Artinya, “Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah…,”

Baca Juga: Umrah Tanpa Travel Agent, Apakah Bisa? Berikut ini Panduan Umroh Mandiri

Tata Cara Umroh yang Perlu Anda Ketahui

Umroh dapat dilaksanakan oleh umat muslim selama memenuhi syarat, rukun, dan wajib umroh. Tentunya terdapat tata cara pelaksanaannya yang baik dan benar. Tanpa berlama-lama, berikut panduan tata caranya.

1). Persiapan

Bilamana seseorang hendak melaksanakan umroh, dianjurkan mempersiapkan diri sebelum mulai berihram. Persiapan yang dimaksud contohnya seperti mandi junub, khusus laki-laki memakai wewangian terbaik, serta memakai pakaian ihram.

Pada tata cara umroh yang pertama ini, pakaian ihram laki-laki berupa dua lembar kain ihram yang berfungsi sebagai penutup pundak dan sarung. Adapun bagi wanita disyariatkan wajib memakai pakaian yang menutupi seluruh tubuhnya.

2). Berihram

Selanjutnya, berihram dari miqat untuk umroh seraya mengucapkan,

لَبَّيْكَ عُمْرَةً

Artinya, “Aku penuhi panggilanMu untuk menunaikan ibadah umrah,”

Atau niat berihram dilakukan dengan membaca niat dalam hati maupun lisan sembari melafalkan bacaan berikut,

نَوَيْتُ العُمْرَةَ وَأَحْرَمْتُ بِهَا لِلهِ تَعَالَى لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ بعُمْرَة

Artinya, “Aku niat umrah dengan berihram karena Allah Ta’ala, aku penuhi panggilanMu ya Allah untuk berumrah.”

3). Kalimat Persyaratan

Tata cara umroh selanjutnya adalah, semisal Anda khawatir tidak dapat menyelesaikan umroh lantaran sakit atau halangan lain. Bisa dilanjutkan dengan membaca,

“Allahuma mahilloi haitsu habastani”

Artinya, “Ya Allah, tempat tahallul di mana saja Engkau menahanku,”

Dengan mengucapkan bacaan ini, jika seseorang terhalang menyempurnakan manasiknya maka diperbolehkan bertahallul serta tidak wajib membayar dam.

4). Membaca Kalimat Talbiah

Membaca kalimat talbiah menjadi tata cara umroh selanjutnya. Adapun bacaan kalimatnya adalah sebagai berikut.

Labbaik Allahumma labbaik. Labbaik laa syarika laka labbaik. Innal hamda wan ni’mata laka wal mulk laa syarika lak.

Artinya: “Ya Allah, aku memenuhi panggilan-Mu, Ya Allah aku memenuhi panggilan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu, sesungguhnya pujian dan kenikmatan hanya milik-Mu, dan kerajaan hanyalah milik-Mu, tiada sekutu bagi-Mu,”

5). Memasuki Masjidil Haram

Sebelum menuju kota Mekkah, jemaah dianjurkan mandi bila memungkinkan. Kemudian, masuk ke Masjidil Haram dengan mengawalinya dengan kaki kanan sambil membaca doa masuk masjid.

“Allahummaf-tahlii abwaaba rohmatik.” Artinya, “Ya Allah, bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu.”

6). Menuju Hajar Aswad

Tata cara umroh selanjutnya adalah menuju Hajar Aswad. Sambil menghadapnya, lafalkan kalimat takbir. Jemaah juga bisa mengusap dengan tangan kanan serta menciumnya.

7). Tawaf sebanyak 7 kali Putaran

Tawaf dimulai sebanyak 7 kali putaran, berawal di Hajar Aswad dan berakhir di tempat yang sama. Disunnahkan berlari-lari kecil pada 3 putaran pertama, lalu berjalan biasa di sisa 4 putaran terakhir.

8). Menuju Makam Nabi Ibrahim

Setelah tawaf selesai dilakukan, dianjurkan menutup kedua pundak kemudian menuju makam Nabi Ibrahim sambil mengucapkan,

“Wattakhodzu mim maqoomi ibroohiima musholla.” Artinya, “Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat.” (QS. Al Baqarah: 125).

9). Melaksanakan Sholat

Tata cara umroh selanjutnya yaitu, melaksanakan salat sunnah dua rakaat di belakang makam nabi Ibrahim. Rakaat pertama membaca surat Al-fatihah dan Al-kafirun. Rakaat kedua membaca surat Al-Fatihah dan Al-Ikhlas.

Usai selesai salat, dianjurkan meminum air zam-zam. Kemudian kembali ke Hajar Aswad.

10). Beranjak Menuju Bukit Shafa

Jemaah menuju bukit Shafa untuk melakukan sa’i umroh. Setelah mendekati bukit, disunnahkan membaca surat Al-Baqarah ayat 158.

Innash shafâ wal marwata min sya‘â’irillâh, fa man ḫajjal baita awi‘tamara fa lâ junâḫa ‘alaihi ay yaththawwafa bihimâ, wa man tathawwa‘a khairan fa innallâha syâkirun ‘alîm.

Tata cara umroh berikutnya yaitu, setelah menaiki shafa dan menghadap ke arah Ka’bah, disunnahkan membaca takbir sebanyak 3 kali.

اَللهُ أَكْبَرُ

“Allahu Akbar.” (artinya, “Allah Maha Besar”)

Baca Juga: 8 Tips Agar Tetap Sehat Dan Bugar Saat Menjalankan Ibadah Umroh Dan Haji

11). Beranjak Menuju Bukit Marwah

Selepas itu, Jemaah turun dari Shafa kemudian berjalan menuju bukit Marwah. Disunnahkan berlari-lari kecil di antara dua tanda lampu hijau di Mas’a atau tempat sa’i teruntuk laki-laki. Setelahnya, dapat berjalan biasa saat menuju Marwah dan menaikinya.

Setibanya di Marwah, jemaah dapat mengulangi lagi apa yang dikerjakan saat di bukit Shafa. Kemudian, jemaah turun dari Marwah dan naik lagi ke Shafa. Lakukan hal ini sebanyak tujuh kali putaran dengan berakhir di Marwah.

12). Tahallul

Dan tata cara umroh terakhir yaitu, seusai sa’i, jamaah dapat bertahallul dengan mencukur seluruh rambut kepala hingga gundul. Bagi wanita, cukup memotong rambut sepanjang satu ruas jari saja.

Dan bila sudah memasuki tahallul, maka berakhirlah serangkaian panduan tata cara melaksanakan ibadah umroh yang dapat kami jabarkan. Semoga artikel mengenai tata cara umroh ini dapat bermanfaat, terutama bagi Anda yang hendak melaksanakan umroh.

Tinggalkan komentar