Sejarah Singkat Kelahiran Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam

Kelahiran Nabi Muhammad—Nabi Muhammad SAW merupakan seorang Nabi dan Rasul terakhir yang memiliki keistimewaan tersendiri. Kendati begitu, hidup Nabi Muhammad SAW dipenuhi dengan perjuangan serta berbagai rintangan dalam upaya menegakkan agama Allah.

Penghinaan, caci maki, penolakan, hambatan, pengucilan, hingga upaya pembunuhan sudah berulangkali dirasakan oleh Nabi Muhammad SAW. Namun, hal tersebut tak membuat beliau goyah melainkan semakin bersemangat untuk menegakkan agama Islam. Itulah mengapa, kita sebagai umatnya seharusnya dapat menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai teladan dalam kehidupan.

Sama seperti Nabi dan Rasul terdahulu, Nabi Muhammad SAW diberikan tugas yang mulia untuk menyampaikan risalah langit kepada umatnya. Di balik itu, Nabi Muhammad SAW memiliki tugas utama yang sangat mulia yakni menyempurnakan akhlak manusia.

Di dalam hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخْلاقِ

Artinya: “Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan keshalihan akhlak.” (HR. Al-Baihaqi).

Baca Juga: Peristiwa Isra Mi’raj, Perjalanan Spiritual Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW dinyatakan sebagai manusia sempurna yang memiliki seluruh akhlak terpuji. Kesuciannya mampu memberikan syafaat kepada semesta, terkhusus bagi umatnya. Bahkan, telah disebutkan dalam Surat An-Nisa Ayat 80, bahwasanya seorang Muslim (yang memiliki keimanan kepada Allah) memiliki kewajiban untuk menaati perintah Rasul-Nya dan menjauhi apa yang menjadi larangannya. Pasalnya, Rasul merupakan perantara untuk menyampaikan risalah kepada umat manusia.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat An-Nisa Ayat 80 yang berbunyi:

مَّن يُطِعِ ٱلرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ ٱللَّهَ ۖ وَمَن تَوَلَّىٰ فَمَآ أَرْسَلْنَٰكَ عَلَيْهِمْ حَفِيظًا
Artinya: Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka.

Pada artikel kali ini, kami akan memaparkan sejarah singkat kelahiran Nabi Muhammad SAW, yang mana merupakan manusia mulia yang memiliki kesempurnaan. Untuk itu, simak penjelasan tentang sejarah kelahiran Nabi Muhammad SAW hingga tuntas.

Sejarah Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Pada suatu pendapat terkemuka, kelahiran Nabi Muhammad SAW bertepatan dengan tanggal 12 Rabiul Awwal, pada tahun gajah. Sementara itu, kelahiran Nabi Muhammad SAW yang sesuai dengan tahun masehi bertepatan dengan tanggal 20 April tahun 571.

Kendati demikian, terdapat banyak pendapat dan riwayat berbeda perihal tanggal ataupun tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW sering disebut sebagai Tahun Gajah. Disebut Tahun Gajah lantaran menjelang kelahiran Nabi Muhammad SAW, ada peristiwa penyerbuan pasukan Raja Abrahah yang menggunakan gajah ingin menghancurkan Ka’bah.

Pernyataan tersebut sesuai dengan sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Ishaq juga dari Ibnu Abbas, yang berbunyi:

وُلِدَ رَسُولُ اللَّهِ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ، لِاثْنَتَيْ عَشْرَةَ لَيْلَةً خَلَتْ مِنْ شَهْرِ رَبِيع الْأَوَّلِ، عَام الْفِيلِ

Artinya: “Rasulullah dilahirkan di hari Senin, tanggal dua belas di malam yang tenang pada bulan Rabiul Awal, Tahun Gajah.”.

Pada tahun itu, baik sebelum maupun sesudah kelahiran Nabi Muhammad terdapat berbagai peristiwa besar yang tak pernah ditemukan pada tahun-tahun sebelumnya maupun sesudahnya.

Menurut kutipan dari nuonline, diriwayatkan dari berbagai sumber, banyak kejadian ajaib dan luar biasa terjadi, baik pada saat-saat sebelum dan sesaat setelah Nabi Muhammad SAW lahir. Pada malam menjelang kelahiran Nabi, pintu-pintu surga dibuka lebar, pintu-pintu neraka ditutup rapat, ribuan malaikat turun ke bumi, bulan terbelah, bintang-bintang bersinar terang, dan burung-burung yang penuh cahaya memenuhi rumah Sayyidah Aminah yang merupakan ibunda Nabi Muhammad SAW.

Sementara sesaat setelah Nabi Muhammad SAW lahir, jin tidak bisa lagi mengintip berita langit, arsy bergetar hebat, seluruh langit dipenuhi cahaya sehingga menjadi terang, Istana Kisra berguncang begitu dahsyat sehingga menyebabkan 14 balkonnya roboh, api abadi yang disembah umat Majusi padam, Gereja di sekitar Buhaira roboh, dan bahkan Ka’bah juga ikut bergetar selama tiga hari karena bahagia menyambut kehadiran Nabi Muhammad SAW.

Sedari kecil, Nabi Muhammad SAW telah menjadi yatim piatu. Ayahandanya, Abdullah telah wafat ketika beliau masih berada dalam kandungan. Kemudian, Nabi Muhammad SAW kembali ditinggal wafat oleh ibunda Sayyidah Aminah.

Namun, setelah itu Nabi Muhammad SAW diasuh oleh kakeknya yakni Abdul Muthalib. Tak berselang lama, Nabi Muhammad SAW pun ditinggal wafat oleh kakeknya, kemudian diasuh oleh pamannya yang bernama Abu Thalib.

Dari penjelasan diatas, dapat kita simpulkan bahwasanya dalam satu keterangan disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW lahir pada hari senin, tanggal 12 Rabiul Awwal tahun gajah.

Karena itulah, terdapat anjuran untuk melaksanakan puasa pada hari senin dan kamis. Salah satu alasan dari anjuran tersebut karena Nabi Muhammad SAW lahir pada hari senin. Sebagaimana tertuang dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Abi Qatadah bahwa Rasulullah SAW telah bersabda:

عَنْ أَبِي قَتَادَةَ الْأَنْصَارِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صَوْمِ الِاثْنَيْنِ فَقَالَ فِيهِ وُلِدْتُ وَفِيهِ أُنْزِلَ عَلَيَّ

Terjemahan: “Dari Abu Qatadah Al Anshari radliallahu anhu, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah ditanya mengenai puasa pada hari Senin, maka beliau pun menjawab: ‘‘Di hari itulah saya dilahirkan, dan pada hari itu pula, wahyu diturunkan atasku’’.” (HR. Muslim) [No. 1162 Syarh Shahih Muslim] Shahih.

Puasa senin dan kamis menjadi Amalan yang selalu dikerjakan oleh Rasulullah SAW. Kendati begitu, selain berpuasa senin dan kamis, Rasulullah SAW juga senantiasa melanggengkan amal baik lainnya seperti bersedekah.

Baca Juga: Kisah Teladan Nabi Muhammad SAW yang Wajib Kita Contoh

Dalam upaya meneladani amal baik yang selalu dikerjakan oleh Rasulullah SAW, melalui Yayasan Senyum Mandiri, Sahabat dapat menunaikan sedekah yang akan disalurkan kepada fakir, miskin, serta dhuafa.

Mari berdonasi melalui Yayasan Senyum Mandiri! Karena kebaikanmu merupakan sumber kebahagiaan bagi yang lebih membutuhkan.

Informasi lebih lanjut dapat Sahabat peroleh hanya disini!

Rekening Donasi

Tinggalkan komentar