6 Hadits Tentang Menjaga Lisan yang Harus Kamu Ketahui dengan Baik

Hadits tentang menjaga lisan—Mulutmu harimaumu, pernah dengar satu peribahasa ini tidak? Peribahasa ini acap kali disampaikan orang-orang, baik ketika dalam kegiatan belajar mengajar ataupun menasihati seseorang.

Dari peribahasa tersebut, ada yang mengartikannya seperti ini “Siapa pun dan dimana pun, ketika seseorang berbicara maka orang lain akan langsung dapat menilai, buah bibirnya berkata baik atau sebaliknya”.

Sementara dalam pandangan lain, peribahasa diatas memiliki arti “Lisan adalah senjata”. Seperti yang kita tahu, senjata bisa menjadi hal yang positif jika dipergunakan untuk hal yang semestinya, salah satunya seperti kegunaan pisau untuk memasak.

Tidak hanya itu, senjata juga bisa menjadi hal yang negatif dan merugikan jika dipergunakan untuk hal-hal keji seperti mencelakakan diri sendiri dan orang lain.

Begitupun dengan lisan. Lisan yang mengeluarkan perkataan baik akan menjadi hal positif yang menguntungkan. Namun, jika lisan hanya mengeluarkan perkataan buruk, maka hal tersebut hanya akan melukai perasaan orang lain, bahkan hingga merugikan.

Dari sini, kita bisa tahu bahwasanya sangat penting untuk menjaga lisan. Karena jika lisan dapat terjaga, kita akan mampu menjaga perasaan orang lain. Terlebih lagi, ucapan itu adalah do’a, dan setiap do’a tentulah akan terjawab sesuai dengan yang kita ucapkan.

Sebenarnya, sikap menjaga lisan ini telah dianjurkan dalam Islam. Bahkan, dalam Al-Qur’an Surat Al-Ahzab Ayat 70, Allah SWT telah memerintahkan hamba-Nya untuk senantiasa mengucapkan hal-hal yang baik dan benar.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَقُولُوا۟ قَوْلًا سَدِيدًا

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar”,

Tidak hanya dibahas dalam Al-Qur’an saja, menjaga lisan juga merupakan hal yang dianjurkan oleh Nabi. Bahkan, anjuran ini mendapatkan penekanan, sehingga sangat penting untuk dilakukan umat manusia, terutama jika dia seorang Muslim.

Berikut ini beberapa hadits tentang menjaga lisan yang dapat kamu jadikan renungan untuk melanggengkan perilaku yang terpuji.

6 Hadits Tentang Menjaga Lisan

Menjaga lisan adalah perilaku terpuji yang seharusnya ada dalam pengamalan seorang Muslim. Karena sejatinya, Islam hanya mengajarkan hal-hal baik dan benar. Berikut dalam hadits tentang menjaga lisan, kamu dapat mempelajari pengajaran Islam yang mengatur masalah lisan.

1. Keselamatan Manusia Tergantung pada Penjagaan Lisannya

Dalam hadits tentang menjaga lisan yang pertama ini bisa dibilang memiliki pengertian yang hampir sama dengan peribahasa yang sudah kita bahas diatas. Dalam hadits ini menyebutkan bahwa Rasulullah SAW telah bersabda:

سلامة الإنسان في حفظ اللسان

Artinya: “Keselamatan manusia tergantung pada kemampuannya menjaga lisan.” (HR. Bukhari).

2. Dengan Menjaga Lisan, Terjaga pula Diri akan Api Neraka

Menjaga lisan tak hanya berarti menjaga keselamatan, tetapi juga dapat membuat diri kita terjaga dari api neraka. Hal ini bersandar pada hadits tentang menjaga lisan sebagai berikut:

الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ، يَنْزِلُ بِهَا فِي النَّارِ أَبْعَدَ مَا بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ

Artinya: “Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan kalimat tanpa dipikirkan terlebih dahulu, dan karenanya dia terjatuh ke dalam neraka sejauh antara timur dan barat.” (HR. Muslim).

3. Mendapat Jaminan Syurga

مَنْ يَضْمَنَّ لِي مَابَيْنَ لِحْيَيْهِ وَمَا بَيْنَ رِجْلَيْهِ أَضْمَنْ لَهُ الْجَنَّةَ
Artinya:

“Barangsiapa bisa memberikan jaminan kepadaku (untuk menjaga) apa yang ada di antara dua janggutnya (mulut) dan dua kakinya (kemaluan), maka kuberikan kepadanya jaminan masuk surga”. (HR. Bukhari).

4. Lisan Terjaga, maka Diri Kita akan Terjaga dari Kebinasaan

Selain hadits diatas, hadits tentang menjaga lisan dibawah ini mungkin bisa menjadi bahan renungan untuk lebih berhati-hati dalam berucap. Berikut sabda Rasulullah SAW:

أُخْبِرُكَ بِمَلاَكِ ذَلِكَ كُلِّهِ. قُلْتُ بَلَى يَا نَبِىَّ اللَّهِ قَالَ فَأَخَذَ بِلِسَانِهِ قَالَ كُفَّ عَلَيْكَ هَذَا. فَقُلْتُ يَا نَبِىَّ اللَّهِ وَإِنَّا لَمُؤَاخَذُونَ بِمَا نَتَكَلَّمُ بِهِ فَقَالَ ثَكِلَتْكَ أُمُّكَ يَا مُعَاذُ وَهَلْ يَكُبُّ النَّاسَ فِى النَّارِ عَلَى وُجُوهِهِمْ أَوْ عَلَى مَنَاخِرِهِمْ إِلاَّ حَصَائِدُ أَلْسِنَتِهِمْ.

Artinya: “Maukah kuberitahukan kepadamu tentang kunci semua perkara itu?” Jawabku: “Iya, wahai Rasulullah.” Maka beliau memegang lidahnya dan bersabda, “Jagalah ini”. Aku bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah kami dituntut (disiksa) karena apa yang kami katakan?” Maka beliau bersabda, “Celaka engkau. Adakah yang menjadikan orang menyungkurkan mukanya (atau ada yang meriwayatkan batang hidungnya) di dalam neraka selain ucapan lisan mereka?” (HR. Tirmidzi).

BACA JUGA: https://senyummandiri.org/menjaga-lisan-pentingnya-menjauhi-ghibah-dan-fitnah/

5. Orang yang Mampu Menjaga Lisan akan Dapat Pertolongan

Dengan menjaga lisan, maka akan terjaga pula diri kita akan berbagai masalah. Sebab, seseorang yang dapat menjaga lisan akan jauh dari setan, sehingga lebih mudah mendapat pertolongan.

عليك بطول الصمت فإنه مطردة الشيطان وعون لك علي أمردينك

Aritnya: “Hendaklah engkau lebih banyak diam, sebab diam dapat menyingkirkan setan dan menolongmu terhadap urusan agamamu.” (HR. Ahmad).

6. Menjaga Lisan Bisa Menaikkan Kedudukan Seorang Muslim

Rasulullah SAW pernah bersabda,

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو – رضى الله عنهما – عَنِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ الْمُسْلِمُ مَنْ سَلَمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ وَالْمُهَاجِرُ مِنْ هَجَرَ مَا نَهَى اللَّهُ عَنْهُ

Artinya: “Dari Abdullah bin ‘Amru. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Seorang muslim adalah orang yang kaum Muslimin selamat dari lisan dan tangannya, dan seorang Muhajir adalah orang yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah.” (HR. Bukhari).

Hadits tentang menjaga lisan yang terakhir ini membuat kita sadar bahwasanya perilaku terpuji ini harus ada dalam diri setiap Muslim. Pasalnya, lisan adalah cerminan dari kualitas diri seseorang, sehingga jika kamu adalah seorang Muslim yang baik, maka hanya perkataan baik saja yang akan keluar dari mulut.

Tidak hanya lisan saja yang harus dijaga, sedekah juga harus dipelihara keistiqomahannya.

Tahukah Sahabat? Sekarang ini, sedekah bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun. Yayasan Senyum Mandiri telah menghadirkan sebuah program santunan yang disalurkan kepada adik – adik yatim, piatu, dan kaum dhuafa.

Ingin berdonasi? Lebih lanjutnya, kamu bisa cek informasi lengkap disini.

Rekening Donasi

Tinggalkan komentar