Cara Menyikapi Musibah Menurut Islam

Cara Menyikapi Musibah sesuai dengan Ajaran Islam

Cara menyikapi musibah dalam ajaran islam cukup beragam. Dalam menjalani kehidupan, pasti kita tak pernah luput dari yang namanya musibah. Musibah merupakan cobaan dari Allah SWT sebagai rintangan ujian agar kita selalu bersabar dalam menjalani kehidupan.

Allah berfirman dalam QS. Al-Anbiya ayat 35, sebagai berikut.

كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَنَبْلُوْكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۗوَاِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ

Artinya, ”Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada kami.”

Selain itu, imam Ibnu Katsir rahimallah berkata, “(Makna ayat ini) yaitu: kami menguji kamu (wahai manusia), terkadang dengan bencana dan terkadang dengan kesenangan, agar kami melihat siapa yang bersyukur dan siapa yang ingkar, serta siapa yang bersabar dan siapa yang berputus asa.” [1]

Cara Menyikapi Musibah dalam Ajaran Islam

Sebagian orang cenderung menganggap bahwa musibah adalah malapetaka bagi kehidupan mereka. Padahal bagi orang yang bersabar, terdapat hikmah dibalik terjadinya musibah. Musibah dapat berupa bencana, teguran, kegagalan, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Muslim Wajib Tahu! Hikmah di Balik Bencana yang Sedang Menimpa

Sebagai seorang muslim, dalam menyikapi musibah, harus disikapi dengan kepala dingin. Kedewasaan juga merupakan hal penting didalamnya. Dalam ajaran islam, cara menyikapi musibah telah termaktub dalam sebuah pedoman, lalu apa saja diantaranya?

  1. Sabar Menghadapi Musibah

Cara pertama dalam menyikapi sebuah musibah adalah, harus disikapi dengan sikap sabar. Menurut Imam Suyuthi dalam Tafsir al-Jalalain, sabar merupakan sikap menahan diri terhadap sesuatu yang dibenci.

Bersikap sabar dapat mengindikasikan bahwa seseorang dapat bersikap dewasa, karena ia mampu menahan terhadap apa yang dibenci. Selain itu, disunnahkan juga untuk selalu mengucapkan kalimat istirja (Inna lillahi wa innaa ilaihi raaji’uun) setiap musibah menimpa.

Allah SWT berfirman dalam QS Al-Baqarah ayat 155-156, sebagai berikut.

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ اَلَّذِيْنَ اِذَآ اَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌ ۗ قَالُوْٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّآ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَۗ

Artinya, ”Dan kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.

(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata “Inna lillahi wa innaa ilaihi raaji’uun.” (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali). Dengan begitu, sudah sewajarnya bagi kita selaku umat muslim untuk selalu bersikap sabar.

  1. Selalu Berikhtiar

Cara menyikapi musibah berikutnya adalah dengan selalu berikhtiar. Ikhtiar memiliki arti yakni tetap melakukan berbagai usaha untuk memperbaiki keadaan. Ketika menghadapi musibah, sebagai seorang muslim kita tidak boleh hanya berdiam saja.

Jika kita hanya mengulurkan tangan serta pasrah berpangku tangan saja mengharap bantuan, maka tidak akan ada yang berubah. Seperti firman Allah dalam QS ar-Ra’d ayat 11 berikut.

لَهٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهٖ يَحْفَظُوْنَهٗ مِنْ اَمْرِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ وَاِذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوْمٍ سُوْۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗ ۚوَمَا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّالٍ

Artinya, “Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah  keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri sendiri.

Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain dia.” (QS. ar-Ra’d:11).

Menyikapi Musibah

  1. Perbanyak Berdo’a dan Berzikir

Cara menyikapi musibah yang ketiga adalah dengan cara memperbanyak berdoa dan berzikir. Orang yang berdoa dan berzikir di kala tertimpa musibah, maka ia lebih mulia disisi Allah daripada orang yang tidak mau melakukannya.

Rasulullah SAW menuntun sebuah doa bagi orang yang tertimpa musibah, sebagai berikut.

اللَّهُمَّ أجِرْنِي فِي مُصِيبَتي وأَخْلِفْ لِي خَيْراً مِنْها

Artinya, “Ya Allah, Karuniakanlah padaku pahala dalam musibah yang menimpaku dan berilah aku ganti yang lebih baik daripadanya.” Sementara berdoa, berzikir pun wajib dilakukan karena dapat membuat suasana hati menjadi tentram dan damai.

  1. Mengetahui Bahwa Dibalik Musibah Terdapat sebuah Hikmah

Cara menyikapi musibah yang keempat, adalah dengan cara mengetahui hikmah yang terdapat dibalik sebuah musibah. Salah satu hikmah dari datangnya musibah, adalah dapat terampuni dosa-dosanya.

Seperti sabda Rasulullah SAW berikut, “Tidaklah seorang muslim tertimpa musibah tertusuk duri atau lebih dari itu, kecuali dengannya Allah akan menghapus sebagian dosanya.” (HR Bukhari dan Muslim).

Baca Juga: Keutamaan Sabar dalam Islam dan Balasan bagi Orang yang Bersabar

  1. Iman dan Lapang Dada pada Ketentuan Allah

Dan cara menyikapi musibah yang terakhir, adalah dengan cara beriman serta berlapang dada. Sudah menjadi kewajiban untuk mengimani serta berlapang dada dalam menghadapi apapun bentuk musibahnya. Karena semua itu telah Allah tetapkan dalam Lauh Mahfuz.

Allah SWT berfirman dalam QS al-Hadid ayat 22, sebagai berikut.

مَآ اَصَابَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ فِى الْاَرْضِ وَلَا فِيْٓ اَنْفُسِكُمْ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مِّنْ قَبْلِ اَنْ نَّبْرَاَهَا ۗاِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌۖ

Artinya, “Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuz) sebelum kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah.” (QS. Al-Hadid:22).

Kehidupan terkadang tidak selalu berjalan lancar seperti yang kita kira, selalu saja terdapat musibah dan masalah yang menghadang. Namun, setelah mengetahui cara menyikapi musibah diatas, semoga kita juga bisa menyikapi musibah dengan sebaik mungkin.

Deskripsi: Cara menyikapi musibah dalam ajaran islam cukup beragam. Dalam menjalani kehidupan, pasti kita tak pernah luput dari yang namanya musibah. []

2 pemikiran pada “Cara Menyikapi Musibah Menurut Islam”

Tinggalkan komentar