Kisah Haru Korban Gempa Cianjur yang Menyayat Hati

Tragedi bencana yang melanda Cianjur pada tanggal 21 November, meninggalkan kisah haru dan trauma mendalam bagi para korban gempa Cianjur. Sebagian bangunan dan rumah warga hancur dan roboh seketika.

Akibat dari bencana ini, setidaknya ratusan korban jiwa melayang, dan tidak sedikit juga yang mengalami luka-luka. Dibalik kejadian ini pula, terdapat kisah-kisah pilu dari para korban yang terkena dampak gempa secara langsung.

Kronologi Korban Gempa Cianjur

Tanggal 21 November 2022, menjadi tanggal yang kelam dan memilukan bagi seluruh warga Indonesia terutama bagi Kabupaten Cianjur. Hal ini tentu dikarenakan terjadinya gempa berkekuatan 5.6 SR yang mengguncang sebagian daratan Cianjur.

Gempa bumi tersebut juga turut dirasakan oleh warga sekitar Jawa Barat namun tidak begitu intens. Sontak, para warga korban gempa Cianjur berlarian terbirit-birit menyelamatkan diri. Namun sayang, ada juga korban yang tak sempat menyelamatkan diri.

Alhasil, banyak nyawa yang melayang sehingga menyisakan kesedihan mendalam di antara keluarga korban. Mulai dari kehilangan anggota keluarga, hingga kehilangan tempat tinggal, menjadikan bencana ini melekatkan rasa trauma.

Kisah Haru Ibu Yuni, Korban Gempa Cianjur

Kisah haru diceritakan oleh Ibu Yuni yang harus kehilangan anak semata wayangnya yang berusia 6 tahun. Bu Yuni tinggal di Desa Mangunkerta, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur.

Saat itu bu Yuni sedang berbelanja dipasar layaknya aktivitas normal biasanya. Namun ia tak menyangka akan menjadi salah satu korban gempa Cianjur. Tepat pada pukul 13:21 WIB, gempa berkekuatan 5.6 SR pun menerjang.

Ibu Yuni yang kala itu tengah berbelanja, seketika teringat anaknya yang sedang mengaji di sekolah. Mengetahui anaknya sedang dalam bahaya, bu Yuni segera bergegas menuju sekolahnya.

Saat gempa terjadi, kondisi jalanan menurut bu Yuni sangat macet sehingga menyulitkan akses perjalanan. Namun pertolongan datang tak terduga, seseorang yang baik hati datang kemudian bersedia mengantarkan bu Yuni menuju sekolah.

Kisah korban gempa Cianjur terus berlanjut, sesampainya di sekolah, bu Yuni terkejut melihat kondisi sekolah yang sudah rusak parah. Suaminya sontak menggali dan mencari keberadaan anaknya dibalik puing-puing bangunan.

Kondisi Anak dari Korban Gempa Cianjur

Setelah anaknya ditemukan, bu Yuni segera bergegas menuju puskesmas demi mencari pertolongan bagi anaknya. Sesampainya di puskesmas, anak bu Yuni tak hentinya teriak meringis kesakitan.

Namun takdir berkata lain, anak bu Yuni pun menghembuskan nafas terakhirnya. Isak tangis tak henti-hentinya membanjiri mata bu Yuni yang harus kehilangan satu-satunya anak tercinta. Ia tak menyangka anaknya menjadi salah satu korban gempa Cianjur.

Sambil memeluk erat foto anaknya, bu Yuni tak henti-hentinya menitikan air mata. Namun apalah daya, bila takdir telah berkata, ia mau tak mau harus merelakan kepergian anaknya tercinta.

Hingga kini bu Yuni beserta keluarga bertempat tinggal sementara di posko penampungan desa Mangunkerta. Posko yang ibu Yuni tempati, terdiri dari beberapa puluhan tenda. Semua warga yang tinggal disana, merupakan korban terdampak bencana gempa.

Baca Juga: Amal Jariyah yang Akan Terus Mengalir

Kisah Korban Gempa Cianjur, Anak-anak tengah mengaji

Selain anak bu Yuni, anak-anak dengan rentang usia 5-6 tahun pun turut menjadi korban guncangan gempa. Anak bu Yuni serta kawan-kawannya kala itu tengah mengaji bersama di sebuah sekolah di desa Mangunkerta, Kecamatan Cugenang.

Saat itu anak-anak sedang melakukan aktivitas pembelajaran, yakni mengaji seperti biasanya. Total jumlah murid yang belajar kala itu berjumlah 21 orang dengan rentang usia 5-6 tahun.

Sekolah itu memiliki dua lantai dan para murid belajar di lantai pertama. Saat gempa terjadi, murid yang sedang mengaji itu tidak dapat tertolong. Tentunya tidak ada yang dapat menduga bahwa sekumpulan anak-anak tersebut harus menjadi korban gempa Cianjur.

Sebanyak 21 murid sekolah tersebut beserta anak bu Yuni, dinyatakan meninggal dunia. Hingga kini, jasad para korban telah dimakamkan. Dari kejadian tersebut, tentunya meninggalkan kesedihan mendalam bagi para orang tua yang ditinggalkan anaknya.

Mari Bantu Meringankan Kesulitan Warga Korban Gempa Cianjur

Saudara-saudara, hingga kini korban bencana gempa Cianjur masih terus bertambah. Selain itu, tidak sedikit korban yang mengalami luka-luka. Saat ini uluran bantuan dari kita merupakan harapan bagi mereka.

Maka dari itu, mari kita bantu meringankan beban saudara kita yang terdampak bencana dengan menyalurkan Donasi terbaik Anda. Dan semoga mereka diberi kesabaran, kekuatan, dan ketabahan. Semoga dibalik bencana ini, terdapat hikmah yang bisa kita ambil.

Deskripsi: Tragedi bencana yang melanda Cianjur pada tanggal 21 November, meninggalkan kisah haru dan trauma mendalam bagi para korban gempa Cianjur.

Satu pemikiran pada “Kisah Haru Korban Gempa Cianjur yang Menyayat Hati”

Tinggalkan komentar