Kisah Qabil dan Habil, Peristiwa Pembunuhan Pertama di Muka Bumi

Kisah Qabil dan Habil merupakan salah satu kisah yang sangat terkenal dalam sejarah Islam. Bagaimana tidak? atas bisikan iblis, Habil harus terbunuh oleh tangan saudaranya sendiri, yaitu Qabil.

Kisah perseteruan ini pun masih terus diceritakan turun temurun. Bahkan masih terkenal hingga sekarang. Lantas, bagaimana jalannya kisah menyedihkan tersebut? Simak dengan seksama.

Kisah Qabil dan Habil

Setelah melanggar larangan memakan buah Khuldi, Adam dan Hawa harus terusir dari Surga dan terpaksa turun ke bumi. Di bumi, mereka menjalani kehidupan di tempat yang baru dan mulai memiliki keturunan.

Hawa kala itu melahirkan dua pasang anak kembar laki-laki dan perempuan yang diberi nama Qabil, Iqlima, Habil, dan Labuda. Qabil dan Iqlima merupakan saudara kembar, sedangkan saudara kembar Habil adalah Labuda. Adapun kisah Qabil dan Habil adalah yang paling terkenal.

Mengutip dari buku Kisah Para Nabi Sejarah Lengkap Kehidupan Para Nabi sejak Nabi Adam Alaihissalam hingga Nabi Isa Alaihissalam karya Ibnu Katsir. As-Sadi menceritakan dari Abu Malik dan Abu Shalih, dari Ibnu Abbas, dari Muhrrah, dari Ibnu Mas’ud.

Baca Juga: Kisah Sahabat Nabi Saad bin Abi Waqash, Seorang Lelaki yang Dijamin Menghuni Surga

Dari sebagian sahabat Nabi bahwa setelah mereka berempat sudah baligh, Allah SWT memerintahkan Adam untuk mengawinkan anak-anaknya yang tidak sekandung. Qabil dinikahkan dengan Labuda, sementara itu Habil dinikahkan dengan Iqlima.

Namun, sebab paras Labuda tidak secantik Iqlima, Qabil merasa dengki lantaran Habil bisa menikahi saudari kembarnya. Kisah Qabil dan Habil masih berlanjut, Nabi Adam yang tidak ingin melanggar perintah Allah pun memerintahkan kedua putranya untuk berqurban demi mengambil keputusan terbaik.

Kisah Habil dan Keimanannya

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas serta Ibnu Umar, putra Adam yang bernama Qabil memiliki ladang pertanian. Di sisi lain, Habil memiliki peternakan kambing. Keduanya sama-sama menyerahkan kurbannya sesuai perintah Allah.

Habil mengurbankan hewan ternak miliknya yang paling gemuk, sedangkan Qabil mengurbankan hasil pertaniannya dengan kualitas paling rendah. Pada saat itu, Allah akan mengirimkan api sebagai petunjuk jika kurban putra Adam telah diterima. Api pun menyambar kurban dari Habil.

Ketetapan Allah ini lantas membuat Qabil tersulut amarah, ia kemudian berkata pada Habil, “Sungguh aku benar-benar akan membunuhmu hingga engkau jadi menikahi saudara perempuan kembaranku.” Mulai dari sinilah kisah Qabil dan Habil semakin memanas.

Habil kemudian menjawab, “Sesungguhnya, Allah hanya menerima (kurban) dari orang-orang yang bertakwa.” Sebab kebaikan hati yang dimiliki Habil, ketika ia menerima ancaman pembunuhan dari saudaranya, ia berkata tidak akan membalasnya.

Hal ini diabadikan melalui QS. Al-Maidah ayat 28:

لَئِنۢ بَسَطتَ إِلَىَّ يَدَكَ لِتَقْتُلَنِى مَآ أَنَا۠ بِبَاسِطٍ يَدِىَ إِلَيْكَ لِأَقْتُلَكَ ۖ إِنِّىٓ أَخَافُ ٱللَّهَ رَبَّ ٱلْعَٰلَمِينَ

Artinya, “Sungguh jika kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan seru sekalian alam.”

Peristiwa Qabil Membunuh Habil

Kisah Qabil dan Habil di mana peristiwa pembunuhan pertama di muka bumi terjadi ini tercantum dalam QS Al-Maidah ayat 27-31. Qabil yang terlanjur gelap mata pun memantapkan diri untuk membunuh Habil.

Setelah Qabil membunuh saudaranya tersebut, ada sebagian ulama menyebutkan jika Qabil memanggul jenazah Habil selama satu tahun. Namun sebagian ulama lainnya menyebutkan seratus tahun.

Sampai akhirnya Allah SWT mengutus dua ekor burung gagak yang saling bertarung hingga salah satunya mati. Kisah Qabil dan Habil masih berjalan, burung gagak yang masih hidup kemudian menggali tanah dan memasukkan bangkai burung gagak yang sudah mati ke dalamnya.

Qabil yang saat itu melihat apa yang terjadi pada burung gagak, lantas segera meniru apa yang telah dilakukan mereka. Qabil berkata, “Oh, celaka aku! Mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, sehingga aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?” Qabil lalu menguburkan jasad saudaranya.

Perintah Larangan untuk Membunuh antarsesama

Dan berdasarkan kisah Qabil dan Habil di mana peristiwa pembunuhan pertama kali terjadi di muka bumi, Allah SWT kemudian menurunkan firman mengenai larangan saling membunuh. Larangan ini tercatat dalam QS. Al-Maidah ayat 32, berikut terjemahannya:

“Oleh karena itu, Kami menetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil bahwa siapa yang membunuh seseorang bukan karena (orang yang dibunuh itu) telah membunuh orang lain atau karena telah berbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh semua manusia)

Sebaliknya, siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, dia seakan-akan telah memelihara kehidupan semua manusia. Sungguh, rasul-rasul Kami benar-benar telah datang kepada mereka dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas. Kemudian, sesungguhnya banyak di antara mereka setelah itu melampaui batas di bumi.”

Baca Juga: Kisah Uwais Al-Qarni: Yang Tak Terkenal Di Bumi Tapi Terkenal Di Langit

Dari kisah kedua putra Adam di atas, menjelaskan betapa bahayanya rasa dengki dan iri hati sehingga bisa menggelapkan hati seseorang. Semoga dari kisah Qabil dan Habil, terdapat hikmah serta pelajaran berharga yang bisa kita ambil.

2 pemikiran pada “Kisah Qabil dan Habil, Peristiwa Pembunuhan Pertama di Muka Bumi”

Tinggalkan komentar